ISIS Hancurkan Monumen Berharga Suriah Lainnya: Gapura Kemenangan di Palmyra
Warisan Budaya Diserang
Kota kuno Palmyra, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, telah mengalami kerugian besar lainnya. Gapura Kemenangan yang ikonik, sebuah harta budaya berusia 1.800 tahun, dilaporkan telah dihancurkan oleh militan ISIS pada hari Minggu, menurut para saksi mata. Tindakan penghancuran ini menandai situs besar ketiga yang dihancurkan oleh ISIS sejak kelompok tersebut menguasai Palmyra pada bulan Mei.
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, mengutuk penghancuran tersebut, menyebutnya sebagai “kejahatan perang” dan “kejahatan terhadap kemanusiaan.” Ia mengatakan bahwa Gapura Kemenangan melambangkan “segala sesuatu yang dibenci oleh para ekstremis: keberagaman budaya, dialog antarbudaya, dan pertemuan berbagai masyarakat.”
Kota Dalam Pengepungan
Palmyra, yang terletak di timur laut Damaskus, dulunya merupakan pusat perdagangan dan budaya yang berkembang pesat. Kota ini terkenal dengan kekayaannya, toleransi multikultural, dan keajaiban arsitekturnya. Namun, sejak ISIS menguasai kota tersebut, para militan telah secara sistematis menghancurkan situs-situs kunonya, termasuk Kuil Baalshamin dan Kuil Bel.
ISIS juga telah memenggal kepala Khaled al-Asaad, kepala badan purbakala Palmyra, karena ia menolak untuk mengungkapkan lokasi artefak yang disembunyikan. Tindakan kelompok tersebut telah dikutuk secara luas oleh komunitas internasional.
Krisis Global
Penghancuran Palmyra bukanlah insiden yang berdiri sendiri. ISIS juga telah menjarah dan menjual artefak curian dari situs arkeologi lain di Suriah dan Irak. Pasar gelap barang antik dibanjiri dengan harta curian ini, yang memicu aktivitas ISIS dan mendanai teror yang mereka lakukan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa ISIS sedang menjarah artefak “dalam skala industri.” Dewan Museum Internasional telah membuat daftar darurat artefak Suriah yang dicuri, dan FBI sedang mencari bantuan ahli untuk menghentikan perdagangan artefak yang dijarah dan dicuri dari Suriah dan Irak.
Melawan ISIS
Penghancuran Palmyra dan situs warisan budaya lainnya adalah pengingat akan kebutuhan mendesak untuk memerangi ISIS dan ideologi ekstremis mereka. Komunitas internasional harus bekerja sama untuk melindungi warisan budaya, menghentikan perdagangan gelap barang antik, dan membawa para pelaku kejahatan ini ke pengadilan.