Kain Ungu Kerajaan Ditemukan di Israel Berasal dari Zaman Raja-raja Alkitabiah
Penemuan Menyingkap Pewarna Kuno dan Status Sosial
Para arkeolog di Israel telah membuat penemuan luar biasa: fragmen kain ungu yang berasal dari sekitar tahun 1000 SM, masa pemerintahan yang diduga dari Raja Daud dan Raja Sulaiman. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang pewarna paling berharga di dunia kuno dan signifikansi sosial dari pakaian berwarna ungu.
Signifikansi Ungu
Pada zaman kuno, ungu adalah warna yang sangat didambakan, diasosiasikan dengan kerajaan, bangsawan, dan imamat. Pewarna tersebut diekstrak dari kelenjar tiga spesies moluska, dan proses ekstraksi dan produksi pewarna sangat melelahkan dan memakan waktu. Akibatnya, kain berwarna ungu sangat mahal, sering kali lebih mahal dari emas.
Penemuan di Lembah Timna
Fragmen kain ungu ditemukan di sebuah situs yang dikenal sebagai Bukit Budak di Lembah Timna. Penanggalan karbon menunjukkan bahwa kain tersebut dibuat sekitar tahun 1000 SM, bertepatan dengan catatan Alkitab tentang pemerintahan Raja Daud dan Raja Sulaiman.
Analisis Kimia Mengungkapkan Pewarna Unik
Analisis pewarna ungu mengungkapkan bahwa pewarna tersebut mengandung molekul unik yang hanya ditemukan di kelenjar tiga spesies moluska yang digunakan untuk menghasilkan pewarna. Dibandingkan dengan pewarna nabati, pewarna ungu hewani jauh lebih sulit diekstrak dan diproduksi.
Fragmen Tekstil Dihiasi dengan Benang Ungu
Para peneliti juga menemukan sebuah fragmen tekstil wol yang dihiasi dengan benang ungu. Tenunan yang rumit dan penggunaan benang ungu menunjukkan bahwa kain tersebut kemungkinan besar dikenakan oleh seseorang dengan status sosial tinggi, bahkan mungkin bangsawan.
Implikasi untuk Pencarian Pemerintahan Raja Daud
Penemuan kain ungu dari zaman Raja Daud dan Raja Sulaiman berdampak pada pencarian bukti fisik pemerintahan mereka yang sedang dilakukan oleh para arkeolog. Meskipun sedikit bukti arkeologi yang terkait dengan penggambaran Alkitab pada masa itu telah ditemukan, kain ungu menunjukkan bahwa kerajaan kuno itu lebih canggih dan berstrata sosial dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya.
Asal Usul Nomaden dan Struktur Sosial yang Kompleks
Penemuan kain ungu di Timna, sebuah situs yang terkait dengan penambangan tembaga dan kerajaan Edom dalam Alkitab, juga menjelaskan asal usul nomaden dari orang Israel kuno. Terlepas dari gaya hidup nomaden mereka, orang Edom mengembangkan struktur sosial-politik yang kompleks, sebagaimana dibuktikan dengan penggunaan kain ungu oleh kaum elit.
Eksplorasi Arkeologi yang Berkelanjutan
Para arkeolog terus mencari bukti lebih lanjut tentang pemerintahan Raja Daud dan Kerajaan Bersatu. Penemuan kain ungu menyediakan bagian teka-teki yang berharga, membantu merekonstruksi lanskap sosial dan ekonomi Israel kuno.