Kantor Perang Lama London Terlahir Kembali sebagai Hotel Mewah
Warisan Sejarah
Berdiri dengan gagah di distrik Whitehall, London, gedung Old War Office telah menyaksikan sejarah Inggris selama berabad-abad. Dari asal-usulnya sebagai kediaman Uskup Agung York pada abad ke-13 hingga transformasinya menjadi Istana Whitehall oleh Henry VIII, situs ini telah menjadi titik fokus kekuasaan dan pengaruh.
Setelah kebakaran dahsyat pada tahun 1698, istana tersebut digantikan oleh rumah-rumah aristokrat, termasuk Winchester House, yang pada akhirnya menjadi kantor perang Inggris. Pada akhir abad ke-19, pemerintah membangun gedung baru untuk mengakomodasi kebutuhan para pemimpin militernya yang terus bertambah.
Kemegahan Arsitektur
Didesain oleh arsitek William Young, gedung Old War Office selesai dibangun pada tahun 1906 dan memamerkan gaya Barok Edwardian. Struktur trapesiumnya, dilapisi dengan 26.000 ton batu Portland, menampung lebih dari 1.000 kantor yang terhubung oleh jaringan lorong yang luas.
Pusat Perang Winston Churchill
Old War Office memainkan peran penting dalam karier Winston Churchill yang termasyhur. Ia menjabat sebagai kepala politik Angkatan Laut Kerajaan, Menteri Perang, dan Perdana Menteri di dalam gedung bersejarah ini. Selama Perang Dunia II, gedung ini menjadi pusat komando Churchill dan para pemimpin militer lainnya, termasuk T.E. Lawrence dari Arabia.
Inspirasi Sastra
Old War Office juga memiliki signifikansi sastra sebagai inspirasi bagi novel-novel ikonik James Bond karya Ian Fleming. Fleming, seorang mantan perwira intelijen angkatan laut, memanfaatkan pengalamannya di gedung ini untuk membentuk karakter agen rahasia fiktif. Beberapa film James Bond telah direkam di lokasi ini, termasuk film thriller Skyfall pada tahun 2012.
Babak Baru: Raffles London at the OWO
Setelah delapan tahun renovasi ekstensif, Old War Office telah dibuka kembali sebagai kompleks hotel dan hunian mewah bernama Raffles London at the OWO. Properti ini memiliki 120 kamar dan suite tamu, 85 hunian, ruang dansa megah, spa, sembilan restoran, dan tiga bar.
Para pengembang dengan cermat menjaga sejarah bangunan yang kaya sambil mengubahnya menjadi oasis modern. Fitur asli seperti batu bulat, lantai mosaik, dan panel kayu ek telah dipugar dengan susah payah. Manajer umum hotel, Philippe Leboeuf, menekankan bahwa “ini memberikan kehidupan baru pada sebuah bangunan yang telah berdiri sejak 1906.”
Melestarikan Warisan London
Konversi Old War Office menjadi hotel telah memicu perdebatan tentang pelestarian bangunan bersejarah. Beberapa orang berpendapat bahwa transformasi semacam itu mengurangi makna dari bangunan penting ini. Akan tetapi, para pengembang berpendapat bahwa investasi swasta penting untuk mencegah bangunan-bangunan ini menjadi rusak.
Proyek ini menggambarkan tantangan dan manfaat dari pengadaptasian bangunan bersejarah untuk penggunaan modern. Dengan memadukan yang lama dengan yang baru, Raffles London at the OWO menawarkan pengalaman unik dan mewah sekaligus menjaga bagian dari warisan arsitektur London.
Menjelajahi Lingkungan Sekitar
Para tamu hotel dapat membenamkan diri dalam suasana lingkungan Whitehall yang semarak. Jalan Downing Nomor 10, kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, hanya berjarak sepelemparan batu. Ruang Perang Churchill, tempat Churchill dan kabinetnya membuat keputusan penting selama Perang Dunia II, juga berada di dekatnya.
Distrik Whitehall menawarkan banyak sekali atraksi budaya, termasuk museum, teater, dan galeri seni. Pengunjung dapat mempelajari sejarah Inggris di Ruang Perang Churchill atau menjelajahi koleksi lukisan terkenal di Galeri Nasional.
Warisan untuk Masa Depan
Transformasi Old War Office London menjadi hotel mewah adalah bukti nyata ketahanan bangunan bersejarah. Dengan melestarikan masa lalu dan merangkul masa depan, Raffles London at the OWO memastikan bahwa bangunan penting ini akan terus memikat generasi mendatang.