Penemuan Kembali Musikal Kampus Stephen Sondheim yang Hilang, “Phinney’s Rainbow”
Penemuan Rekaman yang Hilang
Saat sedang merapikan kantornya, jurnalis Paul Salsini menemukan sebuah CD yang terjatuh melalui celah. Saat memutarnya, dia menyadari bahwa dia sedang mendengarkan rekaman langsung dari musikal Stephen Sondheim yang telah lama hilang pada zaman kuliahnya, “Phinney’s Rainbow”. Ke-19 lagu lengkap, dengan total durasi lebih dari satu jam, belum pernah dirilis sebelumnya.
Karya Awal Sondheim
Sondheim menulis musik untuk “Phinney’s Rainbow” pada tahun 1948 saat masih berusia 18 tahun dan menjadi mahasiswa tingkat dua di Williams College. Buku dan lirik ditulis bersama dengan sesama mahasiswa, Josiah T.S. Horton. Musikal ini menyindir kehidupan kampus di Swindlehurst Prep, versi fiktif dari Williams.
Tema dan Motif
Dalam “Phinney’s Rainbow”, Sondheim mengeksplorasi tema-tema yang kemudian menjadi pusat dari karya-karyanya selanjutnya, seperti kerinduan dan cinta. Lagu “How Do I Know?” merupakan cikal bakal dari banyak lagu Sondheim yang mengekspresikan kerinduan akan kasih sayang dan hubungan.
Karya Masa Muda Sondheim
Sondheim awalnya enggan untuk merilis karya-karya awalnya karena dia yakin karya-karya tersebut tidak cukup bagus. Namun, para ahli percaya bahwa karya-karya tersebut, termasuk “Phinney’s Rainbow”, memberikan wawasan berharga tentang perkembangan artistiknya.
Penemuan Kembali dan Pelestarian
Penemuan rekaman “Phinney’s Rainbow” telah memicu kegembiraan di kalangan akademisi dan penggemar Sondheim. Salsini berencana untuk menyumbangkan salinannya ke Koleksi Penelitian Sondheim di Milwaukee untuk didengarkan oleh publik. Salinan tambahan mungkin juga beredar.
Warisan Sondheim
Pengaruh Sondheim terhadap teater musikal sangat besar. Karya-karyanya, termasuk “West Side Story”, “Gypsy”, dan “Sweeney Todd”, telah mendefinisikan ulang genre tersebut. Karya-karya awalnya, seperti “Phinney’s Rainbow”, menawarkan sekilas proses kreatifnya dan tema-tema yang akan membentuk kariernya yang gemilang.
Nilai ‘Karya Masa Muda’
Sondheim percaya bahwa penting bagi audiens untuk melihat karya-karya awal dan tidak sempurna untuk memahami pertumbuhan para seniman. Penemuan kembali “Phinney’s Rainbow” berfungsi sebagai pengingat bahwa bahkan seniman yang paling terkenal sekalipun mempunyai akar dari awal yang sederhana.
Detail Tambahan
- “Phinney’s Rainbow” terinspirasi oleh “Finian’s Rainbow” dan presiden Williams saat itu, James Phinney Baxter III.
- Overture dan lagu “How Do I Know?” telah ditampilkan dalam berbagai antologi dan album.
- Mark Eden Horowitz, spesialis musik senior di Perpustakaan Kongres, membantu melacak salinan kedua dari rekaman tersebut.
- Koleksi Penelitian Sondheim merupakan sumber yang berharga bagi para peneliti dan penggemar karya Sondheim.
Signifikansi Penemuan
Penemuan kembali “Phinney’s Rainbow” tidak hanya menambah koleksi karya Sondheim, tetapi juga memberikan kesempatan unik untuk menjelajahi asal-usul kejeniusannya. Ini adalah bukti kekuatan musik yang abadi dan pentingnya melestarikan warisan artistik.