Brontosaurus: Kembali dari Kematian?
Dinosaurus yang Mungkin Layak Genus Sendiri
Brontosaurus, salah satu dinosaurus paling terkenal sepanjang masa, mungkin akan kembali. Analisis baru terhadap kerangka dinosaurus menunjukkan bahwa herbivora berleher panjang dan bertubuh besar ini sebenarnya cukup unik untuk membangkitkan kembali julukan kesayangannya.
Perubahan Paleontologi
Pada masa-masa awal penemuan dinosaurus, Brontosaurus dideskripsikan sebagai genus yang berbeda. Akan tetapi, pada tahun 1903, paleontolog Elmer Riggs menemukan bahwa sebagian besar ciri yang tampaknya membedakan Brontosaurus dari Apatosaurus, dinosaurus serupa lainnya, sebenarnya disebabkan oleh perbedaan pertumbuhan. Akibatnya, Brontosaurus diturunkan statusnya menjadi spesies dalam genus Apatosaurus.
Namun sekarang, sebuah studi baru oleh peneliti di Inggris dan Portugal menunjukkan bahwa Brontosaurus mungkin layak mendapatkan genusnya sendiri. Para peneliti menganalisis 477 penanda anatomi di 81 dinosaurus individu dan menemukan bahwa tulang yang awalnya disebut Brontosaurus oleh Othniel Charles Marsh, paleontolog yang pertama kali mendeskripsikan spesies tersebut, tampaknya berbeda dari dua spesies Apatosaurus.
Perbedaan Anatomi
Para peneliti mengidentifikasi beberapa perbedaan anatomi yang halus antara Brontosaurus dan Apatosaurus. Salah satu perbedaan yang paling jelas adalah Apatosaurus memiliki leher yang lebih lebar dibandingkan Brontosaurus. Selain itu, Brontosaurus tidak sekuat Apatosaurus.
Nasib Brontosaurus
Apakah Brontosaurus secara resmi akan mendapatkan kembali statusnya sebagai genus yang berbeda masih harus dilihat. Ahli paleontologi lain perlu mereplikasi hasil studi baru ini dan menyetujui ambang batas kapan dinosaurus dianggap layak mendapatkan nama yang berbeda.
Signifikansi Brontosaurus
Terlepas dari status taksonominya, Brontosaurus memiliki tempat khusus dalam budaya populer. Nama tersebut telah menjadi simbol makhluk punah yang terus mengobarkan imajinasi kita. Brontosaurus mewakili koneksi ke masa lalu yang tidak pernah bisa kita kunjungi, tetapi masih bisa kita intip melalui tulang dinosaurus yang luar biasa.
Kladistika dan Klasifikasi Dinosaurus
Untuk mengklasifikasikan dinosaurus, ahli paleontologi menggunakan disiplin ilmu yang disebut kladistika. Kladistika melibatkan penganalisisan kerangka dinosaurus untuk mengidentifikasi karakteristik yang sama. Program komputer kemudian menggunakan karakteristik ini untuk membuat pohon keluarga berdasarkan siapa yang berbagi karakteristik mana.
Peneliti yang berbeda dapat memilih untuk menganalisis karakteristik yang berbeda dan menilai mereka dengan cara yang berbeda, jadi setiap hasil tunggal adalah hipotesis yang memerlukan verifikasi dari peneliti lain.
Dinosaurus Lain dalam Ketegangan Taksonomi
Brontosaurus bukanlah satu-satunya dinosaurus yang tertahan dalam ketegangan taksonomi. Misalnya, beberapa peneliti mengakui tyrannosaurus ramping Gorgosaurus libratus sebagai genus yang unik, sementara yang lain melihatnya sebagai spesies dari Albertosaurus.
Perdebatan mengenai klasifikasi dinosaurus kemungkinan akan terus berlanjut seiring dengan ditemukannya penemuan-penemuan baru dan pemahaman kita tentang makhluk purba ini terus berkembang.