Home SainsIlmu penglihatan Teknik Peningkatan Penglihatan: Inovasi dari Abad ke Abad

Teknik Peningkatan Penglihatan: Inovasi dari Abad ke Abad

by Peter

Teknik Peningkatan Penglihatan: Inovasi dari Abad ke Abad

Inovasi Optik Kuno

Keingintahuan dan hasrat untuk meningkatkan penglihatan telah mendorong inovasi dalam perangkat optik selama berabad-abad. Lensa Nimrud, lensa kristal berusia 3.000 tahun, adalah salah satu contoh paling awal. Bangsa Viking memoles kristal batu untuk membuat lensa dekoratif yang dapat memfokuskan sinar matahari guna membuat api.

Pembesaran dan Koreksi Penglihatan

Pada abad ke-11, Ibnu Haitham menemukan daya pembesaran lensa cembung. Dia menggunakan lupanya sendiri untuk membaca risalah ilmiah. Roger Bacon, seorang biarawan Inggris, menguraikan desain lensa korektif dalam manuskripnya Opus Majus, meskipun tidak jelas apakah lensa tersebut pernah dibuat.

Penemuan Kacamata

Juru tulis biara di Italia dianggap telah menemukan kacamata korektif sekitar abad ke-13. Kacamata awal ini terdiri dari dua lensa cembung yang disatukan dan dipegang di depan wajah dengan pegangan.

Melihat Jauh dan Dekat

Paten pertama untuk teleskop diajukan oleh Hans Lippershey pada 1608. Galileo kemudian menyempurnakan desain Lippershey, menciptakan teleskop yang dapat memperbesar objek lebih jauh lagi. Lippershey, Hans Janssen, dan Zacharias Janssen juga dianggap sebagai penemu mikroskop.

Kesombongan dan Perlindungan Sinar Matahari

Pada abad ke-18, lorgnette memungkinkan wanita untuk tidak mengenakan kacamata di wajah mereka, yang dianggap tidak modis. Kacamata pince-nez, kacamata yang menjepit pangkal hidung, menjadi populer pada pertengahan abad ke-19. Pada tahun 1913, Sir William Crookes mengembangkan lensa yang dapat menyerap sinar ultraviolet dan inframerah, yang mengarah pada terciptanya kacamata hitam.

Hiburan Sensorik

Telesphere Mask karya Morton Heilig (1960) menggabungkan slide 3D, suara stereo, dan generator bau. Sensorama Simulator miliknya (1962) adalah pengalaman sinema imersif untuk satu orang. Kacamata TV milik Hugo Gernsback (1963) menerima sinyal melalui antena dan memancarkan saluran cahaya langsung ke layar yang dikenakan di wajah.

Tampilan 3D

Pedang Damocles milik Ivan Sutherland (1965) adalah unit yang dipasang di kepala yang merepotkan, yang memproyeksikan gambar 3D langsung ke retina. Penemuan yang tidak praktis ini membutuhkan lengan mekanis yang terpasang di langit-langit.

Private Eye dan Realitas Tertambah

Private Eye buatan Reflection Technology (1989) adalah perangkat yang dipasang pada kacamata yang membuat antarmuka yang ditumpangkan di atas dunia nyata. Private Eye digunakan dalam proyek-proyek seperti KARMA, yang memungkinkan skema teknis untuk dilapiskan pada peralatan selama perbaikan.

Realitas yang Diperantarai Steve Mann

Steve Mann telah mengembangkan teknologi yang dapat dikenakan dan tertanam sejak tahun 1970-an. EyeTap miliknya telah berevolusi dari perangkat yang dipasang di helm menjadi tampilan ramping yang dapat dikenakan yang merekam lingkungan pengguna dan melapiskan citra di atasnya.

Manusia Siber dan Mata Siber

Neil Harbisson, seorang manusia siber dan seniman Katalan, memiliki mata siber yang ditanamkan secara permanen di tengkoraknya. Perangkat ini memungkinkannya untuk “mendengar” warna dengan mengubah gelombang cahaya menjadi frekuensi suara. Ia mengalami frekuensi ini sebagai getaran, yang kemudian ia terjemahkan menjadi karya seni berwarna-warni dan potret suara.