Troll Merusak Jurnalisme Sains
Bagaimana Komentar Negatif Memengaruhi Persepsi Pembaca
Jurnalisme sains memainkan peran penting dalam memberi informasi kepada publik tentang kemajuan sains dan dampak potensialnya bagi masyarakat. Namun, masalah yang berkembang mengancam integritas jurnalisme sains: maraknya troll.
Dampak Komentar Negatif
Troll adalah individu yang terlibat dalam perilaku daring yang mengganggu dan sering kali jahat, seperti memposting komentar yang bersifat menghasut atau menghina. Meskipun trolling adalah masalah umum di seluruh internet, hal ini sangat mengkhawatirkan dalam konteks jurnalisme sains.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin telah menunjukkan bahwa komentar negatif, meskipun tidak berdasar, dapat secara signifikan memengaruhi persepsi pembaca tentang berita sains. Dalam sebuah studi yang melibatkan komentar pada sebuah posting blog tentang nanoteknologi, peneliti menemukan bahwa partisipan yang terpapar komentar negatif lebih cenderung mengembangkan persepsi negatif terhadap teknologi tersebut.
Hal ini karena komentar negatif memicu emosi kita, yang pada gilirannya membentuk pemikiran kita. Menurut teori psikologis tentang penalaran yang termotivasi, orang cenderung memproses informasi dengan cara yang menegaskan keyakinan mereka yang sudah ada. Ketika kita menjumpai komentar yang bermuatan emosional, kita cenderung terlibat dalam pemikiran defensif dan menggandakan pandangan kita yang sudah ada sebelumnya.
Masalah dengan Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah bidang yang berkembang pesat yang berpotensi merevolusi banyak aspek kehidupan kita. Namun, persepsi publik tentang nanoteknologi sering kali dibentuk oleh misinformasi dan ketakutan. Troll memanfaatkan ketakutan ini dengan memposting komentar negatif yang memainkan emosi orang dan merusak kepercayaan pada sains.
Dalam kasus penelitian Wisconsin, peneliti menemukan bahwa paparan komentar negatif mempolarisasi audiens. Mereka yang sudah percaya bahwa nanoteknologi berisiko menjadi lebih yakin, sementara mereka yang percaya bahwa nanoteknologi aman menjadi lebih meremehkan.
Peran Emosi
Emosi memainkan peran kuat dalam membentuk persepsi kita tentang dunia. Ketika kita membaca komentar yang bermuatan emosional, otak kita merespons dengan mengaktifkan respons lawan atau lari kita. Respons ini memicu serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis yang membuat kita lebih mungkin bereaksi secara defensif dan kurang mungkin terlibat dalam pemikiran rasional.
Dalam konteks jurnalisme sains, ini berarti bahwa troll dapat menggunakan komentar negatif untuk membajak emosi kita dan memanipulasi pemahaman kita tentang sains. Dengan mengaktifkan respons lawan atau lari kita, troll dapat membuat kita lebih mungkin untuk mengabaikan atau menolak informasi ilmiah yang menantang keyakinan kita yang sudah ada.
Bagaimana Menangkal Efek Troll
Menangkal efek troll dalam jurnalisme sains memerlukan pendekatan multi-cabang. Pertama, penting untuk menyadari taktik yang digunakan troll dan mengenali niat mereka. Ketika Anda menemukan troll, cobalah untuk tetap tenang dan hindari terlibat langsung dengan mereka.
Kedua, penting untuk mencari sumber informasi sains yang kredibel. Lembaga jurnalisme sains terkemuka menggunakan pemeriksa fakta dan pakar untuk memastikan keakuratan pelaporan mereka. Dengan mengonsumsi berita dari lembaga-lembaga ini, Anda dapat mengurangi paparan terhadap misinformasi dan trolling.
Terakhir, penting untuk mendorong diskusi yang penuh hormat dan berwawasan dalam jurnalisme sains. Dorong orang lain untuk terlibat dalam wacana sipil dan untuk menantang misinformasi dan trolling. Dengan menciptakan lingkungan yang positif dan ramah untuk jurnalisme sains, kita dapat membantu memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan tidak bias tentang sains.
Tip Tambahan untuk Menghindari Pengaruh Troll
- Bersikaplah skeptis terhadap komentar yang terlalu emosional atau menghasut.
- Periksa kredibilitas orang yang membuat komentar. Apakah mereka memiliki keahlian dalam materi pelajaran?
- Pertimbangkan sumber informasi. Apakah itu lembaga jurnalisme sains terkemuka atau situs web yang dikenal menyebarkan misinformasi?
- Jika Anda tidak yakin tentang keakuratan sebuah komentar, lakukan penelitian sendiri untuk memverifikasi informasi tersebut.
- Ingatlah bahwa troll sering kali mencoba memprovokasi reaksi. Jangan beri mereka kepuasan.