Thomas Jefferson: Warisan yang Kompleks
Peran Jefferson dalam Perbudakan
Thomas Jefferson, salah satu Bapak Pendiri Amerika yang paling dihormati, juga merupakan sosok yang sangat kontroversial karena kepemilikannya atas budak. Artikel Henry Wiencek, “Master of Monticello,” menyoroti hubungan kompleks Jefferson dengan perbudakan.
Wiencek berpendapat bahwa dukungan Jefferson terhadap pasar budak bukan sekadar cerminan norma pada masanya, tetapi sebuah pilihan aktif yang membentuk kehidupan dan warisannya. Kemunafikan Jefferson sangat mencolok jika dibandingkan dengan kata-katanya yang fasih tentang kebebasan dan kesetaraan dalam Deklarasi Kemerdekaan.
Benturan antara Kata-kata dan Tindakan Jefferson
Rita Stevens, seorang komentator daring, mengungkapkan kekecewaan yang dirasakan banyak orang ketika dihadapkan pada kontras antara cita-cita dan tindakan Jefferson. Ia menulis, “Sekarang saya melihat seorang pengguna orang yang rakus, arogan, dan puas diri.”
Albie Davis mempertanyakan apakah Monticello, perkebunan besar Jefferson, adalah sebuah keajaiban penemuan atau simbol dari rasa berhaknya yang tak pernah puas. Dale M. Wiley menunjukkan bahwa bahkan George Washington, yang sering digambarkan lebih progresif dalam isu perbudakan dibandingkan Jefferson, memiliki banyak budak yang kebebasannya ditunda hingga setelah kematiannya.
Bahaya Pemujaan Pahlawan
Artikel Wiencek berfungsi sebagai kisah peringatan tentang bahaya pemujaan pahlawan. Wiley memperingatkan bahwa “dalam upayanya untuk membongkar satu mitos, Wiencek mungkin secara tidak sengaja menciptakan mitos lainnya.” Dia berpendapat bahwa kecenderungan untuk mengidealisasi tokoh-tokoh sejarah dapat membuat kita mengabaikan kekurangan dan inkonsistensi mereka.
Daniel Ellsberg: Pahlawan Modern
Artikel Ronald Van Deusen, “Arresting Personality,” memperkenalkan kita kepada Daniel Ellsberg, seorang pahlawan modern yang telah mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan. Penangkapan Ellsberg di Gedung Putih pada tahun 2011 karena pembangkangan sipil tanpa kekerasan adalah pengingat pentingnya menyuarakan ketidakadilan, bahkan ketika itu harus dibayar mahal secara pribadi.
Warisan Abadi dari Perang Vietnam
Aktivisme Ellsberg berakar dari pengalamannya sebagai whistleblower selama Perang Vietnam. Pelepasannya terhadap Pentagon Papers pada tahun 1971 membantu mengungkap penipuan pemerintah mengenai perang tersebut dan berkontribusi pada gerakan antiperang yang sedang berkembang.
Kisah Ellsberg adalah bukti kekuatan individu untuk membuat perbedaan, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Warisannya adalah keberanian, integritas, dan komitmen teguh untuk perdamaian.
Diskusi
Artikel karya Wiencek dan Van Deusen memunculkan pertanyaan penting tentang sifat kepahlawanan, peran perbudakan dalam sejarah Amerika, dan pentingnya menyuarakan ketidakadilan. Mereka juga memberikan wawasan berharga tentang sifat manusia yang kompleks dan sering kali kontradiktif.