Hubungan Stonehenge dengan Wales: Bukti Baru dari Sisa-Sisa Kremasi
Latar Belakang
Stonehenge adalah monumen prasejarah terkenal di dunia yang dikenal dengan lingkaran batunya yang menjulang tinggi. Namun, yang kurang diketahui adalah fungsi awalnya sebagai kuburan. Ribuan tahun setelah penguburan pertama, para peneliti telah menemukan bahwa banyak individu yang dimakamkan di Stonehenge berasal dari Wales, wilayah tetangga yang diyakini telah menyediakan batu biru khas situs tersebut.
Studi
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Scientific Reports menganalisis sisa-sisa kremasi dari 25 individu yang dimakamkan di Stonehenge. Para menentukan bahwa 10 dari individu-individu ini kemungkinan berasal dari Wales bagian barat, para peneliti menggunakan analisis isotop stronsium, sebuah teknik yang mengungkap tempat asal seseorang.
Hubungan dengan Wales
Temuan studi tersebut menunjukkan bahwa orang Wales memainkan peran penting dalam pembangunan Stonehenge. Tanggal sisa-sisa kremasi bertepatan dengan perkiraan periode waktu pembangunan awal monumen tersebut. Para peneliti berspekulasi bahwa individu-individu ini mungkin telah melakukan perjalanan ke Stonehenge dengan batu biru atau membantu pembangunannya.
Analisis Isotop Stronsium
Analisis isotop stronsium bergantung pada studi stronsium, sebuah logam berat yang meninggalkan tanda unik dalam formasi geologi dan tanah. Dengan membandingkan stronsium yang ditemukan dalam fragmen tulang dengan profil rasio isotop stronsium di suatu wilayah geografis tertentu, para ilmuwan dapat menentukan tempat asal seseorang.
Konteks Sejarah
Dalam penggalian tahun 1920-an, para arkeolog menemukan 58 individu era Neolitik yang dimakamkan di lubang Aubrey, lubang yang dinamai sesuai nama seorang ahli barang antik abad ke-17 yang pertama kali mengidentifikasi mereka. Sisa-sisa kremasi ini kemudian digali kembali pada tahun 2008 dan diidentifikasi sebagai 25 set sisa-sisa yang terpisah.
Transportasi Sisa-Sisa
Tidak jelas apakah orang Wales mengkremasi orang mati mereka di dekat Stonehenge atau lebih dekat ke rumah. Namun, beberapa sisa-sisa ditemukan di dalam tas kulit, yang menunjukkan bahwa sisa-sisa tersebut diangkut dari lokasi yang jauh, mungkin oleh mereka yang membawa batu biru ke situs tersebut.
Implikasi Global
Temuan studi ini menyoroti pentingnya mempelajari sisa-sisa kremasi, yang sering diabaikan dalam penelitian arkeologi. Peneliti Christophe Snoeck berencana untuk terus mempelajari sisa-sisa kremasi yang ditemukan di seluruh dunia, menjelaskan tentang pergerakan manusia purba dan praktik penguburan.
Kata Kunci Ekor Panjang Tambahan:
- Penguburan era Neolitik di Stonehenge
- Signifikansi arkeologi dari sisa-sisa kremasi
- Peran analisis isotop stronsium dalam penelitian arkeologi
- Distribusi global sisa-sisa kremasi
- Arah penelitian masa depan dalam analisis sisa-sisa kremasi