Roti Panggang Perancis: Perjalanan Kuliner Menembus Waktu
Asal dan Penamaan
Roti panggang Perancis, sajian sarapan yang digemari, memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak zaman Romawi. Catatan paling awal yang diketahui muncul dalam buku masak abad keempat yang dikaitkan dengan Apicius, yang menyebutnya sebagai “Aliter Dulcia”. Resep ini memerintahkan juru masak untuk merendam roti tawar dalam susu dan telur, menggorengnya dalam minyak, dan menyajikannya dengan madu.
Selama berabad-abad, roti panggang Perancis telah memperoleh banyak sebutan, yang mencerminkan popularitas dan signifikansi budayanya yang luas. Di Perancis, roti ini dikenal sebagai “pain perdu” (roti yang hilang), mungkin karena penggunaan irisan roti basi. Di tempat lain, roti tersebut disebut roti bertelur, roti panggang Jerman, puding ksatria miskin, dan roti panggang Bombay.
Evolusi Hidangan
Evolusi roti panggang Perancis telah ditandai dengan inovasi dan eksperimen kuliner. Pada abad ke-14, buku resep bahasa Inggris “Forme of Cury” memuat resep yang disebut “Payn Fondew”, yang mengharuskan roti digoreng dalam lemak atau minyak, direndam dalam anggur merah, dan dibumbui dengan kismis, gula, dan rempah-rempah.
Pada abad ke-16, resep roti panggang Perancis mulai memasukkan telur. Buku masak tahun 1615 “The English Huswife” berisi resep untuk “panperdy terbaik” yang menggunakan telur tetapi tidak menggunakan susu.
Variasi dan Popularitas
Keserbagunaan roti panggang Perancis memungkinkan adanya variasi yang tak terhitung jumlahnya, dari yang dekaden hingga yang musiman. Beberapa variasi populer meliputi:
- Roti Panggang Perancis dengan Lobster dan Kaviar yang Disiram Sampanye: Hidangan mewah untuk acara-acara khusus.
- Roti Panggang Perancis Bumbu Labu: Favorit musiman yang cocok untuk musim gugur.
Roti panggang Perancis tetap menjadi pilihan sarapan populer di seluruh dunia. Bahan-bahannya yang sederhana dan kemungkinan penyajiannya yang tak terbatas telah menjadikannya makanan pokok di rumah, restoran, dan kafetaria.
Signifikansi Budaya
Meskipun berasal dari yang sederhana, roti panggang Perancis kerap dikaitkan dengan kekayaan dan kemewahan. Penggunaan bahan-bahan mahal seperti roti tawar dan gula dalam resep awal menunjukkan bahwa roti ini terutama dinikmati oleh kelas atas.
Bahkan hingga saat ini, roti panggang Perancis mempertahankan signifikansi budayanya. Misalnya, dari tahun 2003 hingga 2006, roti ini dikenal sebagai “Freedom Toast” (Roti Panggang Kebebasan) di kafetaria Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat.
Kesimpulan
Roti panggang Perancis adalah kenikmatan kuliner dengan sejarah yang kaya dan signifikansi budaya. Berbagai sebutan dan variasinya mencerminkan popularitas dan kemampuan beradaptasinya yang luas. Baik dinikmati sebagai sarapan sederhana atau kreasi kuliner yang rumit, roti panggang Perancis terus memanjakan selera di seluruh dunia.