Pukulan Gene Sarazen yang “Terdengar di Seluruh Dunia” yang Ajaib di Turnamen Masters 1935
Kutukan Craig Wood
Craig Wood, pegolf berbakat yang dikenal sebagai “Blond Bomber”, tampaknya selalu dihantui oleh nasib buruk. Pada tahun 1933, ia kalah dalam British Open di babak playoff setelah pukulan drive-nya masuk ke Swilcan Burn. Setahun kemudian, ia finis kedua di Kejuaraan PGA, sekali lagi kalah di babak playoff. Pada tahun 1935, ia tiba di Turnamen Undangan Nasional Augusta kedua sebagai favorit, tetapi takdir memiliki rencana kejam yang menantinya.
Kebangkitan Gene Sarazen
Gene Sarazen, veteran cerdik dengan enam kemenangan turnamen besar, dianggap sebagai pesaing serius untuk Masters 1935. Ia dikenal karena pakaian khas plus-four dan sifatnya yang percaya takhayul. Pada malam menjelang turnamen, ia menerima cincin keberuntungan dari seorang teman, yang ia yakini akan membawa keberuntungan baginya.
Lubang ke-15 yang Menentukan
Pada babak final turnamen, Wood memimpin dengan keunggulan tiga pukulan atas Sarazen dengan hanya empat lubang tersisa. Saat Sarazen mendekati tee ke-15, ia tahu ia membutuhkan keajaiban untuk mengejar ketinggalan. Ia bertanya kepada kadi (pembawa tas golf) apa yang ia perlukan untuk menang, dan jawabannya menakutkan: “Empat pukulan tiga.”
Pukulan yang “Terdengar di Seluruh Dunia”
Tanpa gentar, Sarazen mengeluarkan cincin keberuntungannya dan menggosokkannya ke kepala kadi untuk keberuntungan. Ia kemudian melepaskan pukulan kuat dengan kayu empatnya, mengarah ke pin di lubang 485 yard. Bola mendarat di depan green dan mulai menggelinding, perlahan tapi pasti, menuju lubang. Membuat penonton tercengang, bola menghilang ke dalam lubang untuk pukulan eagle dua.
Dampaknya
Pukulan ajaib Sarazen membuatnya imbang dengan Wood dan memaksa mereka untuk melakukan playoff 36 lubang pada hari Senin. Meskipun Wood telah berjuang dengan gagah berani, permainan stabil Sarazen dan dua birdie lagi di tiga lubang terakhir memberinya kemenangan lima pukulan.
Berakhirnya Kutukan Wood
Wood tidak pernah mengungkapkan kepahitan atas kekalahannya, mengakui bahwa pukulan Sarazen terlalu luar biasa. Akan tetapi, label “kutukan” terus menghantuinya, karena ia akhirnya menjadi pegolf pertama yang kalah di keempat kejuaraan besar dalam babak tambahan. Ironisnya, ia mematahkan kutukan dengan memenangkan Turnamen Masters 1941 dan AS Terbuka di tahun yang sama, membuktikan bahwa bahkan pegolf yang paling dikutuk pun dapat mengatasi kesulitan.
Warisan Pukulan Sarazen
Double eagle Sarazen tetap menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah golf, yang selamanya terukir dalam catatan Turnamen Masters. Pada tahun 1955, Augusta National Golf Club membangun Jembatan Sarazen di tepi kolam di depan lubang ke-15 untuk menghormati sang Squire dan pukulannya yang legendaris.
Pentingnya Takhayul dan Kekuatan Mental dalam Golf
Cincin keberuntungan Sarazen dan keyakinannya yang tak tergoyahkan pada kemampuannya menyoroti peran takhayul dan kekuatan mental dalam golf. Permainan ini sering kali menguji ketahanan dan kemampuan pemain untuk mengatasi kesulitan. Apakah itu jimat keberuntungan atau teknik visualisasi, banyak pegolf menemukan penghiburan dan kepercayaan diri dalam ritual ini.