Home SainsEarth and Environmental Science Prediksi Longsor Tebing: Lidar, Pelindung Komunitas Pesisir

Prediksi Longsor Tebing: Lidar, Pelindung Komunitas Pesisir

by Jasmine

Prediksi Longsor Tebing: Menggunakan Lidar untuk Melindungi Komunitas Pesisir

Memahami Erosi Tebing

Tebing pesisir adalah tebing curam yang ditemukan di sepanjang garis pantai, yang sering kali terdiri dari lapisan batuan dan tanah. Seiring waktu, tebing-tebing ini dapat terkikis dan runtuh karena berbagai faktor, termasuk:

  • Erosi gelombang: Gelombang yang menghantam terus-menerus mengikis lapisan batuan bawah, sehingga melemahkan dasar tebing.
  • Curah hujan dan rembesan air tanah: Air hujan dan air tanah dapat meresap ke lapisan tanah atas, sehingga menjadikannya tidak stabil dan rentan runtuh.

Peran Lidar dalam Memprediksi Longsor

Lidar (Light Detection and Ranging) adalah teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan laser untuk mengukur jarak antara sensor dan tanah. Para ilmuwan menggunakan lidar untuk mempelajari erosi tebing dan mengidentifikasi area yang rentan.

Dr. Adam Young dan timnya di Scripps Institution of Oceanography telah mengembangkan pendekatan baru untuk menggunakan lidar. Mereka berkendara di sepanjang pantai setiap minggu, menembakkan laser lidar ke sisi tebing. Data resolusi tinggi ini memungkinkan mereka melacak pergeseran kecil di tanah, sehingga memberikan peringatan dini akan potensi longsor.

Memprediksi Kerangka Waktu Longsor

Meskipun lidar tidak dapat menunjukkan waktu yang tepat dari suatu longsor, lidar dapat membantu mengidentifikasi area yang sangat rentan. Ahli geologi Dr. Gary Griggs menjelaskan bahwa lidar dapat memprediksi bahwa suatu bagian tebing kemungkinan akan runtuh dalam 50 tahun ke depan. Penelitian di masa mendatang bertujuan untuk meningkatkan ketepatan prediksi ini.

Adaptasi dan Mundur Pesisir

Erosi pesisir merupakan ancaman yang semakin besar karena kenaikan permukaan air laut. Pejabat setempat, pemilik properti, dan ilmuwan sedang menjajaki strategi untuk beradaptasi dengan masa depan ini.

  • Pengunduran terkelola: Di beberapa area, erosi pada akhirnya akan membuat pemeliharaan properti pesisir menjadi terlalu mahal. Komunitas mungkin perlu mempertimbangkan untuk pindah ke area yang lebih aman.
  • Langkah-langkah pengendalian erosi: Metode perlindungan pantai tradisional, seperti dinding laut dan pengisian kembali pasir, mungkin tidak memadai dalam menghadapi kenaikan permukaan air laut.
  • Relokasi infrastruktur: Infrastruktur penting, seperti jalan, rel kereta api, dan pabrik desalinasi, mungkin perlu direlokasi dari area pesisir yang terkikis.

Menyeimbangkan Risiko dan Ketahanan

Pengembangan pesisir melibatkan penyeimbangan risiko longsor tebing dan erosi dengan manfaat tinggal di dekat laut. Dr. Griggs menekankan bahwa “tidak ada cara untuk menahan Samudra Pasifik” dalam jangka panjang.

Komunitas harus memutuskan tingkat risiko yang bersedia mereka terima dan mengembangkan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan pesisir yang berubah. Hal ini dapat melibatkan kombinasi pengunduran terkelola, langkah-langkah pengendalian erosi, dan relokasi infrastruktur.

Pertimbangan Tambahan

  • Memahami karakteristik spesifik dari badai hujan, gelombang, dan air tanah yang berkontribusi terhadap erosi sangat penting untuk memprediksi longsor tebing.
  • Dampak ekonomi dari longsor tebing sangat signifikan, dengan badai kecil yang sering menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada peristiwa besar.
  • Pendekatan historis terhadap perlindungan pantai, seperti pelapisan, mungkin tidak efektif dalam menghadapi kenaikan permukaan air laut.
  • Menyeimbangkan keinginan untuk hidup di pesisir dengan kebutuhan untuk melindungi kehidupan, properti, dan infrastruktur merupakan tantangan berkelanjutan bagi komunitas pesisir.