Cedera Mengerikan di Kepala Richard III: Sebuah Analisis Baru
Penemuan Kerangka Richard III
Pada tahun 2012, para arkeolog membuat penemuan luar biasa di bawah tempat parkir mobil di Leicester, Inggris: kerangka Raja Richard III. Penemuan ini telah menjelaskan kehidupan dan kematian raja yang penuh teka-teki ini.
Kematian Richard III di Pertempuran Bosworth
Richard III adalah raja Inggris terakhir yang gugur dalam pertempuran. Ia menemui ajalnya di Pertempuran Bosworth pada tahun 1485. Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet telah menganalisis kerangka Richard III dan mengungkapkan cedera mengerikan di kepala yang dideritanya pada saat-saat terakhirnya.
Analisis Cedera Kepala Richard III
Penelitian tersebut menemukan bahwa Richard III mengalami total sembilan luka di tengkoraknya, serta dua luka di panggulnya. Cedera paling parah adalah di bagian bawah tengkoraknya, kemungkinan besar disebabkan oleh trauma benda tajam seperti pedang atau senjata bertangkai, seperti tombak atau kapak. Luka tembus lainnya kemungkinan disebabkan oleh ujung senjata tajam.
Cedera ini sesuai dengan catatan pertempuran yang hampir sezaman, yang menunjukkan bahwa Richard III meninggalkan kudanya setelah terjebak di rawa dan terbunuh saat melawan musuhnya.
Cedera dan Implikasi Lainnya
Para peneliti juga mencatat bahwa sebagian luka, terutama di panggul, berada di sudut yang aneh. Mereka yakin ini mungkin terjadi setelah kematian Richard III, saat jenazahnya dipindahkan dari medan pertempuran.
Yang menarik, kerangka tersebut tidak menunjukkan luka pertahanan, menunjukkan bahwa, tidak seperti kepala kerajaannya, bagian tubuh raja lainnya dilindungi dengan baik.
Pemakaman Kembali Richard III
Kerangka Richard III akan dimakamkan kembali di Katedral Leicester pada tanggal 26 Maret 2015. Penemuan jenazahnya dan analisis cederanya telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan kematiannya, dan telah membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang tokoh sejarah yang kompleks ini.
Detail dan Spekulasi Tambahan
Peneliti hanya dapat bekerja dengan kerangka tersebut, sehingga ada kemungkinan Richard III menderita luka lain yang tidak tercatat pada tulang belulangnya. Namun, luka yang telah diawetkan tentu saja brutal dan merupakan indikasi sifat kematiannya yang kejam.
Sudut beberapa luka yang aneh telah menimbulkan spekulasi bahwa jenazah Richard III mungkin telah menjadi sasaran mutilasi atau penodaan setelah kematian. Namun, tidak ada bukti pasti yang mendukung teori ini.
Fakta bahwa kerangka Richard III tidak menunjukkan luka pertahanan menunjukkan bahwa ia tidak dapat mempertahankan diri secara efektif terhadap para penyerangnya. Ini mungkin karena ia kalah jumlah dan kewalahan, atau mungkin menunjukkan bahwa ia lengah dan tidak dapat bereaksi.
Penemuan dan analisis kerangka Richard III telah memberikan banyak informasi tentang kehidupan dan kematiannya. Ini telah membantu menghilangkan beberapa mitos dan menjelaskan sifat sebenarnya dari raja yang penuh teka-teki ini.