NASA Deteksi Retakan Baru di Gletser Petermann, Greenland
Memecahkan Kode: Celah Baru Muncul
Di hamparan es luas Greenland, sebuah retakan baru telah muncul di Gletser Petermann yang ikonik, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan. Celah yang mengkhawatirkan ini, ditemukan oleh para peneliti menggunakan citra satelit, telah mendorong NASA untuk melakukan investigasi terbang guna mengonfirmasi keberadaannya dan menilai implikasi potensialnya.
Gletser Petermann: Lidah Es yang Rapuh
Terletak di barat laut Greenland, Gletser Petermann adalah lidah es besar yang menjorok ke laut. Kepekaannya terhadap perubahan suhu air di sekitarnya menjadikannya indikator utama kesehatan lapisan es Greenland. Dalam beberapa tahun terakhir, gletser tersebut telah mengalami peristiwa melahirkan gunung es yang signifikan, di mana bongkahan es besar pecah dan membentuk gunung es.
Tanda yang Mengkhawatirkan: Retakan dan Kelahiran Gunung Es
Penemuan retakan baru di Gletser Petermann telah menimbulkan kekhawatiran karena letaknya berada di dekat celah yang ada di sisi timur gletser. Peneliti khawatir bahwa kedua celah itu pada akhirnya dapat bergabung, yang menyebabkan peristiwa kelahiran gunung es lebih lanjut dan berpotensi menggoyahkan kestabilan gletser.
Misi Pemantauan NASA: IceBridge
Untuk memantau situasi dan mengumpulkan lebih banyak data, Operasi IceBridge NASA telah melakukan survei udara dan pelacakan satelit terhadap lapisan es Greenland. Menggunakan koordinat yang diberikan oleh peneliti Belanda yang pertama kali menemukan retakan tersebut, IceBridge mengonfirmasi keberadaannya dan memberikan pandangan lebih dekat pada celah yang mengkhawatirkan ini.
Taruhannya: Kenaikan Permukaan Air Laut dan Perubahan Iklim
Taruhannya tinggi untuk Gletser Petermann dan lapisan es Greenland secara keseluruhan. Hilangnya es melalui peristiwa kelahiran gunung es berkontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut, yang menimbulkan ancaman signifikan bagi masyarakat pesisir di seluruh dunia. Pemanasan suhu permukaan laut dan laut akibat perubahan iklim mempercepat pencairan lapisan es, menyebabkan peningkatan kelahiran gunung es dan kenaikan permukaan air laut yang lebih cepat.
Lapisan Es dalam Kesulitan: Kerugian Terkini dan Proyeksi Masa Depan
Studi terbaru menunjukkan bahwa lapisan es Greenland telah kehilangan banyak es dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu perkiraan menunjukkan bahwa antara tahun 2011 dan 2014 saja, lapisan es kehilangan sekitar 270 gigaton es, setara dengan volume air di sekitar 110 juta kolam renang Olimpiade. Ilmuwan memperkirakan bahwa ketika iklim terus berubah, Greenland akan kehilangan es pada tingkat yang lebih cepat, yang berpotensi memicu peristiwa pencairan mendadak yang dapat menimbulkan konsekuensi bencana bagi permukaan air laut.
Pemantauan dan Riset: Memahami Es yang Berubah
Misi IceBridge NASA memainkan peran penting dalam memantau perubahan yang terjadi di lapisan es Greenland. Dengan mempelajari pergerakan, ketebalan, dan fitur permukaan gletser, ilmuwan dapat memperoleh wawasan berharga tentang proses yang mendorong hilangnya es dan kenaikan permukaan air laut. Penelitian ini sangat penting untuk mengembangkan strategi adaptasi dan mitigasi guna mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Pertanyaan yang Belum Terjawab dan Masa Depan
Sementara penemuan retakan baru di Gletser Petermann telah menimbulkan kekhawatiran, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Ilmuwan masih menyelidiki penyebab terbentuknya retakan dan potensi retakan tersebut untuk terhubung dengan celah yang ada. Pemantauan dan penelitian yang berkelanjutan akan sangat penting untuk memahami perkembangan situasi ini dan implikasinya terhadap stabilitas lapisan es Greenland dan permukaan air laut global.