Arsip Twitter: Library of Congress Prioritaskan Tweet-Tweet Bersejarah
Latar Belakang
Pada tahun 2010, Library of Congress (LOC) mengadakan perjanjian dengan Twitter untuk mengarsipkan setiap tweet publik yang pernah dikirim. Proyek ambisius ini bertujuan untuk melestarikan gudang komentar dan komunikasi sosial yang luas untuk generasi mendatang.
Tantangan Mengarsipkan Data Twitter
Selama bertahun-tahun, beberapa tantangan telah muncul dalam mengelola arsip Twitter.
- Volume dan Ukuran Tweet: Volume tweet telah tumbuh secara eksponensial, sehingga menjadikannya semakin sulit untuk menyimpan dan memproses data. Pada tahun 2010, pengguna Twitter mengirim sekitar 50 juta tweet per hari. Hari ini, jumlahnya telah meroket hingga lebih dari 500 juta tweet per hari.
- Sifat Tweet yang Berubah: Tweet telah berkembang secara signifikan sejak awal. Awalnya, tweet dibatasi hingga 140 karakter dan terutama terdiri dari teks. Namun, batasan karakter telah diperluas menjadi 280, dan tweet sekarang sering kali menyertakan gambar, video, dan GIF animasi. LOC hanya mengarsipkan teks tweet, yang berarti sejumlah besar konteks hilang.
- Sumber Daya Terbatas: LOC tidak memiliki sumber daya atau keahlian yang diperlukan untuk mengelola arsip Twitter secara efektif. Perpustakaan tersebut kekurangan insinyur penuh waktu untuk memproses masuknya tweet yang sangat banyak, dan hal ini mengakibatkan penundaan dan tantangan yang signifikan dalam membuat arsip tersebut dapat diakses oleh para peneliti.
Keputusan untuk Memprioritaskan Tweet Bersejarah
Mengingat tantangan ini, LOC telah memutuskan untuk memprioritaskan pengarsipan tweet yang dianggap memiliki kepentingan historis. Keputusan ini diumumkan dalam sebuah buku putih yang diterbitkan oleh LOC, yang menguraikan alasan perubahan kebijakan tersebut.
LOC mengakui bahwa Twitter adalah platform yang terus berkembang, dan tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana platform ini akan terus berubah di masa mendatang. Tujuan perpustakaan adalah untuk mengumpulkan dan memelihara sampel representatif dari tweet yang dapat memberikan wawasan tentang lanskap sosial, politik, dan budaya di zaman kita.
Status Arsip Saat Ini
Arsip tweet selama 12 tahun saat ini tidak dapat diakses publik, dan LOC belum mengumumkan kerangka waktu kapan arsip tersebut mungkin tersedia. Perpustakaan tersebut bermaksud agar arsip tersebut berfungsi sebagai potret tahun-tahun awal komunikasi media sosial, mirip dengan cara LOC menyimpan telegram dari hari-hari awal teknologi tersebut.
Nilai Potensial Arsip
Para peneliti di berbagai bidang, termasuk sosiologi, psikologi, ilmu politik, dan komunikasi, telah menyatakan minatnya untuk mengakses arsip Twitter. Mereka percaya bahwa data tersebut dapat memberikan wawasan berharga tentang perilaku manusia, tren sosial, dan wacana politik.
Kesimpulan
Keputusan LOC untuk memprioritaskan pengarsipan tweet bersejarah merupakan pengakuan atas tantangan yang terlibat dalam pengelolaan dan pelestarian data media sosial. Meskipun arsip lengkapnya belum dapat diakses publik, diharapkan LOC pada akhirnya akan menemukan cara untuk membuatnya tersedia bagi para peneliti dan masyarakat, memungkinkan kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masa lalu dan masa kini digital kita.