Home SainsZoologi Harimau Benggala Pemakan Manusia di Smithsonian: Sejarah Pemakan Manusia dan Konservasi

Harimau Benggala Pemakan Manusia di Smithsonian: Sejarah Pemakan Manusia dan Konservasi

by Rosa

Harimau Benggala di Smithsonian: Sejarah Pemakan Manusia dan Konservasi

Harimau dalam Pameran

Di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, seekor harimau Benggala yang megah melompat di udara, “simetri yang mengerikan” membeku di tengah menerkam. Binatang sepanjang 11 kaki ini dulunya merupakan pemakan manusia yang terkenal hingga dibunuh oleh pemburu besar David Hasinger pada tahun 1967.

Harimau Pemakan Manusia: Masalah yang Kompleks

Pemburu terkenal Jim Corbett percaya bahwa harimau hanya menjadi pemakan manusia ketika tertekan oleh keadaan di luar kendali mereka. Harimau Smithsonian mungkin atau mungkin tidak sesuai dengan profil ini, karena sejarah pastinya tidak diketahui. Namun, yang pasti predator seberat 857 pon ini tidak lapar saat Hasinger membunuhnya.

Pemakan Manusia Champawat

Pengalaman Corbett berburu pemakan manusia di India memberikan wawasan tentang kompleksitas perilaku ini. Salah satu harimau tersebut, yang dikenal sebagai pemakan manusia Champawat, telah membunuh 436 orang sebelum Corbett melacak dan menembaknya. Corbett mengklaim bahwa giginya yang patah telah mencegahnya menangkap mangsa alaminya dan mendorongnya menjadi pemakan manusia.

Perubahan Pameran Smithsonian

Setelah Hasinger menyumbangkan harimau pemakan manusia itu ke Smithsonian pada tahun 1969, harimau itu awalnya dipamerkan dengan seekor rusa sumbu yang melarikan diri di depannya. Namun, kekhawatiran tentang penggambaran agresi harimau menyebabkan rusa itu dipindahkan pada tahun 1976.

Penurunan Harimau di Seluruh Dunia

Pada awal 1970-an, populasi harimau sudah menurun. Perburuan berlebihan, hilangnya habitat, dan perburuan untuk bulu dan bagian tubuh harimau telah berkontribusi pada tren yang mengkhawatirkan ini. Saat ini, hanya sekitar 5.000 harimau yang tersisa di alam liar, turun dari 100.000 pada pergantian abad.

Konflik Manusia-Harimau: Perspektif Sejarah

Secara historis, manusia dan harimau telah bersaing untuk mendapatkan makanan dan sumber daya. Meskipun harimau pada dasarnya tidak memandang manusia sebagai mangsa, mereka mungkin menganggap manusia sebagai pesaing. Di beberapa wilayah, harimau telah menjadi pemangsa manusia biasa, seperti di rawa bakau Sunderbans di perbatasan India-Bangladesh.

Pentingnya Konservasi

Melindungi habitat harimau sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Meskipun ada upaya konservasi seperti Operasi Harimau, harimau terus menghadapi banyak ancaman. Dana Selamatkan Harimau, yang diluncurkan oleh Exxon Corporation dan Yayasan Ikan dan Margasatwa Nasional, bertujuan untuk mengatasi tantangan ini.

Masa Depan Harimau

Meskipun prospek untuk melihat harimau liar semakin berkurang, kisah mereka tetap hidup dalam pikiran kita. Pameran harimau Smithsonian, yang sekarang dipertemukan kembali dengan rusa sumbu, berfungsi sebagai pengingat akan perlunya konservasi. Dengan memahami hubungan kompleks antara manusia dan harimau, kita dapat bekerja menuju masa depan di mana kedua spesies dapat hidup berdampingan secara damai.

You may also like