Krim Mata Kuno: Penemuan Berusia 2.200 Tahun
Krim Mata Ditemukan di Makam Kuno
Dalam sebuah penemuan luar biasa, para arkeolog yang menggali sebuah pemakaman kuno di Aizanoi, Turki, telah menemukan sebuah toples krim mata yang diyakini berusia lebih dari 2.200 tahun. Penemuan ini menjelaskan praktik penguburan dan kepercayaan kesehatan penduduk masa lalu di daerah tersebut.
Aizanoi: Kota Reruntuhan Romawi
Aizanoi adalah sebuah kota kuno yang terkenal dengan reruntuhan Romawinya yang terawat baik. Survei arkeologi telah mengungkap banyak informasi tentang sejarah dan budaya kota tersebut. Penemuan krim mata menambah pemahaman kita tentang kehidupan sehari-hari dan praktik kesehatan penduduknya.
Makam Prajurit
Krim mata ditemukan di makam seorang prajurit laki-laki. Arkeolog percaya bahwa jenazah di kuburan tersebut dikremasi sebelum dimakamkan, dengan makam-makam yang diisi dengan barang-barang untuk kehidupan setelah kematian. Di antara harta milik prajurit terdapat sebuah toples yang diidentifikasi sebagai wadah krim mata.
Perawatan Mata Kuno: Lebih dari Sekadar Estetika
Istilah “krim mata” mungkin tidak sepenuhnya menggambarkan tujuan dari zat kuno ini. Arkeolog berspekulasi bahwa krim mata digunakan untuk mengobati mata kering, suatu kondisi yang sering disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Pada zaman kuno, kekurangan seperti itu biasa terjadi karena terbatasnya akses terhadap produk hewani dan sayuran berdaun hijau.
Lycium: Obat yang Kaya Nutrisi
Krim mata diyakini mengandung tanaman dari genus Lycium, yang mencakup buah goji. Buah goji dikenal kaya akan vitamin A, menunjukkan bahwa penduduk Aizanoi kuno mungkin telah mengetahui khasiat penyembuhannya.
Buah Goji dalam Pengobatan Tiongkok Kuno
Penggunaan tanaman Lycium untuk meningkatkan kesehatan mata berakar pada pengobatan Tiongkok kuno. Studi modern telah mengkonfirmasi bahwa tanaman kaya nutrisi ini dapat melindungi penglihatan pada hewan.
Krim Mata Topikal: Pereda yang Menenangkan
Sementara sebagian besar perawatan yang berpusat pada goji melibatkan konsumsi buah, krim mata yang ditemukan di Aizanoi menunjukkan bahwa aplikasi topikal mungkin juga efektif dalam mengurangi mata kering. Krim tersebut kemungkinan memberikan kelegaan dari iritasi yang disebabkan oleh peradangan kulit di sekitar mata, mirip dengan mata merah muda.
Museum Arkeologi Kütahya
Toples krim mata sekarang dipajang di Museum Arkeologi Kütahya. Meskipun kehilangan isinya dari waktu ke waktu, toples tersebut berfungsi sebagai bukti pemahaman orang Mesir kuno tentang perawatan mata dan kekuatan abadi dari obat yang menenangkan ini.
Krim Mata Kuno: Perjalanan Melintasi Sejarah
Dari Cleopatra hingga Ratu-ratu Mesir
Penggunaan riasan mata dan krim memiliki sejarah panjang, yang berasal dari Mesir kuno. Ratu-ratu Mesir seperti Cleopatra diyakini telah menggunakan kohl, riasan mata hitam yang terbuat dari galena, untuk meningkatkan kecantikan mereka dan melindungi mata mereka dari sinar matahari.
Buah Goji dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, buah goji telah digunakan selama berabad-abad untuk meningkatkan penglihatan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Penelitian modern telah mengkonfirmasi banyak kegunaan tradisional ini.
Krim Mata di Mediterania dan Lebih Jauh
Toples yang mirip dengan yang ditemukan di Aizanoi telah ditemukan di reruntuhan kuno lainnya pada zaman itu di Mediterania dan India. Hal ini menunjukkan bahwa krim mata banyak digunakan pada zaman kuno, baik untuk tujuan kosmetik maupun pengobatan.
Peradangan dan Kesehatan Mata
Peradangan pada kulit di sekitar mata dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan iritasi. Krim mata kuno mungkin telah meredakan kondisi seperti itu, bertindak sebagai penghalang yang menenangkan dan melindungi.
Warisan Abadi Perawatan Mata Kuno
Penemuan krim mata di Aizanoi memberikan gambaran sekilas tentang pemahaman dunia kuno tentang kesehatan dan kecantikan. Ini adalah bukti kekuatan abadi dari pengobatan alami dan pentingnya perawatan mata sepanjang sejarah.