Disney Perbarui Jungle Cruise: Hapus Penggambaran Kolonial
Rasisme dalam Jungle Cruise
Wahana Jungle Cruise milik Disney telah mendapat kecaman karena penggambarannya yang rasis terhadap penduduk asli Afrika. Wahana ini menampilkan adegan dengan “penjual kepala yang menyusut” dan “pemburu kepala” yang membawa tombak, yang menurut para kritikus melanggengkan stereotip yang berbahaya.
Tanggapan Disney
Menanggapi kritik tersebut, Disney telah mengumumkan rencana untuk memperbarui wahana tersebut. Perusahaan tersebut akan menghapus adegan-adegan yang menyinggung dan menambahkan adegan-adegan baru yang lebih menghormati budaya-budaya adat.
Pengaruh Kolonialisme
Desain Jungle Cruise yang asli dipengaruhi oleh gagasan dan literatur kolonial, seperti novel “Heart of Darkness” karya Joseph Conrad. Karya-karya ini menggambarkan orang Afrika sebagai kaum primitif dan biadab, yang membenarkan penjajahan Eropa.
Dampak Stereotip
Stereotip semacam itu telah dilanggengkan dalam budaya populer melalui buku-buku seperti “Tarzan of the Apes” dan film-film seperti “The African Queen”. Stereotip-stereotip ini telah membentuk persepsi Barat tentang Afrika dan masyarakatnya.
Tanggung Jawab Disney
Disney mengakui tanggung jawabnya untuk menciptakan pengalaman yang mencerminkan perspektif yang beragam. Tim “Imagineers” perusahaan tersebut sedang berupaya memperbarui Jungle Cruise agar lebih inklusif dan penuh hormat.
Perubahan pada Wahana
Jungle Cruise yang diperbarui akan menampilkan:
- Penghapusan adegan “penjual kepala yang menyusut”
- Penggantian adegan kejar-kejaran badak dengan adegan yang menggambarkan semua tamu sebagai anggota tur sebelumnya
- Penambahan adegan baru yang menampilkan simpanse di kapal yang karam
- Penekanan pada karakter “nakhoda”, yang sekarang akan memiliki rekan animasi
Film yang Akan Datang
Disney juga merilis film baru yang diangkat dari Jungle Cruise, yang dibintangi oleh Dwayne Johnson dan Emily Blunt. Film tersebut diharapkan akan lebih menghormati budaya-budaya adat dibandingkan wahana aslinya.
Mengatasi Rasisme dalam Budaya Populer
Pembaruan yang dilakukan Disney pada Jungle Cruise merupakan langkah untuk mengatasi rasisme dalam budaya populer. Dengan menghapus stereotip yang berbahaya dan mendorong keberagaman, Disney membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Linimasa Peristiwa
- 1955: Jungle Cruise memulai debutnya di Disneyland
- 1957: Orang-orang Afrika yang mengacungkan tombak dan Trader Sam ditambahkan ke versi Disneyland
- 1971: Jungle Cruise dibuka di Disney World
- 2020: Disney mengumumkan perubahan besar pada Splash Mountain, wahana lain yang menampilkan penggambaran rasis
- Juni 2021: Pengguna media sosial menyoroti stereotip rasis di Jungle Cruise
- September 2021: Disney mengumumkan rencana untuk memperbarui Jungle Cruise
- Musim panas 2021 (diperkirakan): Perilisan film Jungle Cruise
- Berlangsung: Pembaruan Jungle Cruise sedang berlangsung
Informasi Tambahan
- Jungle Cruise adalah wisata perahu yang membawa para tamu menyusuri sungai-sungai eksotis di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
- Tim “Imagineers” Disney bertanggung jawab untuk menciptakan dan mendesain tempat wisata taman hiburan milik perusahaan tersebut.
- Ryan Minor, seorang sejarawan di University of California, Santa Barbara, telah banyak menulis tentang pengaruh kolonial pada Jungle Cruise.