Gulungan Tulisan Tangan Mao Zedong yang Dicuri Ditemukan dalam Keadaan Terpotong Menjadi Dua
Pencurian
Bulan lalu, sebuah pencurian yang berani terjadi di Hong Kong, di mana para pencuri mencuri banyak artefak berharga dari apartemen kolektor Fu Chunxiao. Di antara barang-barang yang dicuri adalah gulungan kaligrafi sepanjang sembilan kaki yang ditulis oleh pemimpin komunis Tiongkok Mao Zedong, yang diperkirakan bernilai $300 juta.
Penemuan
Pihak berwenang telah menemukan gulungan yang dicuri, tetapi tidak tanpa kerusakan. Seorang pembeli yang tidak sadar, karena salah mengira bahwa itu adalah barang palsu, memotong gulungan itu menjadi dua.
Nilai Gulungan
Nilai gulungan tersebut tidak hanya terletak pada nilai moneternya, tetapi juga pada signifikansi historisnya. Mao Zedong memainkan peran penting dalam pembentukan Tiongkok modern, dan kaligrafi tulisan tangannya sangat dihargai oleh para kolektor.
Kerusakan
Tindakan memotong gulungan menjadi dua tidak diragukan lagi telah mengurangi nilainya. Menurut Fu Chunxiao, kerusakan itu “pasti akan mempengaruhi nilainya,” meskipun dampak penuhnya masih belum diketahui.
Investigasi
Polisi telah menangkap tiga pria sehubungan dengan pencurian tersebut, tetapi setidaknya dua tersangka masih buron. Penyelidik masih bekerja untuk menentukan apakah pembeli yang memotong gulungan itu mengetahui keaslian dan nilainya.
Artefak Lain yang Dicuri
Selain gulungan Mao Zedong, para pencuri juga mencuri sepuluh koin perunggu, lebih dari 24.000 perangko, dan enam gulungan kaligrafi Mao lainnya, dengan total perkiraan nilai $645 juta. Sebagian besar barang-barang ini masih hilang.
Signifikansi Perangko
Di antara perangko yang dicuri terdapat satu perangko dengan referensi yang jelas kepada Partai Komunis Tiongkok, yang menyatakan, “Seluruh negeri berwarna merah.” Perangko lainnya adalah salah satu perangko paling berharga di dunia, yang baru-baru ini terjual di lelang seharga $2 juta.
Warisan Mao Zedong
Filsafat politik Mao Zedong, yang didasarkan pada literatur Marxis, meninggalkan dampak yang mendalam pada Tiongkok. Ia memulai kampanye-kampanye yang membawa bencana seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan yang berdarah. Ia menjabat sebagai ketua Republik Rakyat Tiongkok dari tahun 1949 hingga kematiannya pada tahun 1976.
Penjualan Kaligrafi Mao Zedong Sebelumnya
Pada tahun 2017, sebuah koleksi catatan tulisan tangan Mao Zedong dijual di Sotheby’s sekitar $910.000—sepuluh kali lipat dari perkiraan harganya. Ini menunjukkan nilai tinggi yang diberikan para kolektor terhadap kaligrafi Mao.
Motif Pembeli
Pria yang memotong gulungan menjadi dua itu dilaporkan membelinya hanya seharga $65. Motifnya memotong gulungan tersebut masih belum jelas. Penyelidik masih menentukan apakah ia mengetahui nilai sebenarnya dari gulungan tersebut.
Investigasi yang Berkelanjutan
Polisi terus menyelidiki pencurian tersebut dan keadaan seputar kerusakan pada gulungan Mao Zedong. Mereka bekerja untuk menemukan artefak yang dicuri lainnya dan menangkap para tersangka yang masih buron.