Terusan Nikaragua: Kekhawatiran Lingkungan dan Dampak pada Masyarakat Adat
Dampak Lingkungan
Terusan Nikaragua yang diusulkan, sebuah proyek infrastruktur besar-besaran, telah menimbulkan kekhawatiran lingkungan yang signifikan. Penilaian independen belum dilakukan, tetapi para ilmuwan memperingatkan bahwa pembangunan terusan dapat merusak keanekaragaman hayati Nikaragua.
Terusan tersebut akan membelah negara, merusak sekitar satu juta hektar hutan hujan dan lahan basah, termasuk Cagar Biosfer Bosawas, rumah bagi spesies yang terancam punah seperti tapir Baird dan elang harpy. Terusan tersebut juga akan melintasi Cagar Alam Cerro Silva, merusak pohon ek kuno dan populasi quetzal.
Terusan dan pelabuhan yang menyertainya akan menghancurkan pantai bersarang penyu laut yang terancam punah dan berdampak pada terumbu karang dan hutan bakau, yang melindungi pantai dari badai. Selain itu, gangguan jalur migrasi dapat mengisolasi populasi hewan, menciptakan penghalang yang mirip dengan Tembok Berlin.
Masyarakat Adat
Pembangunan terusan juga akan menggusur masyarakat adat, termasuk Rama, Garifuna, Mayangna, Miskitu, dan Ulwa. Tidak ada rencana yang dibuat untuk mengamankan hak-hak mereka atau memberikan kompensasi atas gangguan terhadap kehidupan dan mata pencaharian mereka. Ratusan desa harus dievakuasi, yang berpotensi memicu perselisihan sipil.
Pencemaran dan Penipisan Air
Sebagian besar air minum Nikaragua berasal dari Danau Nikaragua. Terusan tersebut akan membutuhkan pengerukan dasar danau hingga hampir dua kali lipat kedalamannya, yang berpotensi melepaskan lumpur dan sedimen berbahaya. Bendungan yang dibangun untuk sistem kunci terusan dapat memungkinkan air asin dan polusi masuk ke danau, mengubahnya menjadi reservoir buatan. Hal ini dapat mencemari pasokan air dan membahayakan hewan asli danau seperti hiu banteng dan cichlid.
Kekhawatiran Ekonomi dan Politik
Para pendukung mengklaim bahwa terusan tersebut akan meningkatkan perekonomian Nikaragua sebesar 11% setiap tahun dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, para kritikus berpendapat bahwa proyek ini tidak perlu dan menimbulkan risiko lingkungan yang signifikan. Terusan Panama, yang sudah beroperasi, menangani sebagian kecil pengiriman global, sehingga jalur air kedua menjadi berlebihan.
Selain itu, perusahaan di balik terusan tersebut, HKND, memiliki riwayat gagal menindaklanjuti proyek-proyek lainnya. Kekhawatiran juga telah dikemukakan tentang kerahasiaan seputar dampak lingkungan dan logistik proyek, yang mengarah pada kecurigaan korupsi dan persetujuan yang tergesa-gesa.
Penentangan Internasional dan Upaya Konservasi
Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinan tentang Terusan Nikaragua dan menyerukan pembatalannya. Para ilmuwan, kelompok konservasi, dan masyarakat adat telah bergabung untuk memprotes proyek tersebut dan menuntut solusi alternatif untuk pembangunan ekonomi Nikaragua.
Para pemerhati lingkungan sedang melakukan penilaian mereka sendiri untuk mengungkap dampak potensial dari terusan tersebut. Mereka mendesak kelompok-kelompok konservasi untuk bergabung dengan mereka dalam mengadvokasi perlindungan ekosistem unik Nikaragua dan hak-hak masyarakat adatnya.
Kesimpulan
Terusan Nikaragua adalah proyek yang sangat kontroversial dengan konsekuensi lingkungan dan sosial yang berpotensi menghancurkan. Penilaian independen sangat penting untuk sepenuhnya memahami dampak proyek dan memastikan bahwa hak-hak semua pemangku kepentingan dihormati. Tekanan internasional dan upaya konservasi sangat penting untuk mencegah proyek ini menjadi kenyataan yang tragis bagi warisan alam Nikaragua dan masyarakat adat.