Arsitektur Gothic Revival: Perjalanan Menelusuri Masa Lalu
Arsitektur Gothic Revival: Sebuah Definisi
Arsitektur Gothic Revival, juga dikenal sebagai Neo-Gothic atau Gothic Victoria, muncul pada abad ke-18 sebagai kebangkitan arsitektur Gothic abad pertengahan. Gaya arsitektur ini ditandai dengan detail rumitnya, penekanan vertikal, jendela besar, dan lengkungan runcing, yang membangkitkan citra kastil dan katedral.
Bangunan bergaya Gothic Revival seringkali menampilkan atap pelana curam yang dihiasi dengan trim dekoratif dan detail rumit. Material bangunan seperti batu, kaca, besi, dan baja digunakan untuk menangkap kesan konstruksi batu yang umum pada era abad pertengahan. Garis vertikal dan detail menambah ketinggian visual struktur ini, seringkali dilengkapi dengan menara yang diatapi dengan puncak dan dinding pembatas.
Asal-usul dan Sejarah
Gerakan Gothic Revival muncul di Inggris sebagai reaksi terhadap industrialisasi yang pesat pada abad ke-18. Nostalgia untuk masa abad pertengahan dan keinginan untuk melestarikan nilai-nilai tradisional memicu kebangkitan elemen arsitektur Gothic.
Menjelang akhir abad ke-19, material bangunan dan metode konstruksi baru mengarah pada pergeseran menuju fungsionalitas daripada ornamen. Menara-menara mewah dan detail rumit tidak lagi disukai, dan tampilan Gothic Revival berangsur-angsur memudar dari popularitas.
Arsitektur Gothic Revival vs. Arsitektur Gothic
Arsitektur Gothic Revival mengambil inspirasi dari karya-karya Gothic asli, berbagi banyak karakteristik yang menentukannya, seperti detail rumit, ketinggian menjulang, jendela besar, dan lengkungan runcing. Namun, terdapat perbedaan utama antara kedua gaya arsitektur tersebut:
- Arsitektur Gothic: Dibangun pada atau sebelum abad ke-16, terutama menggunakan batu dan kaca dengan metode konstruksi tradisional.
- Arsitektur Gothic Revival: Dibangun pada abad ke-18 dan ke-19, menggabungkan batu, kaca, besi, dan baja dengan metode konstruksi yang lebih modern.
Rumah Bergaya Gothic Revival: Gothic Charpentier
Gaya Gothic Revival juga menemukan jalannya ke dalam bangunan tempat tinggal, yang dikenal sebagai arsitektur Gothic Revival “charpentier”. Gaya ini membawa pesona dunia lama arsitektur Gothic ke rumah, meskipun dengan fitur yang diperkecil dan disederhanakan.
Rumah-rumah Gothic charpentier biasanya menampilkan lengkungan runcing, pintu, dan atap curam. Vertikalitas ditekankan melalui pelapis vertikal, jendela tinggi dan runcing, dan detail rumit. Trim dekoratif dan hiasan roti jahe menghiasi atap pelana, memberikan rumah-rumah ini kesan yang mirip dengan bangunan Gothic megah tanpa membebani mereka dengan ornamen.
Prinsip-prinsip Arsitektur Gothic Revival
Fitur utama gaya Gothic Revival meliputi:
- Lengkungan Runcing: Digunakan pada jendela, pintu, dan fitur dekoratif.
- Detail Rumit: Atap pelana curam dengan trim dekoratif dan detail.
- Penekanan Vertikal: Menara, garis vertikal, dan jendela tinggi dan runcing.
- Penopang Terbang: Dukungan arsitektural yang tegak lurus dengan dinding luar, menghubungkan ke arah atas dan menopang tanah dari jarak jauh.
- Jendela Besar: Seringkali tinggi dan runcing, menggunakan kaca patri untuk menggambarkan pemandangan religius atau gambar berwarna-warni.
Interior Gothic Revival
Interior Gothic Revival mencerminkan eksterior, dengan dekorasi rumit dan suram. Fitur-fiturnya meliputi jendela kaca patri, langit-langit berkubah, furnitur kayu ek tebal, dan wallpaper dramatis dengan motif bunga atau pola yang kaya. Kain beludru dan jacquard menambah suasana mewah. Lapisan akhir dan trim interior yang berornamen, seperti cetakan mahkota dengan hiasan, semakin meningkatkan estetika Gothic Revival. Patung gargoyle dan malaikat dapat menambah sentuhan keanehan atau kemegahan.
Contoh Terkenal
Beberapa contoh terkenal arsitektur Gothic Revival meliputi:
- Inggris: Istana Westminster, Kastil Highclere, All Souls College di Universitas Oxford, Rumah Strawberry Hill
- Amerika Serikat: Rumah Besar Lyndhurst (New York), Perkebunan Rumah Besar Rose Hill (Carolina Selatan), Pondok-pondok Gothic charpentier Oak Bluffs (Martha’s Vineyard, Massachusetts)
Gothic Revival dalam Desain Modern
Meskipun arsitektur Gothic Revival mungkin tidak sepopuler dulu, pengaruhnya masih dapat dilihat dalam desain modern dan kontemporer. Elemen-elemen seperti lengkungan runcing, detail rumit, dan penekanan vertikal telah dimasukkan ke dalam berbagai gaya arsitektur, dari Art Nouveau hingga Postmodernisme.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren desain seperti cottagecore Gothic telah muncul, menggabungkan elemen dan estetika Gothic ke dalam ruang modern. Baik melalui penggunaan jendela lengkung runcing, trim roti jahe dekoratif, atau warna-warna kaya dan suram, pemilik rumah dapat membawa pesona arsitektur Gothic Revival ke rumah mereka sendiri.