Koin Emas Langka yang Mengenang Kematian Julius Caesar Telah Kembali ke Yunani
Koin Eid Mar: Simbol Sejarah Kuno
Pada tahun 42 SM, di tengah peristiwa penuh gejolak Kekaisaran Romawi, sebuah koin emas dicetak untuk memperingati pembunuhan Julius Caesar pada tanggal 15 Maret. Artefak langka ini, yang dikenal sebagai koin Eid Mar, memiliki tulisan “EID MAR” dan menggambarkan dua belati yang mengapit sebuah topi. Sisi lainnya menampilkan profil Marcus Junius Brutus, salah satu pembunuh Caesar, bersama dengan tulisan “BRVT IMP” (Brutus, Kaisar) dan “L PLAET CEST” (Lucius Plaetorius Cestianus), yang menjabat sebagai bendahara Brutus.
Penjualan yang Memecahkan Rekor dan Sejarah Kelam
Maju cepat ke tahun 2020, koin Eid Mar muncul kembali di pasar seni internasional, di mana koin tersebut terjual dengan harga fantastis sebesar $4,2 juta dalam sebuah lelang. Akan tetapi, penjualan yang tampaknya penuh kemenangan ini menyembunyikan kisah kelam di baliknya. Koin tersebut telah dijarah dari Yunani dan dijual secara curang, menyoroti maraknya masalah perdagangan barang antik.
Kembalinya yang Penuh Kemenangan
Lebih dari dua tahun setelah penjualan yang memecahkan rekor, koin Eid Mar akhirnya dikembalikan ke tanah airnya di Yunani. Dalam sebuah upacara yang diadakan di Konsulat Yunani di New York City, para pejabat menyerahkan koin yang telah dipulangkan tersebut, bersama dengan 28 artefak curian lainnya, beberapa di antaranya berasal dari tahun 5000 SM.
Bencana Perdagangan Barang Antik
Perdagangan barang antik adalah bisnis bernilai miliaran dolar yang mengancam warisan budaya di seluruh dunia. Yunani, dengan sejarahnya yang kaya dan banyaknya situs arkeologi, telah menjadi target khusus perdagangan ilegal ini. Seperti yang dicatat oleh Ivan J. Arvelo, seorang agen khusus dari Homeland Security Investigations, para penjarah dan penyelundup memperoleh keuntungan dengan mengorbankan warisan budaya, merugikan negara-negara dari artefak mereka yang tak ternilai.
Pentingnya Repatriasi
Repatriasi artefak yang dijarah sangat penting untuk melestarikan warisan budaya dan memulihkan hubungan sejarah. Artefak-artefak ini menyediakan hubungan nyata ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang peradaban kuno dan kontribusinya terhadap sejarah manusia.
Penyelidikan yang Berlangsung
Penyelidikan atas penyelundupan dan penjualan curang koin Eid Mar masih berlangsung. Richard Beale, pemilik dan direktur pelaksana Roma Numismatics, sebuah rumah lelang yang berbasis di London, telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut. Pengakuannya atas penyelundupan sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan menunjukkan bahwa penyelidikan masih jauh dari selesai.
Kisah Sukses dalam Perlindungan Warisan Budaya
Pengembalian koin Eid Mar ke Yunani adalah kemenangan signifikan dalam perang melawan perdagangan barang antik. Hal ini menunjukkan komitmen lembaga penegak hukum dan lembaga budaya untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya.
Seperti yang dinyatakan oleh konsul jenderal Yunani di New York, Konstantinos Konstantinou, pada upacara repatriasi, “Kami memuji para penyelidik yang telah menghancurkan jaringan kriminal internasional ilegal yang aktivitasnya telah memutarbalikkan identitas masyarakat… dan mengubahnya dari bukti sejarah masyarakat menjadi sekadar karya seni”.
Upaya Berkelanjutan Yunani
Yunani tetap waspada dalam upayanya untuk memulihkan barang antik yang dijarah dan melindungi warisan budayanya. Negara tersebut secara aktif berupaya mengembalikan artefak-artefak ini melalui jalur diplomatik, proses hukum, dan kerja sama internasional.
Repatriasi koin Eid Mar dan artefak curian lainnya berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang. Artefak-artefak ini bukan sekadar benda bernilai moneter, melainkan bagian tak ternilai dari sejarah manusia yang menghubungkan kita ke masa lalu kita dan membentuk pemahaman kita tentang dunia.