Hak-hak Sipil
Saat Impian Padam: Meninjau Kembali 1968 di Amerika
Titik Balik Bersejarah
1968 adalah tahun yang selamanya mengubah arah sejarah Amerika. Dari kekacauan Perang Vietnam hingga pembunuhan dua pemimpin ikonik, peristiwa-peristiwa di tahun yang penuh gejolak itu meninggalkan bekas yang tak terhapuskan di negara tersebut.
Gejolak yang Menggema
Sepanjang 1968, Amerika dilanda serangkaian peristiwa yang mengguncang fondasi masyarakat. Ofensif Tet di Vietnam meningkatkan perang ke tingkat yang baru, sementara kerusuhan dan protes mahasiswa meletus di seluruh negeri. Pembunuhan Martin Luther King Jr. dan Robert Kennedy mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh bangsa, dan Pawai Orang Miskin di Washington menyoroti penderitaan masyarakat miskin dan terpinggirkan.
Peran Media
Media memainkan peran penting dalam membentuk narasi tahun 1968. Laporan terkenal Walter Cronkite yang meragukan kemungkinan kemenangan dalam Perang Vietnam menandai titik balik dalam opini publik. Sampul ikonik majalah Life yang menampilkan Bumi dari luar angkasa menangkap kerapuhan planet kita dan keterkaitan umat manusia.
Catatan Politik
“Tahun Saat Impian Padam” karya Jules Witcover menyajikan catatan politik komprehensif tahun 1968. Ia berfokus pada kampanye presiden yang penuh gejolak, tetapi juga menyelidiki gerakan hak-hak sipil dan kerusuhan mahasiswa. Anekdot pribadi Witcover, yang diambil dari pengalamannya sebagai reporter muda, menawarkan wawasan berharga tentang tahun yang luar biasa ini.
Pergolakan Budaya
Sementara Witcover terutama berfokus pada aspek politik tahun 1968, tahun itu juga menyaksikan pergolakan budaya yang signifikan. Gerakan kontra-budaya mendapatkan momentum, dengan tokoh-tokoh ikonik seperti Stanley Kubrick, Tiny Tim, dan Eldridge Cleaver muncul sebagai simbol era. Katalog Whole Earth dan Soul on Ice menjadi kitab suci bagi kontra-budaya, yang mempromosikan ekologi dan pemberdayaan kulit hitam.
Perspektif Pribadi
Witcover menyatukan banyak perspektif untuk menciptakan kaleidoskop pengalaman pribadi. Ia mewawancarai tokoh-tokoh utama dan mengutip politisi masa kini yang dibentuk oleh peristiwa-peristiwa tahun 1968, termasuk Wakil Presiden Al Gore dan Ketua DPR Newt Gingrich. Paduan suara ini memberikan pemahaman yang bernuansa tentang dampak tahun tersebut.
Akibat dan Warisan
Dalam epilog, Witcover mengeksplorasi akibat dari 1968 dan warisannya yang bertahan lama. Ia mengajukan pertanyaan tentang dampak pembunuhan dan merenungkan “andaikata-andaikata mengerikan” yang dapat mengubah arah sejarah. Ia berpendapat bahwa meninjau kembali tahun 1968 sangat penting untuk memahami dampak besarnya terhadap masyarakat Amerika dan tantangan serta peluang yang dihadirkannya.
Pelajaran dari Masa Lalu
Peristiwa-peristiwa tahun 1968 menjadi kisah peringatan tentang bahaya perpecahan dan pentingnya persatuan. Peristiwa-peristiwa tersebut juga menyoroti kekuatan protes dan ketahanan jiwa manusia. Dengan memahami kompleksitas tahun 1968, kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan bekerja menuju masa depan yang lebih adil dan setara.
Lady Bird Johnson: Ibu Negara yang Berkuasa di Balik Bayang-bayang
Kehidupan Awal dan Pengaruh terhadap LBJ
Claudia Alta Taylor, yang dikenal sebagai Lady Bird Johnson, adalah seorang Ibu Negara pelopor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap suaminya, Presiden Lyndon B. Johnson. Julukannya, “Lady Bird,” berasal dari kecantikannya saat masih balita. Ketajaman politik Lady Bird diakui oleh LBJ, yang pernah berkata, “Saya akan memilih Bird daripada Madison Avenue.”
Sebagai penasihat politik, kompas moral, dan terapis, Lady Bird memainkan peran penting dalam masa kepresidenan LBJ. Ia memberikan dukungan emosional, menenangkan perubahan suasana hatinya, dan menawarkan nasihat yang berharga. LBJ sangat bergantung pada nasihatnya, mencari perspektifnya dalam masalah pribadi dan politik.
Aktivisme Lingkungan dan Undang-Undang Keindahan Jalan Raya
Salah satu pencapaian utama Lady Bird adalah Undang-Undang Keindahan Jalan Raya tahun 1965. Undang-undang ini bertujuan untuk membersihkan jalan raya negara dan membatasi papan iklan. Gairah Lady Bird terhadap lingkungan meluas melampaui undang-undang ini; ia juga mendirikan Pusat Penelitian Bunga Liar Nasional di Texas.
Peran dalam Gerakan Hak Sipil
Pengaruh Lady Bird meluas ke Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 yang bersejarah. Pengalaman langsungnya mengenai diskriminasi rasial selama perjalanan darat bersama keluarganya memotivasinya untuk mendorong suaminya mendukung undang-undang tersebut. Ia tahu bahwa tindakan perlu diambil untuk membatalkan undang-undang segregasi Jim Crow.
Berkמפanye di Selatan
Selama kampanye pemilihan presiden, Lady Bird memainkan peran penting dalam kemenangan suaminya. Ia memulai tur kereta api “Lady Bird Special” ke delapan negara bagian selatan, mengumpulkan dukungan dan menghadapi para pengunjuk rasa yang menentang undang-undang hak sipil. Pidato dan keberaniannya membantu memengaruhi para pemilih.
Pengaruh di Gedung Putih
Meskipun menjadi Ibu Negara pertama yang memiliki sekretaris pers sendiri dan yang pertama berkampanye tanpa suaminya, Lady Bird memilih untuk menggunakan kekuatannya secara diam-diam. Pengaruhnya kurang terlihat dibandingkan dengan Ibu Negara lainnya karena peran gender yang berlaku saat itu. Hal ini memungkinkannya untuk menghindari banyak kritik yang dihadapi oleh para penggantinya.
Kontras dengan Nancy Reagan dan Hillary Clinton
Nancy Reagan dan Hillary Clinton, keduanya mantan Ibu Negara, menghadapi pengawasan ketat atas kekuasaan mereka yang terbuka. Reagan dijuluki “Evita” dan “The Missus” karena pengaruhnya di balik layar, sementara peran Clinton dalam rencana reformasi layanan kesehatan suaminya dan kantornya di Sayap Barat menuai kritik.
Pengaruh Tersembunyi Lady Bird
Sebaliknya, pengaruh Lady Bird lebih halus. Ia bekerja dari ruang duduk kecil di Gedung Putih, menggunakan perannya sebagai penasihat tepercaya untuk menginformasikan keputusan LBJ. Kemampuannya untuk mengatakan kepadanya apa yang perlu didengarnya, bahkan ketika itu sulit, membuatnya dihormati dan dipercaya sepenuhnya.
Dukungan untuk Walter Jenkins
Loyalitas Lady Bird meluas kepada teman dekat dan penasihat politik utamanya, Walter Jenkins. Ketika Jenkins ditangkap atas tuduhan “moral homoseksual,” Lyndon Johnson ragu-ragu untuk menawarkan dukungan. Namun, Lady Bird bersikeras untuk mengungkapkan dukungan mereka secara terbuka, menunjukkan komitmennya kepada orang-orang di sekitarnya.
Kehidupan Selanjutnya dan Warisan
Setelah keluarga Johnson pensiun ke peternakan mereka di Texas, Lady Bird terus mengejar tujuan lingkungannya. Ia merencanakan perpustakaan suaminya dan menjadi ibu negara bagi para mantan Ibu Negara, menawarkan dukungan kepada para penggantinya. Teladan Lady Bird menunjukkan peran Ibu Negara yang kompleks dan sering kali tidak mendapat ucapan terima kasih, di mana pengaruh dapat digunakan baik secara terbuka maupun diam-diam. Warisannya sebagai Ibu Negara yang kuat dan efektif terus menginspirasi para perempuan dalam dunia politik saat ini.
Martin Luther King Jr.: Warisan yang rumit
Persepsi dan Penolakan Publik
Pada tahun 1968, Martin Luther King Jr. adalah sosok yang dihormati, tetapi ia juga tidak disukai oleh publik Amerika. Sebuah jajak pendapat Harris yang dilakukan sesaat sebelum pembunuhannya mengungkapkan bahwa 75% warga Amerika tidak menyetujuinya. Penolakan ini bermula dari penentangannya yang blak-blakan terhadap Perang Vietnam dan advokasinya terhadap kesetaraan ekonomi.
Aktivisme Hak-Hak Sipil dan Buruh
Aktivisme awal King difokuskan pada perjuangan melawan diskriminasi rasial di Selatan. Akan tetapi, pada pertengahan tahun 1960-an, ia memperluas karyanya untuk mencakup isu-isu keadilan ekonomi dan sosial. Ia memimpin protes-protes terhadap eksploitasi buruh dan menyerukan sebuah “revolusi nilai-nilai” yang akan mengatasi kesenjangan mencolok antara si kaya dan si miskin.
Perang Vietnam dan Anti-Imperialisme
Penentangan King terhadap Perang Vietnam mengasingkan banyak warga Amerika. Ia mengutuk kemunafikan dengan mengirim pemuda kulit hitam untuk berperang di Asia Tenggara sementara mereka menghadapi diskriminasi di dalam negeri. Ia juga mengkritik peran pemerintah AS dalam mengacaukan stabilitas Vietnam, dengan menunjukkan dampak buruk terhadap warga sipil.
Militansi Kulit Hitam dan Non-Kekerasan
Komitmen King terhadap non-kekerasan ditentang oleh generasi pemimpin kulit hitam yang lebih muda yang menganjurkan taktik yang lebih militan. Sebagian orang mengolok-olok pidatonya tentang “De Lawd” dan menuduhnya terlalu lambat dan tidak efektif. Terlepas dari kritik-kritik tersebut, King tetap teguh pada keyakinannya bahwa non-kekerasan adalah satu-satunya cara untuk mencapai perubahan yang langgeng.
Pemogokan Pekerja Sanitasi Memphis dan Pembunuhan
Pada tahun 1968, King pergi ke Memphis untuk mendukung pekerja sanitasi yang mogok. Sebuah pawai pada tanggal 28 Maret berubah menjadi kekerasan, dan King terpaksa kembali seminggu kemudian untuk pawai lainnya. Pada tanggal 4 April 1968, King dibunuh oleh sebuah tembakan.
Warisan dan Dampak
Pembunuhan King memicu kerusuhan di lebih dari 100 kota, mengungkap ketegangan rasial mendalam yang masih ada di Amerika. Akan tetapi, kematiannya juga menyebabkan penilaian ulang terhadap warisannya. Kini, King secara luas dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Amerika. Pesannya tentang non-kekerasan, kesetaraan, dan keadilan sosial terus menginspirasi para aktivis di seluruh dunia.
Perjuangan dan Kompleksitas yang Terabaikan
Meskipun pencapaian King dalam gerakan hak-hak sipil tidak dapat disangkal, penting untuk mengenali tantangan dan kompleksitas yang ia hadapi. Advokasinya terhadap kesetaraan ekonomi dan penolakannya terhadap Perang Vietnam mengasingkan banyak warga Amerika kulit putih. Selain itu, komitmennya terhadap non-kekerasan diuji oleh militansi gerakan kekuasaan kulit hitam yang berkembang.
Relevansi yang Berkelanjutan
Terlepas dari tantangan yang ia hadapi, visi King tentang masyarakat yang lebih adil dan setara tetap relevan hingga saat ini. Pesannya tentang non-kekerasan, seruannya untuk sebuah “revolusi nilai-nilai”, dan keyakinannya yang tak tergoyahkan pada kekuatan rakyat untuk menciptakan perubahan terus menginspirasi para aktivis dan warga negara biasa.
Frank Robinson: Mendobrak Penghalang dan Membentuk Sejarah Bisbol
Kehidupan Awal dan Karier
Frank Robinson lahir di Beaumont, Texas, pada tahun 1935. Ia memulai karier bisbol profesionalnya pada tahun 1956 bersama Cincinnati Reds. Robinson dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemukul yang tangguh, memimpin Liga Nasional dalam home run pada tahun 1958.
Pada tahun 1961, Robinson ditukar ke Baltimore Orioles, di mana ia memenangkan penghargaan Pemain Paling Berharga (MVP) pertamanya. Ia mengulangi prestasi tersebut pada tahun 1966, menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah Major League Baseball (MLB) yang memenangkan penghargaan MVP di Liga Amerika dan Liga Nasional.
Karier Manajerial yang Bersejarah
Dampak Robinson pada bisbol melampaui masa bermainnya. Pada tahun 1975, ia menjadi manajer Afrika-Amerika pertama dalam sejarah MLB ketika ia memimpin Cleveland Indians. Pencapaian terobosan ini memenuhi impian Jackie Robinson, yang telah mengadvokasi dimasukkannya orang Afrika-Amerika dalam posisi manajemen dan kepemilikan.
Karier manajerial Robinson berlangsung selama lebih dari tiga dekade, di mana ia melatih San Francisco Giants, Baltimore Orioles, Montreal Expos, dan Washington Nationals. Meskipun tidak ada timnya yang mencapai World Series, ia dinobatkan sebagai Manajer Liga Amerika Tahun Ini pada tahun 1989.
Warisan dan Dampak
Warisan Frank Robinson sebagai pemain dan manajer sangat besar. Ia adalah salah satu pemukul home run paling produktif di eranya, mengumpulkan 586 home run dalam kariernya. Kemampuannya untuk memukul dengan kekuatan menginspirasi generasi pemain Afrika-Amerika untuk mengejar karier di bisbol.
Di luar pencapaian statistiknya, signifikansi Robinson terletak pada perannya sebagai pemecah hambatan. Sebagai manajer Afrika-Amerika pertama di MLB, ia membuka jalan bagi orang Afrika-Amerika lainnya untuk mengikuti jejaknya.
Pengakuan dan Penghargaan
Kontribusi Robinson pada bisbol telah diakui secara luas. Ia dilantik ke dalam Baseball Hall of Fame pada tahun 1982. Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika (NMAAHC) menampilkan salah satu tongkat pemukulnya sebagai simbol warisannya.
Robinson dan Gerakan Hak Sipil
Meskipun Robinson mungkin tidak terlibat langsung di garis depan Gerakan Hak Sipil, ia sangat menyadari perannya sendiri dalam perjuangan melawan segregasi di bisbol. Ia melihat dirinya sebagai penjaga warisan Jackie Robinson dan bekerja tanpa lelah untuk memperluas kesempatan bagi orang Afrika-Amerika di dalam dan di luar lapangan.
Inspirasi untuk Generasi Mendatang
Kehidupan dan karier Frank Robinson terus menginspirasi generasi pemain dan penggemar bisbol. Kisahnya adalah bukti kekuatan ketekunan, tekad, dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan.
Pengaruh Robinson pada Permainan Modern
Dampak Robinson pada bisbol melampaui eranya sendiri. Pendekatan uniknya terhadap pukulan, yang ditandai dengan ayunannya yang kuat dan kemampuannya untuk memukul jarak jauh, memengaruhi cara permainan dimainkan saat ini.
Melestarikan Warisan Robinson
NMAAHC memainkan peran penting dalam melestarikan warisan Frank Robinson. Dengan memamerkan tongkat pemukulnya bersama artefak yang berkaitan dengan legenda bisbol lainnya, museum membantu mendidik pengunjung tentang pentingnya pencapaian Robinson dan sejarah yang lebih luas tentang orang Afrika-Amerika dalam bisbol.
Kesimpulan
Dampak Frank Robinson pada bisbol dan masyarakat Amerika tidak dapat dilebih-lebihkan. Sebagai seorang pemain, ia mendobrak penghalang dan menginspirasi generasi atlet Afrika-Amerika. Sebagai seorang manajer, ia membuka jalan bagi keragaman dan inklusi yang lebih besar dalam olahraga ini. Warisannya akan terus menginspirasi dan memotivasi selama bertahun-tahun yang akan datang.
Joseph Hayne Rainey: Anggota Kongres Afrika-Amerika Pertama
Kelahiran dan Masa Kecil
Joseph Hayne Rainey lahir sebagai budak di Georgetown, South Carolina, pada tahun 1832. Meskipun terdapat berbagai keterbatasan yang diberlakukan pada para budak, ayah Rainey, Edward, đã có thể kiếm đủ tiền để mua tự kebebasannya dan akhirnya kebebasan keluarganya.
Perang Saudara dan Emigrasi
Selama Perang Saudara, Rainey bị wajib militer ke dalam Tentara Konfederasi. Namun, ia kemudian melarikan diri ke Bermuda, di mana ia bekerja sebagai tukang cukur dan memperoleh pendidikan dasar.
Karier Politik
Setelah perang, Rainey trở về South Carolina dan menjadi aktif dalam dunia politik. Ia menjabat di Senat Negara Bagian South Carolina dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tahun 1870, menjadikannya orang Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan tersebut.
Tantangan dan Prestasi
Karier politik Rainey ditandai dengan tantangan dan pencapaian. Ia menghadapi rasisme dan diskriminasi dari kaum supremasi kulit putih, termasuk ancaman kekerasan dan bahkan upaya pembunuhan. Bagaimanapun hambatan tersebut, Rainey trở thành người biện hộ mạnh mẽ cho hak-hak sipil dan hak pilih bagi orang Afrika-Amerika. Ia memainkan peran penting dalam meloloskan Undang-Undang Ku Klux Klan dan Undang-Undang Hak Sipil tahun 1875.
Era Rekonstruksi
Masa Rainey di Kongres bertepatan dengan era Rekonstruksi, periode perubahan sosial dan politik yang signifikan di Selatan setelah Perang Saudara. Orang Afrika-Amerika memperoleh hak dan kesempatan baru, tetapi mereka juga menghadapi perlawanan dan kekerasan dari kaum supremasi kulit putih. Rainey menyaksikan secara langsung perjuangan dan kemenangan pada masa penuh gejolak ini.
Pembantaian Hamburg dan Kekerasan Politik
Pada tahun 1876, Rainey mengecam Pembantaian Hamburg, serangan kaum supremasi kulit putih terhadap milisi kulit hitam di South Carolina. Ia mengutuk kekerasan tersebut dan menyerukan diakhirinya penindasan terhadap hak-hak orang Afrika-Amerika.
Kompromi tahun 1877 dan Akhir Rekonstruksi
Pada tahun 1877, kompromi antara Partai Republik dan Partai Demokrat mengakhiri Rekonstruksi. Pasukan federal ditarik dari Selatan, dan kaum supremasi kulit putih kembali menguasai banyak pemerintahan negara bagian. Karier politik Rainey pun terhenti akibat kompromi ini.
Warisan
Warisan Joseph Hayne Rainey sebagai pelopor hak-hak sipil dan pembela orang Afrika-Amerika terus menginspirasi banyak generasi. Keberanian, tekad, dan komitmennya yang teguh terhadap keadilan telah menjadikannya simbol perjuangan untuk kesetaraan dan kekuatan ketekunan.
Fakta Tambahan
- Rainey adalah orang Afrika-Amerika pertama yang memimpin Dewan Perwakilan Rakyat AS sebagai Ketua sementara.
- Ia adalah anggota Komite Urusan Indian di Dewan dan seorang pendukung hak-hak penduduk asli Amerika.
- Putrinya, Olive, adalah anggota aktif dari National Association for the Advancement of Colored People (NAACP).
- Rumah keluarga Rainey di Georgetown, South Carolina, terdaftar dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional.
Buffalo Bill Cody: Kisah Nyata di Balik Legenda
Kehidupan Awal dan Klaim Pony Express
William “Buffalo Bill” Cody adalah sosok luar biasa yang memainkan peran penting dalam membentuk Amerika Barat. Lahir di Wilayah Iowa pada tahun 1846, ia tumbuh di masa ekspansi dan konflik ke arah barat yang penuh gejolak. Pada usia 11 tahun, ia mengklaim telah membawa pesan untuk Pony Express, layanan pengiriman surat legendaris yang beroperasi pada tahun 1860-an. Namun, para sejarawan mempertanyakan kebenaran klaimnya, menemukan kontradiksi dalam otobiografinya dan bukti yang menunjukkan bahwa ia bersekolah pada saat itu.
Pembunuhan Ayahnya dan Dukungan untuk Kebebasan Sipil
Ayah Cody adalah seorang abolisionis yang blak-blakan yang ditikam hingga tewas pada tahun 1857 setelah menentang perluasan perbudakan. Peristiwa ini berdampak besar pada Cody, menanamkan rasa hormat yang mendalam terhadap kebebasan sipil dalam dirinya. Terlepas dari penggambarannya tentang penduduk asli Amerika sebagai penjahat dalam pertunjukan Wild West, tulisan-tulisannya mengungkapkan pandangan yang lebih bernuansa. Ia percaya bahwa penduduk asli Amerika berhak melawan perambahan pemukim kulit putih dan memperjuangkan tanah mereka.
Kehidupan di Perbatasan dan Perburuan Kerbau
Sebagai seorang pemuda, Cody memulai serangkaian petualangan yang mengukuhkan reputasinya sebagai seorang penjelajah perbatasan. Ia memburu kerbau untuk Kansas Pacific Railroad, membunuh sekitar 4.000 ekor dalam periode delapan bulan. Perburuan berlebihan ini, bersama dengan perburuan oleh tentara Amerika, berkontribusi pada hampir punahnya bison Amerika.
Lahirnya Pertunjukan Wild West Buffalo Bill
Pada tahun 1872, Cody bergabung dengan sekelompok pemain yang dikenal sebagai “Scouts of the Plains”. Pengalaman ini menginspirasinya untuk membuat pertunjukan Wild West-nya sendiri, yang memulai debutnya pada tahun 1883. Pertunjukan ini menampilkan penembakan jitu, trik tali, perburuan kerbau, dan pemeragaan peristiwa sejarah seperti Pertempuran Terakhir Custer. Pertunjukan ini menjadi sukses besar, tur keliling dunia selama lebih dari 30 tahun dan memengaruhi cara pandang orang Amerika terhadap Barat dan sejarahnya.
Hak-Hak Perempuan dan Pernikahan Sensasional
Cody adalah pendukung vokal hak-hak perempuan dan hak pilih. Ia percaya bahwa perempuan harus memiliki kesempatan dan hak istimewa yang sama dengan laki-laki. Pernikahannya sendiri dengan Louisa Frederici dirusak oleh perpisahan yang lama dan rumor perselingkuhan. Pada tahun 1904, ia mengajukan gugatan cerai, menuduh Louisa melakukan percobaan pembunuhan. Skandal yang terjadi selanjutnya menjadi berita utama dan mengungkap sisi gelap kehidupan pribadi Cody.
Irigasi dan Pengembangan Air
Selain usaha bisnis pertunjukannya, Cody berinvestasi di tanah di Wyoming dan memainkan peran dalam proyek Irigasi Shoshone. Ia mengalihkan hak airnya kepada pemerintah federal pada tahun 1904, dan pembangunan Bendungan Shoshone (kemudian berganti nama menjadi Bendungan Buffalo Bill) dimulai. Bendungan yang selesai dibangun pada tahun 1910 ini merupakan salah satu bendungan lengkung beton pertama yang dibangun di Amerika Serikat dan tetap menjadi sumber air penting untuk pertanian di wilayah tersebut.
Warisan dan Dampak Historis
Buffalo Bill Cody meninggal pada tahun 1917, meninggalkan warisan yang kompleks dan abadi. Pertunjukan Wild West-nya meromantisasi Amerika Barat dan membentuk cara pandang generasi orang Amerika tentang sejarahnya. Namun, pertunjukan itu juga mengabadikan stereotip tentang penduduk asli Amerika dan mengagungkan kekerasan yang menyertai ekspansi ke arah barat. Dukungan Cody terhadap kebebasan sipil dan perannya dalam proyek pengembangan sumber daya air memberikan pemahaman yang lebih bernuansa tentang sosok di balik legenda tersebut.