Thomas Jefferson dan Sally Hemings: Ruang Milik Sendiri di Monticello
Proyek Mountaintop
Monticello, rumah bersejarah Thomas Jefferson, sedang menjalani proyek restorasi senilai $35 juta yang dikenal sebagai Proyek Mountaintop. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembalikan Monticello ke denah lantai yang dimilikinya saat Jefferson tinggal di sana, dan untuk mengungkap sejarah lengkap perkebunan, termasuk sejarah perbudakannya.
Kamar Hemings
Sebagai bagian dari Proyek Mountaintop, para arkeolog dan ahli restorasi telah merenovasi sayap selatan Monticello. Mereka telah menemukan sebuah ruangan kecil tanpa jendela yang diyakini telah menjadi tempat tinggal Sally Hemings, wanita yang diperbudak yang diyakini telah memiliki sedikitnya enam anak dari Jefferson.
Kamar tersebut berukuran lebar 14 kaki, 8 inci dan panjang 13 kaki. Kamar ini memiliki lantai bata dan dinding plester, dan dibangun pada tahun 1809. Monticello berencana untuk merestorasi kamar tersebut dan menatanya dengan perabotan dan artefak antik yang digali dari properti tersebut.
Signifikansi Kamar Hemings
Penemuan kamar Hemings sangat penting karena memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan orang-orang yang diperbudak di Monticello. Ini adalah pengingat nyata akan kerugian manusia akibat perbudakan, dan ini menantang pandangan romantis tentang Jefferson sebagai pemilik budak yang baik hati.
Ruangan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang sifat hubungan Jefferson dengan Hemings. Meskipun Jefferson tidak pernah secara terbuka mengakui dirinya sebagai ayah dari anak-anak Hemings, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa dialah ayah mereka. Tes DNA yang dilakukan pada tahun 1998 menemukan bukti kuat bahwa keturunan Hemings memiliki hubungan dengan Jefferson.
Sejarah Perbudakan Monticello
Monticello adalah perkebunan seluas 5.000 hektar yang dikerjakan oleh ratusan orang yang diperbudak. Selama beberapa dekade, sejarah perbudakan di perkebunan tersebut diremehkan atau diabaikan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Monticello telah melakukan upaya bersama untuk mengakui dan menunjukkan sejarah perbudakannya.
Proyek Mountaintop adalah bagian dari upaya ini. Selain merestorasi kamar Hemings, proyek ini mencakup rekonstruksi Mulberry Row, sebuah desa kecil tempat para budak tinggal dan bekerja. Monticello juga telah meresmikan toko tekstil dan istal, dan berencana untuk merestorasi tempat tinggal budak lainnya.
Pentingnya Melestarikan dan Menginterpretasikan Sejarah Perbudakan
Pelestarian dan penafsiran sejarah perbudakan sangat penting untuk memahami sejarah lengkap Amerika Serikat. Perbudakan adalah lembaga yang brutal dan tidak manusiawi yang berdampak besar pada kehidupan jutaan orang. Dengan melestarikan dan menafsirkan sejarah perbudakan, kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Tantangan Menginterpretasikan Kamar Hemings
Menginterpretasikan makna kamar Hemings adalah tugas yang kompleks. Hanya ada sedikit bukti dokumenter tentang hidupnya, dan ruangan itu sendiri telah diubah selama bertahun-tahun. Akibatnya, para sejarawan dan arkeolog harus mengandalkan berbagai sumber untuk menyusun ceritanya.
Salah satu tantangannya adalah cucu Jefferson, yang memberikan banyak informasi tentang kehidupan Hemings, adalah sumber yang terkenal tidak dapat diandalkan. Tantangan lainnya adalah bahwa ruangan tersebut digunakan untuk berbagai tujuan selama bertahun-tahun, dan tidak jelas apakah Hemings benar-benar tinggal di sana.
Meskipun ada tantangan ini, para sejarawan dan arkeolog berupaya untuk mengungkap kisah lengkap Hemings dan kamarnya. Pekerjaan mereka memberikan wawasan baru tentang kehidupan orang-orang yang diperbudak di Monticello dan membantu kita memahami hubungan kompleks antara Jefferson dan Hemings.