Penambangan laut dalam mengancam spesies yang terancam punah
Penambangan laut dalam merupakan ancaman yang berkembang bagi spesies yang terancam punah seperti trenggiling laut, makhluk langka yang hanya hidup di dekat ventilasi hidrotermal di Samudra Hindia. Ventilasi ini kaya akan logam berharga, membuat mereka menarik bagi perusahaan pertambangan. Namun, aktivitas penambangan dapat berdampak buruk pada trenggiling laut dan makhluk laut dalam rentan lainnya.
Adaptasi Unik Trenggiling Laut
Trenggiling laut adalah makhluk yang menarik yang telah mengembangkan adaptasi unik untuk bertahan hidup di lingkungan ekstremnya. Ia membangun baju besi besi di sekeliling tubuhnya untuk melindungi diri dari tekanan yang menghancurkan dan suhu tinggi yang ditemukan di dekat ventilasi hidrotermal. Selain itu, ia bergantung pada energi yang dihasilkan oleh bakteri yang berada di kelenjar besar, bukan memakan makanan seperti hewan lainnya.
Dampak Penambangan Laut Dalam
Penambangan laut dalam menimbulkan ancaman yang signifikan bagi trenggiling laut dan makhluk laut dalam lainnya. Pengeboran eksplorasi dan operasi penambangan dapat merusak atau menghancurkan habitat ventilasi hidrotermal, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies ini. Aktivitas penambangan juga dapat melepaskan bahan kimia beracun ke lingkungan, yang membahayakan kehidupan laut.
Kekhawatiran yang Disampaikan Para Ilmuwan
Para ilmuwan telah menyampaikan kekhawatiran mereka tentang dampak potensial penambangan laut dalam terhadap ekosistem laut. Pada tahun 2018, 28 ilmuwan kelautan mengirim surat terbuka kepada Otoritas Dasar Laut Internasional (ISA), sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengelola dasar laut di perairan internasional, untuk menyampaikan kekhawatiran mereka. Mereka mendesak ISA untuk melindungi kawasan sensitif dan mempertimbangkan keberadaan spesies yang terancam punah ketika mengembangkan peraturan untuk penambangan laut dalam.
Peran Otoritas Dasar Laut Internasional
ISA saat ini sedang mengembangkan kode etik untuk penambangan laut dalam, yang diharapkan selesai pada tahun 2020. Kode etik ini akan menentukan bagaimana aktivitas penambangan diatur di perairan internasional. Para ilmuwan berharap bahwa ISA akan memprioritaskan perlindungan ekosistem sensitif dan spesies yang terancam punah dalam peraturannya.
Kerapuhan Habitat Laut Dalam
Habitat laut dalam sangat rapuh dan rentan terhadap gangguan. Tidak seperti ekosistem darat, tidak mungkin membuat program pembiakan untuk makhluk laut dalam jika populasinya terancam. Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi habitat ini dan spesies yang bergantung padanya.
Perlunya Kesadaran Publik
Meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman yang dihadapi ekosistem laut dalam sangatlah penting. Dengan memahami adaptasi unik dan kerentanan makhluk laut dalam, masyarakat dapat mengadvokasi perlindungan mereka. Mendidik para pembuat kebijakan dan masyarakat umum tentang dampak potensial dari penambangan laut dalam sangat penting untuk memastikan konservasi jangka panjang dari habitat berharga ini.
Masa Depan Penambangan Laut Dalam
Masa depan penambangan laut dalam masih belum pasti. Sementara perusahaan pertambangan sangat ingin mengeksploitasi logam berharga yang ditemukan di dekat ventilasi hidrotermal, para ilmuwan khawatir tentang dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Kode etik ISA akan memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana penambangan laut dalam dilakukan dan apakah itu dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Sementara itu, para ilmuwan terus menilai status makhluk laut dalam dan mengadvokasi perlindungan mereka. Dengan meningkatkan kesadaran dan bekerja sama, kita dapat membantu memastikan bahwa ekosistem unik dan rapuh ini dilestarikan untuk generasi mendatang.