Rosh Hashanah: Tradisi dan Simbolisme
Makna Madu pada Perayaan Rosh Hashanah
Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi, adalah waktu untuk refleksi dan pembaruan. Salah satu tradisi paling ikonik dari Rosh Hashanah adalah mencelupkan apel ke dalam madu, sebuah praktik yang melambangkan harapan untuk tahun yang manis di masa depan. Tetapi mengapa madu digunakan secara khusus?
Menurut Jeffrey M. Cohen, penulis “1.001 Pertanyaan dan Jawaban tentang Rosh Hashanah dan Yom Kippur”, madu digunakan karena hubungannya dengan manna, makanan yang disediakan Tuhan untuk bangsa Israel selama 40 tahun mengembara di padang pasir. Manna digambarkan dalam Taurat sebagai “seperti kue madu”, dan diyakini mengingatkan orang Yahudi bahwa semua rezeki dan manfaat materi berasal dari kasih karunia Tuhan.
Penafsiran lain tentang penggunaan madu adalah bahwa hal itu melambangkan peran ganda lebah. Lebah ditakuti karena sengatannya, tetapi mereka juga dihargai karena rasa manis yang mereka berikan. Dualitas ini mengingatkan pada gambaran pencipta yang tegas namun penuh belas kasihan.
Makanan Tradisional Lainnya untuk Rosh Hashanah
Selain apel dan madu, ada makanan tradisional lain yang dimakan pada Rosh Hashanah, masing-masing dengan makna simbolisnya sendiri.
- Delima: Delima adalah pilihan yang populer karena mengandung 613 biji, yang melambangkan keinginan untuk memenuhi 613 mitzvot (perintah) yang disebutkan dalam Taurat.
- Kelabat: Kelabat direkomendasikan karena nama Ibraninya, rubya, berarti “bertambah.” Ini melambangkan harapan akan kelimpahan di tahun baru.
- Wortel: Wortel dipilih karena nama Yiddishnya, mehren, berarti “banyak.” Ini melambangkan keinginan untuk tahun yang penuh dengan berkah dan kemakmuran.
Kacang: Tradisi yang Kontroversial
Salah satu makanan yang jelas tidak ada di meja makan Rosh Hashanah adalah kacang-kacangan. Ada beberapa alasan untuk larangan ini.
- Numerologi: Dalam numerologi Yudaisme, kata untuk kacang setara dengan kata untuk dosa.
- Air liur: Kacang juga diyakini dapat meningkatkan air liur, yang dapat mengganggu pembacaan doa.
Namun, beberapa ahli percaya bahwa alasan awal pelarangan kacang adalah karena kacang merupakan simbol kuno kehancuran. Pohon kacang dan getahnya dapat menaungi dan menghancurkan pohon lain di dekatnya.
Challah dan Kue Madu
Challah, atau roti telur, dimakan sepanjang tahun, tetapi pada Rosh Hashanah, roti tersebut berbentuk bulat, bukan dikepang. Ini melambangkan siklus tahun baru dan kehidupan kita.
Kue madu adalah makanan populer Rosh Hashanah lainnya. Kue ini biasanya dibuat dengan kopi, tetapi alasannya tidak sepenuhnya jelas. Beberapa orang berspekulasi bahwa kopi melambangkan kepahitan tahun lalu, sementara manisnya madu melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih manis.
Kesimpulan
Tradisi dan simbolisme Rosh Hashanah kaya dan bermakna. Dari mencelupkan apel ke dalam madu hingga memakan delima dan challah, setiap elemen dari hari raya tersebut mengingatkan kita akan hubungan kita dengan Tuhan, harapan kita untuk tahun yang manis di masa depan, dan siklus kehidupan dan pembaruan.