Diari Siegfried Sassoon: Jendela Menuju Kekacauan PD I
Siegfried Sassoon, seorang perwira Inggris dan penyair terkenal, meninggalkan warisan yang kuat melalui buku hariannya, yang dengan jelas menangkap kengerian Perang Dunia I. Kini tersedia daring, buku harian ini menawarkan pandangan intim mengenai pengalaman mereka yang bertempur di garis depan.
Perspektif Penyair tentang Perang
Puisi Sassoon, yang dikenal karena penggambarannya yang mentah dan tak tergoyahkan tentang kebrutalan perang, membuatnya diakui sebagai salah satu penyair perang terkemuka pada masanya. Pengalamannya di parit membentuk tulisannya secara mendalam, sebagaimana dibuktikan dalam puisi seperti “Attack”, di mana ia menggambarkan keputusasaan para prajurit dan kesia-siaan perang:
Mereka tinggalkan parit, melampaui puncak, Sementara waktu berdetik kosong dan sibuk di pergelangan tangan, Dan harapan, dengan mata sembunyi-sembunyi dan tangan yang menggenggam, Terpuruk dalam lumpur. Ya Tuhan, hentikan ini!
Buku Harian: Harta Karun Bersejarah
Buku harian Sassoon, yang berisi sketsa, catatan, dan puisi, memberikan catatan sejarah yang tak ternilai dari waktunya di parit. Awalnya dianggap terlalu rapuh untuk diakses secara luas, kini telah didigitalisasi oleh Perpustakaan Universitas Cambridge, sehingga tersedia untuk umum untuk pertama kalinya.
Buku harian ini menawarkan perspektif unik tentang perang, karena ditulis di tengah panasnya pertempuran, menangkap emosi mentah Sassoon dan pengamatannya yang jujur. Dari “Soldier’s Declaration” miliknya, yang mencela kesia-siaan perang, hingga catatan mata saksi tentang hari pertama pertempuran yang mengerikan di Somme, arsip Sassoon adalah harta karun yang memiliki makna sejarah.
Dampak Sassoon pada Upaya Perang
Tulisan Sassoon berdampak besar pada opini publik tentang perang. Puisi dan buku hariannya mengungkap realitas perang parit, menantang pemuliaan perang yang lazim pada saat itu. Keberaniannya menyebabkan pemecatannya dari tentara, tetapi suaranya terus beresonansi dengan tentara dan warga sipil.
Melalui penggambarannya yang tak tergoyahkan tentang kengerian perang, Sassoon membantu mengubah jalannya upaya perang. Tulisannya berkontribusi pada meningkatnya kekecewaan terhadap perang, yang akhirnya mengarah pada akhirnya.
Warisan Keberanian dan Kasih Sayang
Terlepas dari kengerian yang disaksikannya, Sassoon bangkit dari perang dengan kasih sayang yang mendalam untuk rekan-rekan prajuritnya. Buku hariannya mengungkapkan kekagumannya terhadap keberanian dan ketahanan mereka yang bertempur bersamanya. Ia juga menyatakan keyakinan kuatnya akan pentingnya perdamaian dan rekonsiliasi.
Warisan Sassoon melampaui pencapaian sastranya. Ia tetap menjadi simbol keberanian, kasih sayang, dan kekuatan kata-kata untuk mengungkap kebenaran perang. Buku harian dan puisinya terus menginspirasi dan memprovokasi, menawarkan pengingat abadi tentang biaya manusia dari konflik.