Apollo 15: Misi Bulan Al Worden dan Skandal yang Mengikuti
Misi Apollo 15
Sebagai pilot modul komando untuk misi Apollo 15 ke bulan pada tahun 1971, Al Worden memulai perjalanan eksplorasi ruang angkasa yang inovatif. Selama misi enam hari tersebut, Worden menghabiskan tiga hari sendirian mengorbit bulan, menjadi manusia paling terisolasi yang pernah ada. Ia melakukan percobaan ilmiah ekstensif, termasuk memotret objek redup di luar angkasa dan mengambil gambar pemetaan permukaan bulan.
Pengalaman Worden yang paling berkesan adalah menyaksikan bumi terbit dari cakrawala bulan. Ia menggambarkannya sebagai “bagian terhebat dari semuanya”, sebuah momen kekaguman dan keajaiban yang tidak akan pernah ia lupakan.
Skandal
Tak lama setelah Apollo 15 kembali dengan penuh kemenangan ke Bumi, Worden dan krunya terlibat dalam skandal. Mereka telah menjual sampul surat prangko bertanda tangan yang mereka bawa ke pesawat ruang angkasa mereka, sebuah tindakan yang melanggar peraturan NASA. Akibatnya, mereka dilarang terbang ke luar angkasa lagi.
Meskipun kru Apollo 14 diduga terlibat dalam insiden serupa tahun sebelumnya, NASA mengabaikannya karena keterlibatan Alan Shepard, orang Amerika pertama di luar angkasa. Namun, dalam kasus Worden, manajemen NASA merasa harus mengambil tindakan disipliner, dengan alasan perlunya menjaga integritas program luar angkasa.
Kehidupan Setelah NASA
Setelah meninggalkan Angkatan Udara, Worden mengejar beragam usaha. Ia mencalonkan diri sebagai anggota Kongres, menerbangkan helikopter wisata, dan mengembangkan mikroprosesor untuk pesawat terbang. Pensiun terbukti menjadi pilihan yang tidak memuaskan, karena Worden mendambakan tujuan dan pemenuhan.
Saat ini, Worden secara aktif mempromosikan buku barunya, “Falling to Earth,” yang menceritakan misi Apollo 15 dan skandal berikutnya. Ia tetap menjadi pendukung kuat eksplorasi ruang angkasa, menekankan pentingnya untuk penemuan ilmiah, kemajuan teknologi, dan menginspirasi generasi mendatang.
Masa Depan Eksplorasi Ruang Angkasa
Worden percaya bahwa masa depan eksplorasi ruang angkasa terletak pada kombinasi misi berawak dan tak berawak. Sementara robot dan wahana antariksa dapat memberikan data berharga, kehadiran manusia sangat penting untuk penelitian ilmiah mendalam dan adaptasi terhadap keadaan tak terduga.
Ia mendorong kaum muda yang tertarik berkarir di bidang antariksa untuk mengejar impian mereka. Perusahaan-perusahaan sektor swasta muncul sebagai pemain penting dalam eksplorasi ruang angkasa, menawarkan peluang inovasi dan kolaborasi.
Pahlawan Worden
Al Worden menyebut beberapa individu sebagai pahlawannya. Kakeknya menanamkan dalam dirinya etos kerja yang kuat dan rasa tanggung jawab. Kepala sekolah menengahnya mendukungnya secara akademis, memungkinkannya untuk kuliah tanpa beban finansial.
Rekan Worden, Michael Collins, pilot modul komando di Apollo 11, meninggalkan kesan mendalam padanya. Profesionalisme, kebaikan, dan kompetensi Collins menginspirasi Worden untuk berusaha mencapai keunggulan dalam kariernya sendiri.
Warisan Apollo 15
Misi Apollo 15 memainkan peran penting dalam memajukan eksplorasi ruang angkasa manusia. Ini menunjukkan kelayakan masa tinggal bulan yang diperpanjang dan nilai eksperimen ilmiah di luar angkasa.
Meskipun skandal sampul surat prangko mencoreng reputasi kru, skandal itu juga menyoroti pentingnya perilaku etis dan kepatuhan terhadap peraturan dalam mengejar upaya ilmiah.
Kisah Al Worden menjadi bukti semangat eksplorasi yang gigih, perangkap kesalahan manusia, dan potensi penebusan serta kontribusi berkelanjutan bagi masyarakat.