Sandwich yang Tenggelam Merevolusi Pengawetan Makanan
Kecelakaan Alvin: Penemuan yang Tidak Disengaja
Pada 16 Oktober 1968, kapal selam riset Alvin menyelam ke kedalaman Samudra Atlantik, membawa serta tiga awak dan makan siang mereka. Misi Alvin adalah mengamati ikan paus, tetapi bencana terjadi ketika dua kabel pendukung putus, menyebabkan kapal selam tenggelam 4.900 kaki di bawah permukaan.
Awak kapal selamat tanpa cedera, tetapi Alvin tetap tenggelam selama berbulan-bulan karena laut yang ganas. Saat akhirnya ditemukan, para ilmuwan membuat penemuan yang mencengangkan: makan siang para awak, yang terdiri dari sandwich bologna, apel, dan kaldu, terawetkan dengan sangat baik.
Rahasia Laut Dalam: Pengawetan Tekanan Tinggi
Para ilmuwan menyadari bahwa tekanan air yang sangat besar di kedalaman tempat Alvin berada telah bertindak sebagai pengawet. Pada kedalaman 5.000 kaki, air memberikan gaya ke bawah lebih dari 2.200 pon per inci persegi, yang lebih dari cukup untuk merobek gendang telinga. Tekanan tinggi ini menghambat pertumbuhan mikroba, yang bertanggung jawab atas pembusukan makanan.
Pemrosesan Tekanan Tinggi: Metode Pengawetan Makanan yang Baru
Penemuan sandwich yang diawetkan secara tidak sengaja menyebabkan pengembangan pemrosesan tekanan tinggi (HPP) sebagai metode pengawetan makanan baru. HPP melibatkan memasukkan makanan ke tekanan yang sangat tinggi, biasanya berkisar antara 100 hingga 10.000 kali tekanan atmosfer.
HPP efektif dalam mengawetkan berbagai macam makanan, termasuk tiram, lobster, guacamole, dan jus buah. Ini dapat memperpanjang umur simpan makanan hingga beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, sekaligus menjaga nilai gizi dan rasanya.
Cara Kerja HPP
HPP bekerja dengan menonaktifkan mikroorganisme dan enzim yang menyebabkan makanan rusak. Tekanan tinggi menghancurkan dinding sel mikroorganisme, mencegah mereka berkembang biak dan menyebar. Ini juga mengubah sifat enzim, yang merupakan protein yang mengkatalisasi reaksi kimia yang menyebabkan makanan rusak.
Keuntungan HPP
HPP menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan metode pengawetan makanan tradisional, seperti pembekuan dan pendinginan:
- Memperpanjang umur simpan: HPP dapat memperpanjang umur simpan makanan hingga beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, mengurangi pemborosan makanan dan pembusukan.
- Menjaga nilai gizi: HPP menjaga nilai gizi makanan lebih baik daripada metode lain, karena tidak melibatkan panas atau bahan kimia.
- Menjaga rasa: Makanan yang diolah dengan HPP mempertahankan rasa dan tekstur aslinya, menjadikannya pilihan yang menarik bagi konsumen.
- Aman dan efektif: HPP adalah metode pengawetan makanan yang aman dan efektif yang telah disetujui oleh badan pengawas di seluruh dunia.
Penerapan HPP
HPP digunakan dalam berbagai industri makanan, termasuk:
- Makanan laut: HPP digunakan untuk mengawetkan tiram, lobster, dan produk makanan laut lainnya, memperpanjang umur simpannya dan meningkatkan keamanannya.
- Produk segar: HPP dapat digunakan untuk mengawetkan buah-buahan dan sayuran, menjaga kesegaran dan nilai gizinya.
- Jus: HPP digunakan untuk mengawetkan jus buah, membunuh bakteri berbahaya dan memperpanjang umur simpannya tanpa perlu pengawet.
- Produk susu: HPP dapat digunakan untuk mengawetkan produk susu, seperti susu dan keju, memperpanjang umur simpannya dan meningkatkan keamanannya.
Kesimpulan
Tenggelamnya kapal selam Alvin secara tidak sengaja dan penemuan berikutnya tentang sandwich yang diawetkan dengan baik telah merevolusi bidang pengawetan makanan. HPP, yang terinspirasi oleh peristiwa kebetulan ini, telah muncul sebagai metode pengawetan makanan yang menjanjikan dan efektif, menawarkan banyak keuntungan dibandingkan metode tradisional. Seiring berlanjutnya penelitian, HPP kemungkinan akan menemukan aplikasi yang lebih luas di industri makanan, membantu mengurangi pemborosan makanan, meningkatkan keamanan pangan, dan menjaga nilai gizi serta rasa makanan kita.