Puisi di Menu: Rayakan Bulan Puisi Nasional dengan Sajak-sajak Terinspirasi Makanan
April adalah Bulan Puisi Nasional, saat untuk merayakan kekuatan dan keindahan kata-kata. Dan cara apa yang lebih baik untuk melakukannya selain dengan puisi yang terinspirasi oleh makanan?
Sajak Menu: Hidangan Kuliner
Di Kota New York dan kota-kota lain di seluruh negeri, jurnal makanan sastra Alimentum mendistribusikan “sajak menu” ke restoran-restoran yang berpartisipasi. Kertas lebar berisi puisi-puisi terkait makanan ini dirancang agar terlihat seperti menu, menawarkan cara unik dan lezat untuk menikmati puisi.
Menu tahun lalu mencakup terjemahan dari “From The Great Tablecloth” karya Pablo Neruda, puisi karya Doug Magee berjudul “Praline To A Kiss”, dan beberapa puisi karya “penemu sajak menu” Esther Cohen, termasuk “Posthumous Hummus” dan “He Only Wants”.
Sajak Makanan Klasik
Selain sajak menu, ada banyak sajak klasik lainnya yang merayakan makanan. Salah satu yang paling terkenal adalah “This is just to say” karya William Carlos Williams, yang dimulai dengan baris-baris sederhana namun menggugah:
Aku telah memakan buah plum yang ada di lemari es
Sajak makanan klasik lainnya adalah “Address to a Haggis” karya Robert Burns. Sajak ini mengangkat hidangan nasional Skotlandia yang sederhana ke status heroik, simbol kebanggaan identitas Skotlandia. Burns menulis:
Cantik wajahmu yang jujur dan ramah, Kepala besar dari ras puding! Di atas mereka semua kau ambil tempatmu, Babat, usus, atau selaput: Kau layak mendapat rahmat Sepanjang lenganku
Sajak Makanan Penyair Kontemporer
Para penyair kontemporer juga menulis puisi yang terinspirasi oleh makanan. Kim O’Donnel di A Mighty Appetite telah menerbitkan beberapa sajak makanan lezat di blognya, termasuk dua sajak mendiang Jane Kenyon, mantan penyair pemenang penghargaan negara bagian New Hampshire.
Makanan dan Inspirasi
Makanan dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi para penyair. Makanan dapat membangkitkan kenangan, emosi, dan rasa memiliki. Baik itu kesenangan sederhana menikmati buah persik matang atau emosi yang lebih kompleks seputar makanan keluarga, makanan dapat menginspirasi kita untuk menulis puisi yang bersifat pribadi sekaligus universal.
Bagikan Sajak Makanan Anda
Apakah Anda memiliki sajak makanan favorit? Atau apakah makanan pernah menggerakkan Anda untuk menulis sajak? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar di bawah.