Home SainsIlmu hayat Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi: Jaga Keamanan dan Cegah Risiko

Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi: Jaga Keamanan dan Cegah Risiko

by Rosa

Virus Flu Burung Terdetek dalam Susu Pasteurisasi: Memahami Risiko dan Langkah-Langkah Keamanan

Deteksi dalam Susu Pasteurisasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mendeteksi materi genetik dari virus flu burung dalam susu pasteurisasi. Akan tetapi, FDA menekankan bahwa hal ini tidak menunjukkan adanya virus yang menular dan bahwa persediaan susu komersial tetap aman untuk dikonsumsi.

Pasteurisasi dan Virus Flu Burung

Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang membunuh virus dan bakteri dalam susu. Meskipun diharapkan dapat menghilangkan virus flu burung, namun mungkin tidak menghilangkan semua partikel virus. Akan tetapi, partikel sisa ini menimbulkan risiko minimal bagi konsumen karena tidak menular.

Pengujian dan Pemantauan FDA

FDA sedang melakukan pengujian tambahan untuk memastikan tidak adanya virus menular dalam susu. Badan tersebut menyuntikkan telur ayam dengan sampel virus untuk memeriksa replikasi, yang merupakan indikator utama adanya virus aktif. Hasil penelitian ini akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.

Prevalensi Flu Burung pada Kawanan Sapi Perah

Infeksi flu burung telah terdeteksi pada sapi perah di delapan negara bagian: Idaho, New Mexico, South Dakota, Kansas, Texas, Michigan, Ohio, dan North Carolina. Virus ini menyebar lebih luas dari perkiraan awal, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara petugas kesehatan masyarakat.

Dampak pada Produksi dan Keamanan Susu

Produsen susu mengalihkan dan membuang susu dari sapi yang terinfeksi untuk menjaga keamanan persediaan susu. Selain itu, pasteurisasi dan pengenceran susu dari masing-masing sapi semakin meminimalkan risiko kontaminasi.

Risiko bagi Manusia

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), risiko bagi masyarakat umum tetap rendah. Analisis terhadap virus yang terdeteksi pada sapi perah belum mengungkapkan adanya perubahan yang dapat membuatnya lebih mudah menular ke manusia. Hanya satu orang yang terinfeksi setelah terpapar sapi yang sakit, dan gejala mereka terbatas pada sakit mata merah muda.

Kekhawatiran tentang Berbagi Informasi

Para ilmuwan telah menyatakan kekhawatiran bahwa Departemen Pertanian AS (USDA) tidak membagikan informasi yang cukup mengenai penyebaran flu burung pada sapi dan melakukannya dengan sangat lambat. Kurangnya transparansi ini menghambat upaya untuk mengurangi risiko yang terkait dengan virus tersebut.

Upaya dan Penelitian yang Berkelanjutan

Instansi pemerintah, ilmuwan, dan produsen susu bekerja secara aktif untuk mengendalikan penyebaran flu burung dan memastikan keamanan persediaan susu. Penelitian dan pemantauan yang berkelanjutan sangat penting untuk memahami perilaku virus, mengembangkan strategi pencegahan yang efektif, dan melindungi kesehatan masyarakat.

Informasi Tambahan

  • FDA menegaskan bahwa persediaan susu komersial aman dan akan melaporkan hasil pengujian lebih lanjut dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
  • Virus flu burung telah terdeteksi pada lebih dari 9.000 burung liar dan lebih dari 90 juta unggas di 48 negara bagian dalam beberapa tahun terakhir.
  • Di seluruh dunia, lebih dari 131 juta unggas mati karena infeksi atau pemusnahan pada tahun 2022 saja.
  • Virus flu umumnya rentan terhadap inaktivasi, sehingga pasteurisasi menjadi langkah yang efektif untuk melawan virus flu burung.

You may also like