Pantai-Pantai Hitam: Surga bagi Elite Kulit Hitam Selama Jim Crow
Kebangkitan Pantai-Pantai Hitam
Selama era Jim Crow, orang Amerika kulit hitam menghadapi diskriminasi yang parah dan akses terbatas ke ruang-ruang publik. Sebagai tanggapan, elite kulit hitam mendirikan pantai-pantai pribadi sebagai tempat perlindungan dari segregasi.
Salah satu pantai tersebut adalah Highland Beach, yang didirikan pada tahun 1893 oleh Charles Douglass, putra dari abolisionis Frederick Douglass. Terletak di Teluk Chesapeake, Highland Beach menjadi surga bagi orang Amerika kulit hitam terkemuka, termasuk penyair Paul Laurence Dunbar dan para pemimpin hak-hak sipil W.E.B. Du Bois dan Booker T. Washington.
Strategi untuk Melestarikan Highland Beach
Untuk melindungi Highland Beach dari perambahan pengembang kulit putih, para pemiliknya menggunakan strategi hukum yang kreatif. Charles Douglass membeli tanah dari sebuah keluarga kulit hitam, menghindari perjanjian rasial yang melarang penjualan properti kepada orang kulit berwarna. Kemudian, putranya memasukkan Highland sebagai kotamadya yang mengatur dirinya sendiri.
Meskipun ada langkah-langkah ini, tuduhan muncul tentang penyalahgunaan dana dan taktik menakut-nakuti untuk mencegah penyusup. Namun, taktik ini pada akhirnya mempertahankan eksklusivitas komunitas.
Pantai-Pantai Hitam Lainnya di Pesisir Barat
Eksklusivitas Highland Beach menyebabkan berdirinya pantai-pantai kulit hitam lainnya di Pesisir Barat Maryland. Carr’s Beach dan Sparrow’s Beach, dibuka pada tahun 1920-an dan 1930-an, tidak eksklusif dibandingkan Highland dan Venice Beach. Mereka menyelenggarakan konser publik menampilkan para pemain yang bepergian di “Chitlin’ Circuit”, serangkaian tempat yang menyambut penonton dan pemain kulit hitam.
Pilihan Rekreasi Terbatas untuk Penduduk Kulit Hitam Perkotaan
Sementara pantai-pantai kulit hitam menyediakan tempat perlindungan bagi kaum elite, pilihan rekreasi untuk warga kulit hitam perkotaan sangat sedikit. Pantai renang khusus kulit putih dibuka di Washington, D.C., tetapi perenang kulit hitam sering dikucilkan.
Satu-satunya pantai umum yang terbuka untuk perenang kulit hitam di Washington adalah Taman Anacostia, tetapi fasilitasnya terbatas dan banyak anak kulit hitam tenggelam saat berenang di Sungai Anacostia.
Kemunduran Pantai-Pantai Hitam
Dengan disahkannya Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, orang kulit hitam mulai mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi orang kulit putih, setelah tempat-tempat tersebut menghapuskan diskriminasi. Banyak pantai kulit hitam menurun popularitasnya dan akhirnya dibeli oleh pengembang kulit putih.
Saat ini, beberapa pantai kulit hitam yang tersisa cenderung melayani komunitas kulit hitam yang lebih elit dan memiliki hak istimewa, yang memiliki sumber daya untuk melindungi dan melestarikan komunitas mereka.
Melestarikan Sejarah Kulit Hitam Teluk Chesapeake
Dalam beberapa tahun terakhir, upaya telah dilakukan untuk mendokumentasikan dan melestarikan situs-situs sejarah kulit hitam di Teluk Chesapeake.
Yayasan Kulit Hitam Chesapeake melestarikan artefak yang mewakili peran warga Amerika keturunan Afrika setempat dalam industri maritim dan makanan laut. Chesapeake Mapping Initiative dari National Trust for Historic Preservation mengidentifikasi dan memetakan situs-situs sejarah kulit hitam untuk konservasi lahan.
Proyek-proyek lain bertujuan untuk melestarikan aspek-aspek takbenda dari sejarah kulit hitam Chesapeake. Program Urban Waterways dari Museum Komunitas Anacostia mengeksplorasi hubungan masyarakat Washington dengan Sungai Anacostia dan menyoroti pekerjaan para aktivis yang berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memulihkan sungai.
Upaya-upaya ini mengakui warisan berkelanjutan dari orang kulit hitam yang tinggal dan mencintai ruang-ruang ini, menekankan pentingnya mengakui dan melestarikan beragam cara masyarakat terlibat dengan Teluk Chesapeake dari waktu ke waktu.