Home SainsKedokteran Alkohol Setelah Revolusi Amerika: Sejarah, Pantang Minuman Keras, dan Larangan

Alkohol Setelah Revolusi Amerika: Sejarah, Pantang Minuman Keras, dan Larangan

by Rosa

Alkoholisme di Amerika Pasca-Revolusi

Setelah Perang Revolusi, orang Amerika minum alkohol dalam jumlah yang mengejutkan. Minuman keras dari tempat penyulingan pertama di negara itu menggantikan sari buah apel dan bir, minuman yang disukai pada masa kolonial. Pada tahun 1830, setiap orang mengonsumsi rata-rata lebih dari tujuh galon alkohol per tahun.

Alkohol diyakini memiliki manfaat pengobatan, mencegah demam dan membantu pencernaan. Menurut Mark Lender, sejarawan dan rekan penulis Drinking in America, “Jika Anda tidak minum, Anda membahayakan kesehatan Anda.”

Benjamin Rush dan Gerakan Pantang Minuman Keras

Benjamin Rush, penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan seorang dokter terkemuka, muncul sebagai pendukung utama gerakan pantang minuman keras. Dalam esainya tahun 1785, “An Inquiry Into the Effects of Ardent Spirits Upon the Human Body and Mind” (Penyelidikan tentang Pengaruh Minuman Keras terhadap Tubuh dan Pikiran Manusia), Rush menguraikan bahaya penyalahgunaan alkohol.

Untuk mengilustrasikan poin-poinnya, Rush menciptakan “Termometer Moral dan Fisik” yang menggambarkan kondisi medis, aktivitas kriminal, dan hukuman yang terkait dengan konsumsi alkohol berlebihan. Pukulan, misalnya, dapat menyebabkan kemalasan, penyakit, dan utang. Konsumsi gin, brendi, dan rum dikaitkan dengan pembunuhan, kegilaan, dan tiang gantungan.

Gagasan Rush awalnya disambut dengan skeptisisme, tetapi esainya menjadi buku terlaris. Secara bertahap, komunitas medis mengakui mabuk kronis sebagai penyakit, dan pemikiran Rush memengaruhi gerakan pantang minuman keras pada tahun 1820-an.

Gerakan Pantang Minuman Keras dan Larangan

Para pendukung gerakan pantang minuman keras awal mengadopsi gagasan Rush, memperingatkan bahaya minuman keras suling sementara memaafkan konsumsi bir, sari buah apel, dan anggur dalam jumlah sedang. Namun, perbedaan antara minuman keras dan minuman beralkohol lainnya akhirnya memudar ketika gerakan tersebut mendorong teetotalisme, atau pantang alkohol sepenuhnya.

Larangan, yang melarang produksi, penjualan, impor, dan transportasi alkohol, mulai berlaku pada tahun 1920. Amandemen ke-21 mencabut Larangan pada tahun 1933.

Konsep Kecanduan

Gagasan Benjamin Rush meletakkan dasar bagi pemahaman modern kita tentang kecanduan. Dia percaya bahwa penyalahgunaan zat dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan zat tersebut, bukan individu, yang mengendalikan perilaku orang tersebut.

Konsep Rush tentang kecanduan sebagai penyakit memengaruhi pengembangan program pengobatan kecanduan dan pengakuan kecanduan sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius.

Konsumsi Alkohol Saat Ini

Warisan gerakan pantang minuman keras dan Larangan terus membentuk sikap kita terhadap konsumsi alkohol saat ini. Meskipun alkohol tersedia secara luas, minum berlebihan tetap menjadi masalah yang signifikan.

Menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme, sekitar 14,5 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita gangguan penggunaan alkohol. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit hati, penyakit jantung, dan kanker.

Kesimpulan

Sejarah alkoholisme di Amerika adalah hal yang kompleks dan memiliki banyak segi. Dari minum berlebihan di era pasca-Revolusi hingga gerakan pantang minuman keras dan Larangan, sikap kita terhadap alkohol telah berkembang dari waktu ke waktu.

Karya Benjamin Rush yang luar biasa tentang efek penyalahgunaan alkohol telah meletakkan dasar bagi pemahaman modern kita tentang kecanduan. Gagasannya terus memengaruhi pengobatan kecanduan dan upaya pencegahan hingga saat ini.

You may also like