Home Sainsastronomi Hujan Meteor Geminid: Fenomena Langit yang Tak Boleh Dilewatkan

Hujan Meteor Geminid: Fenomena Langit yang Tak Boleh Dilewatkan

by Rosa

Hujan Meteor Geminid: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Apa itu Hujan Meteor Geminid?

Hujan meteor Geminid adalah sebuah fenomena langit tahunan yang terjadi saat Bumi melintasi jejak serpihan sebuah asteroid bernama 3200 Phaethon. Objek luar angkasa berbatu ini berperilaku seperti sebuah komet, menghasilkan ekor puing saat mendekati matahari. Ketika Bumi melintasi orbit 3200 Phaethon, partikel-partikel puingnya bertabrakan dengan atmosfer planet kita, terbakar, dan menciptakan garis-garis cahaya terang yang dikenal sebagai bintang jatuh.

Kapan dan di Mana Dapat Mengamati Hujan Meteor Geminid?

Hujan meteor Geminid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 13 dan 14 Desember 2023. Hujan meteor ini akan terlihat di seluruh langit malam, tetapi waktu pengamatan terbaik biasanya antara pukul 10 malam hingga pukul 2 pagi waktu setempat. Konstelasi Gemini akan berada di titik tertinggi di langit pada pukul 2 pagi, yang akan memberikan Anda pemandangan terbaik terhadap hujan meteor ini. Akan tetapi, Anda tidak perlu melihat langsung ke arah konstelasi Gemini untuk melihat hujan meteor ini. Sebagai gantinya, arahkan pandangan Anda ke seluruh langit malam.

Bagaimana Meningkatkan Peluang Anda untuk Melihat Hujan Meteor Geminid?

  • Temukan area langit yang gelap. Polusi cahaya dari kota dan kota kecil dapat menyulitkan untuk melihat meteor. Jika memungkinkan, pergilah ke area langit gelap yang telah disertifikasi, atau suatu tempat yang jauh dari polusi cahaya, seperti taman negara bagian, taman nasional, atau hutan nasional.
  • Beri waktu mata Anda untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan. Diperlukan waktu sekitar 20 hingga 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan dan mencapai sensitivitas maksimum. Hindari melihat lampu terang selama waktu ini, karena akan mengurangi penglihatan malam Anda.
  • Gunakan lampu kepala atau senter berwarna merah. Jika Anda perlu melihat dalam gelap, gunakan lampu kepala atau senter berwarna merah. Cahaya merah lebih sedikit mengganggu penglihatan malam Anda dibandingkan dengan cahaya putih.
  • Bawa teman. Dua orang dapat melihat ke arah yang berbeda dan memanggil saat mereka melihat meteor. Teknik ini memungkinkan Anda untuk melihat lebih banyak meteor dibandingkan jika Anda hanya melihat seorang diri.

Tips untuk Mengamati Hujan Meteor Geminid

  • Mulailah mengamati lebih awal. Hujan meteor Geminid akan terlihat sepanjang malam, tetapi waktu pengamatan terbaik biasanya antara pukul 10 malam hingga pukul 2 pagi waktu setempat.
  • Bersabarlah. Mungkin diperlukan waktu untuk melihat meteor pertama Anda. Jangan berkecil hati jika Anda tidak langsung melihat apa pun.
  • Berbaringlah di atas selimut atau kursi. Ini akan membantu Anda rileks dan menikmati pertunjukan ini.
  • Berpakaianlah dengan hangat. Malam hari bisa menjadi dingin, terutama jika Anda berada di area langit gelap.
  • Bawa makanan ringan dan minuman. Anda mungkin akan berada di luar ruangan selama beberapa jam, jadi merupakan ide yang baik untuk membawa beberapa makanan ringan dan minuman untuk menjaga energi Anda.

Asal-Usul Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid unik karena tidak terkait dengan komet, seperti kebanyakan hujan meteor lainnya. Sebagai gantinya, hujan meteor ini disebabkan oleh serpihan dari asteroid 3200 Phaethon. Asteroid ini ditemukan pada tahun 1983, dan para ilmuwan kemudian menyadari bahwa orbitnya sejajar dengan tontonan tahunan pada pertengahan Desember.

Awal tahun ini, data yang dikumpulkan oleh Parker Solar Probe milik NASA membantu para astronom menemukan kemungkinan jawaban atas pertanyaan dari mana bahan penyebab meteor ini berasal. Mereka menduga bahwa beberapa peristiwa dahsyat dan penuh kekerasan, seperti tabrakan dengan batu luar angkasa lain, terjadi ribuan tahun yang lalu dan menyebabkan asteroid ini mengeluarkan serpihan.

Masa Depan Hujan Meteor Geminid

Jepang berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang 3200 Phaethon dengan misi DESTINY+ yang mereka rencanakan, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2025. Pesawat ruang angkasa ini akan terbang melewati asteroid ini dan mempelajari debu kosmiknya; kamera juga akan mengambil gambar permukaannya. Misi ini dapat memberikan wawasan baru tentang asal-usul hujan meteor Geminid.

You may also like