Perempuan dalam Angkatan Kerja: Tantangan Kepercayaan Diri dan Karier
Perempuan di Usia Karier Pertengahan: Krisis Kepercayaan Diri
Meskipun ada banyak kemajuan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, perempuan masih menghadapi tantangan di tempat kerja, khususnya dalam hal kepercayaan diri dan ambisi. Riset baru telah mengungkap tren yang mengkhawatirkan: setelah hanya dua tahun bekerja, kepercayaan diri perempuan menurun drastis.
Kesenjangan Kepercayaan Diri Dua Tahun
Studi oleh Bain & Company menemukan bahwa perempuan yang bekerja selama dua tahun atau kurang menunjukkan tingkat ambisi yang lebih tinggi daripada rekan pria mereka. Akan tetapi, rasa percaya diri ini dengan cepat menurun seiring waktu. Untuk perempuan dengan pengalaman lebih dari dua tahun, tingkat aspirasi dan kepercayaan diri turun masing-masing là 60% dan 50%.
Sebaliknya, laki-laki hanya mengalami penurunan kepercayaan diri sebesar 10%. Kesenjangan gender dalam hal kepercayaan diri ini menimbulkan dampak serius bagi kemajuan karier perempuan.
Penyebab Kesenjangan Kepercayaan Diri
Peneliti telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan kesenjangan kepercayaan diri di antara perempuan karier menengah. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Benturan Persepsi dengan Stereotip Pekerja Ideal: Perempuan mungkin merasa tidak sesuai dengan harapan tradisional tentang karyawan sukses, yang dapat menggerogoti rasa percaya diri mereka.
- Kurangnya Dukungan Pengawas: Perempuan sering kali melaporkan menerima lebih sedikit dorongan dan dukungan dari pengawas dibandingkan dengan rekan laki-laki mereka.
- Minimnya Peran Model: Kurangnya panutan perempuan di posisi kepemimpinan dapat mempersulit perempuan untuk membayangkan diri mereka dalam peran manajemen puncak.
Dampak Penilaian yang Keras
Yang memperburuk kesenjangan kepercayaan diri adalah fakta bahwa perempuan cenderung dinilai lebih keras daripada laki-laki di tempat kerja. Studi pada tahun 2014 menemukan bahwa 75,5% perempuan menerima umpan balik kritis tentang kepribadian mereka dalam tinjauan kinerja, dibandingkan dengan hanya 2% laki-laki. Penilaian semacam itu dapat semakin mengikis harga diri perempuan dan mempersulit mereka untuk mempertahankan citra diri yang positif.
Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri Perempuan
Untuk mengatasi kesenjangan kepercayaan diri dan memberdayakan perempuan di tempat kerja, perusahaan dan individu dapat menerapkan strategi berikut:
- Memberikan Penegasan Positif: Dorongan dan umpan balik positif secara teratur dapat membantu perempuan membangun rasa percaya diri dan mengatasi keraguan diri.
- Tantang Stereotip: Perusahaan harus secara aktif menantang stereotip tradisional mengenai karyawan sukses dan mempromosikan lingkungan kerja yang lebih inklusif.
- Menawarkan Program Bimbingan dan Sponsor: Program bimbingan dan sponsor dapat memberikan perempuan dukungan, bimbingan, dan peluang untuk kemajuan.
- Meningkatkan Representasi Perempuan dalam Kepemimpinan: Karena semakin banyak perempuan mencapai peran kepemimpinan, hal ini menjadi lebih normal dan aspiratif bagi perempuan lain dalam angkatan kerja.
Manfaat Tenaga Kerja yang Percaya Diri
Berinvestasi dalam kepercayaan diri perempuan memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Karyawan yang percaya diri kemungkinan besar akan:
- Terlibat dan termotivasi dalam pekerjaan mereka
- Mengemban peran kepemimpinan
- Meraih tingkat keberhasilan yang lebih tinggi
- Berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih inklusif dan inovatif
Dengan mengatasi kesenjangan kepercayaan diri dan menciptakan tempat kerja yang mendukung dan memberdayakan, perusahaan dapat membuka potensi penuh dari tenaga kerja perempuan mereka dan mendorong organisasi yang lebih adil dan produktif.