Moby-Dick’s Hyphen: Sebuah Enigma Sastra
Mahakarya Herman Melville, Moby-Dick, telah memikat pembaca selama beberapa generasi. Salah satu misteri abadi seputar novel ini adalah judulnya yang diberi tanda hubung. Mengapa Melville memilih untuk menyertakan tanda hubung di Moby-Dick, ketika paus di dalam buku hanya disebut dengan tanda hubung sekali?
Komposisi Judul
Awalnya, Melville memberi judul novelnya hanya “The Whale”. Namun, saudaranya, Allan, menyarankan perubahan menjadi “Moby-Dick” sesaat sebelum penerbitan. Allan percaya judul baru akan lebih laku.
Praktik Penghubungan Kata pada Era Victoria
Judul yang diberi tanda hubung adalah hal yang umum di era Victoria, dengan contoh seperti “fairy-tales” dan “year-books”. Melville sendiri menggunakan tanda hubung di karya-karya lain, seperti “White-Jacket”. Namun, masih belum jelas apakah Melville bermaksud memberi tanda hubung pada judul Moby-Dick.
Kesalahan Tipografi atau Kehendak Penulis?
Beberapa pakar percaya bahwa tanda hubung di Moby-Dick mungkin merupakan kesalahan tipografi. Yang lain berpendapat bahwa itu adalah pilihan Melville yang disengaja, yang mencerminkan gaya penulisannya yang unik. Perdebatan terus berlanjut hingga hari ini, tanpa jawaban pasti.
Nama Paus
Paus putih dalam novel ini didasarkan pada paus albino nyata bernama Mocha Dick. Khususnya, Mocha Dick tidak disebut dengan tanda hubung. Ketidakkonsistenan ini menambah kebingungan seputar tanda baca judul.
Penggunaan Akademis dan Populer
Saat ini, sebagian besar pakar merujuk buku tersebut dengan tanda hubung, sementara paus biasanya disebutkan tanpa tanda hubung. Namun, tidak ada konsensus universal mengenai masalah ini.
Perbedaan dalam Adaptasi
Perbedaan tanda hubung meluas hingga ke adaptasi Moby-Dick. Misalnya, film terbaru “In the Heart of the Sea” menghilangkan tanda hubung dari judulnya.
Warisan Abadi dari Tanda Hubung Moby-Dick
Tanda hubung Moby-Dick telah menjadi bagian ikonik dari identitas novel. Ini telah memicu banyak perdebatan dan diskusi di kalangan akademisi dan pembaca. Misteri di balik tanda hubung menambah sifat penuh teka-teki dari karya agung Melville, memastikan relevansinya dan pesonanya yang berkelanjutan.
Pengaruh Konteks Sejarah
Praktik penghubungan kata pada era Victoria memainkan peran penting dalam membentuk judul Moby-Dick. Prevalensi judul yang diberi tanda hubung pada saat itu menjadikannya pilihan yang familiar dan dapat diterima bagi Melville.
Pentingnya Kehendak Penulis
Apakah Melville bermaksud memberi tanda hubung pada judul atau tidak, masih menjadi bahan spekulasi. Penggunaan tandanya hubung yang tidak konsisten di karya-karyanya yang lain menunjukkan bahwa itu mungkin merupakan keputusan gaya yang disengaja.
Misteri yang Abadi
Terlepas dari upaya para akademisi dan kritikus sastra, alasan sebenarnya di balik tanda hubung Moby-Dick tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan. Perdebatan yang sedang berlangsung ini merupakan bukti kekuatan dan pesona abadi dari karya agung Melville.