Home SainsBiomimikri PigeonBot: Robot Terbang Biohibrida Terinspirasi Sayap Burung

PigeonBot: Robot Terbang Biohibrida Terinspirasi Sayap Burung

by Rosa

PigeonBot: Robot Terbang Biohibrida Terinspirasi Sayap Burung

Apa itu PigeonBot?

PigeonBot adalah robot terbang biohibrida yang inovatif yang menggabungkan badan pesawat, ekor, dan baling-baling dari pesawat buatan manusia dengan struktur sayap dan bulu asli burung merpati. Dikembangkan oleh para insinyur di Universitas Stanford, PigeonBot dirancang untuk meniru kemampuan terbang burung.

Bagaimana PigeonBot Terbang?

Tidak seperti drone tradisional, PigeonBot tidak mengepakkan sayapnya. Melainkan, ia memiliki kerangka mekanis dengan sendi yang menyerupai sendi pada sayap burung. Dengan memprogram robot untuk menekuk pada sendi tertentu, para peneliti dapat mempelajari bagaimana gerakan ini berkontribusi pada manuver burung di udara.

Peran Bulu Merpati

Sayap PigeonBot ditutupi oleh 40 bulu, 20 per sayap. Bulu-bulu ini dikumpulkan dari burung merpati domestik yang disebut dara. Bulu sangat penting untuk stabilitas terbang PigeonBot karena mereka saling mengunci menggunakan kait mikroskopis yang disebut “Velcro terarah”. Kait ini mencegah terbentuknya celah di antara bulu saat diterpa embusan angin, memastikan bahwa sayap tetap utuh.

Temuan Penelitian

Para peneliti menggunakan PigeonBot untuk mempelajari peran bulu dalam penerbangan burung. Mereka menemukan bahwa menyesuaikan sendi pergelangan tangan atau jari pada sayap robot menyebabkan bulu-bulu tersebut jatuh pada tempatnya, menunjukkan bahwa burung tidak perlu mengontrol setiap bulu secara individual.

Aplikasi Teknologi PigeonBot

Teknologi yang dikembangkan untuk PigeonBot memiliki aplikasi potensial di berbagai bidang:

  • Drone: Desain yang lembut dan terinspirasi bulu dapat membuat drone lebih aman untuk terbang di sekitar manusia dan di ruang terbatas.
  • Pesawat Eksperimental: Mekanisme Velcro terarah dapat digunakan untuk membuat sayap pesawat yang ringan dan fleksibel.
  • Pakaian Berteknologi Tinggi: Mekanisme seperti Velcro dapat dimasukkan ke dalam pakaian untuk meningkatkan kemampuan bernapas dan fleksibilitas.
  • Perban Khusus: Mekanisme Velcro terarah dapat digunakan untuk membuat perban yang menempel dengan aman pada luka tanpa menyebabkan ketidaknyamanan.

Perspektif Ahli

Para ahli di bidang ini memuji desain dan aplikasi potensial PigeonBot. Alireza Ramezani, seorang insinyur di Universitas Northeastern, percaya bahwa PigeonBot membuka jalan bagi desain drone dan pesawat eksperimental baru. Tyson Hendrick, seorang biomekanik di Universitas Carolina Utara di Chapel Hill, menyarankan bahwa penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi efek penambahan sendi bahu pada sayap PigeonBot.

Kesimpulan

PigeonBot adalah robot terbang biohibrida inovatif yang memberikan wawasan berharga tentang mekanisme terbang burung. Kombinasi uniknya dari bulu burung dan sendi robotik telah membuka kemungkinan baru untuk desain drone, pesawat eksperimental, dan aplikasi lainnya. Ketika penelitian berlanjut, PigeonBot siap untuk menginspirasi kemajuan lebih lanjut di bidang robotika biohibrida.