Home SainsIlmu kelautan Mengungkap Dunia Tersembunyi Aktivitas Kelautan: Peta Satelit Mengungkap Penangkapan Ikan dan Industrialisasi yang Merajalela dan Tidak Terlacak

Mengungkap Dunia Tersembunyi Aktivitas Kelautan: Peta Satelit Mengungkap Penangkapan Ikan dan Industrialisasi yang Merajalela dan Tidak Terlacak

by Peter

Mengungkap Dunia Tersembunyi Aktivitas Kelautan: Peta Satelit Mengungkap Penangkapan Ikan dan Industrialisasi yang Merajalela dan Tidak Terlacak

Memetakan yang Tak Terlihat: Mengungkap Armada Gelap

Citra satelit dan kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi pemahaman kita tentang permukaan laut. Sebuah studi terobosan yang dipublikasikan di Nature telah membuat peta global pertama tentang aktivitas manusia di laut, mengungkap kebenaran yang mengejutkan: 72-76% kapal penangkap ikan industri tidak dilacak secara publik.

“Armada gelap” ini beroperasi tanpa terdeteksi, berlayar tanpa perangkat AIS (Sistem Identifikasi Otomatis), yang menyiarkan lokasi dan kecepatan kapal. Kurangnya transparansi ini telah menghambat kemampuan kita untuk menilai secara akurat penggunaan laut dan memerangi penangkapan ikan ilegal.

Temuan studi ini sangat memprihatinkan di perairan sekitar Asia Selatan dan Afrika, tempat armada gelap sangat terkonsentrasi. Banyak dari kapal-kapal ini sengaja memutuskan koneksi AIS mereka untuk terlibat dalam praktik penangkapan ikan ilegal.

Mengukur Akselerasi Biru

Selain penangkapan ikan, penelitian ini juga menyoroti industrialisasi laut yang pesat, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “akselerasi biru”. Data satelit menunjukkan lonjakan dalam pengembangan energi lepas pantai, dengan turbin angin sekarang menyumbang 48% infrastruktur laut, dibandingkan dengan platform minyak sebesar 38%.

Meningkatnya keberadaan kapal dan struktur energi di laut menyoroti tekanan yang semakin besar pada ekosistem laut. Studi ini menekankan perlunya memantau dan mengelola kegiatan ini untuk memastikan kesehatan jangka panjang lautan kita.

Melindungi Ekosistem Laut: Mengidentifikasi Pelanggaran

Temuan studi ini memiliki implikasi penting bagi upaya konservasi laut. Dengan melacak kapal, kita dapat mengidentifikasi area di mana kawasan lindung sedang dilanggar.

Misalnya, studi tersebut menemukan bahwa lebih dari 20 kapal per minggu melintasi Taman Laut Great Barrier Reef, dan lebih dari lima kapal per minggu memasuki Cagar Alam Laut Galapagos. Data ini dapat membantu pihak berwenang memperkuat penegakan hukum dan melindungi lingkungan laut yang sensitif ini.

Memanfaatkan Teknologi untuk Laut Berkelanjutan

Kombinasi citra satelit, data GPS, dan AI telah mengubah kemampuan kita untuk memantau aktivitas laut. Teknologi ini memberikan wawasan berharga tentang pola penangkapan ikan, pengembangan energi, dan industrialisasi laut secara keseluruhan.

Dengan memanfaatkan alat ini, kita dapat bekerja menuju pengelolaan laut yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Ini termasuk memerangi penangkapan ikan ilegal, melindungi ekosistem laut, dan memastikan kesehatan jangka panjang lautan kita untuk generasi yang akan datang.

You may also like