Gugatan Sakit Hati: Helen Van Ness vs. Louis Merillat
Latar Belakang Gugatan Pelanggaran Janji
Pada awal tahun 1900-an, gugatan pelanggaran janji merupakan cara umum bagi para kekasih yang dicampakkan untuk mencari kompensasi atas tekanan emosional yang disebabkan oleh pertunangan atau janji pernikahan yang dilanggar. Gugatan-gugatan ini, yang sering disebut sebagai gugatan “penghiburan hati”, bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban individu atas janji-janji mereka yang dilanggar dan untuk memberikan bantuan finansial kepada mereka yang telah dirugikan.
Kasus Helen Van Ness
Salah satu kasus seperti itu yang menjadi berita utama pada tahun 1915 adalah gugatan yang diajukan oleh Helen Van Ness terhadap Louis Merillat, bintang sepak bola West Point dua kali All-American. Van Ness mengklaim bahwa Merillat telah berjanji untuk menikahinya setelah serangkaian kunjungan pada tahun 1913. Namun, Merillat menikahi wanita lain, Ethel Wynne, pada tahun 1915, membuat Van Ness patah hati dan dipermalukan.
Gugatan Van Ness
Van Ness, yang mencari kompensasi atas tekanan emosionalnya, mengajukan gugatan terhadap Merillat di Cook County, Illinois. Dia mengklaim bahwa janji Merillat yang dilanggar telah menyebabkan rasa sakit dan penderitaan emosional yang signifikan, dan dia meminta ganti rugi sebesar $20.000.
Pembelaan Merillat
Tim pembela Merillat, yang dipimpin oleh pengacara terkenal Clarence Darrow, berpendapat bahwa tidak ada pertunangan yang mengikat antara Van Ness dan Merillat. Mereka mengklaim bahwa Merillat hanya mengunjungi Van Ness beberapa kali dan tidak pernah secara eksplisit berjanji untuk menikahinya.
Keputusan Pengadilan
Terlepas dari kesaksian emosional Van Ness dan klaimnya bahwa dia telah menerima cincin pertunangan dari Merillat, pengadilan akhirnya menolak kasusnya. Hakim memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membuktikan janji pernikahan yang mengikat.
Penurunan Gugatan Penghiburan Hati
Dalam beberapa dekade berikutnya, gugatan penghiburan hati menjadi semakin jarang. Undang-undang diusulkan di beberapa negara bagian untuk menghapus chúng, dengan alasan bahwa undang-undang tersebut melanggengkan stereotip bahwa perempuan tidak mampu mengurus diri mereka sendiri. Pada tahun 1947, Illinois, negara bagian tempat Van Ness mengajukan gugatannya, mengesahkan undang-undang yang melarang ganti rugi hukuman dalam kasus pelanggaran janji.
Dampak pada Van Ness dan Merillat
Helen Van Ness menghilang dari pandangan publik setelah gugatannya ditolak. Louis Merillat, di sisi lain, melanjutkan karier yang sukses sebagai tentara, pemain sepak bola, dan investor olahraga. Pernikahannya dengan Ethel Wynne tetap utuh meskipun ada tuduhan yang dibuat oleh Van Ness.
Warisan Kasus
Kasus Helen Van Ness vs. Louis Merillat menyoroti perubahan sikap masyarakat terhadap pertunangan yang rusak dan upaya hukum yang tersedia bagi mereka yang telah dirugikan. Meskipun gugatan penghiburan hati tidak lagi umum, rasa sakit dan tekanan emosional yang disebabkan oleh janji yang diingkari masih bisa sangat signifikan.