Gorila Lakukan “Bersin” Baru untuk Mendapatkan Perhatian Penjaganya
Gorila yang Dikurung Belajar Berkomunikasi dengan Manusia
Beberapa tahun yang lalu, Dr. Roberta Salmi, seorang antropolog biologi di Kebun Binatang Atlanta, memperhatikan suara yang tidak biasa yang keluar dari gorila. Saat penjaga kebun binatang mendekat dengan makanan, gorila akan membuka mulut mereka lebar-lebar dan mengeluarkan suara yang dramatis di antara batuk dan bersin—”bersin”.
Awalnya, Salmi dan penjaga kebun binatang merasa geli, tetapi mereka segera menyadari bahwa bersin lebih dari sekadar suara yang lucu. Itu adalah cara gorila berkomunikasi dengan penjaga manusia mereka.
Gorila Kebun Binatang Bersin untuk Mendapatkan Makanan
Untuk mempelajari perilaku ini, Salmi dan rekan-rekannya melakukan eksperimen yang melibatkan delapan gorila dataran rendah barat di Kebun Binatang Atlanta. Mereka menempatkan seember anggur di luar kandang hewan, menyuruh seorang penjaga berdiri di luar kandang, dan menyuruh penjaga itu memegang seember anggur.
Gorila kebanyakan tetap diam ketika hanya diberi anggur atau hanya melihat penjaganya. Namun, mereka bersin—dan membuat suara dan gerakan lain untuk menarik perhatian—ketika penjaga itu memegang makanan.
Separuh dari gorila bersin selama percobaan, dan mereka terus mengeluarkan suara sampai penjaga kebun binatang bereaksi. Gorila tidak pernah bersin satu sama lain, yang menunjukkan bahwa suara tersebut khusus untuk manusia.
Bersin Merupakan Kemampuan yang Langka di Kalangan Hewan
Para ilmuwan belum pernah mengamati gorila bersin di alam liar, yang menunjukkan bahwa gorila yang dikurung dapat belajar membuat suara baru. Ini adalah kemampuan yang langka di kalangan hewan. Sebagian besar hewan terbatas pada vokalisasi yang mereka miliki sejak lahir, tetapi beberapa primata, termasuk gorila, simpanse, dan orangutan, telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari vokalisasi baru saat dikurung.
Bersin Mungkin Merupakan Bentuk Pembelajaran Vokal
Temuan studi Salmi menambah banyak bukti yang menunjukkan bahwa primata mungkin memiliki kemampuan pembelajaran vokal yang terbatas atau sedang. Pembelajaran vokal adalah kemampuan untuk mempelajari vokalisasi baru melalui imitasi. Manusia adalah pelajar vokal yang paling mahir, tetapi beberapa hewan, seperti burung dan paus, juga memiliki kemampuan ini.
Kera Lain Juga Telah Belajar Membuat Suara Baru
Para ilmuwan telah mendokumentasikan kera lain di penangkaran yang belajar membuat suara baru, termasuk simpanse dan orangutan. Misalnya, beberapa simpanse telah belajar meniru ucapan manusia, dan beberapa orangutan telah belajar membuat berbagai vokalisasi, termasuk siulan dan klik.
Bersin Adalah Cara Gorila Meminta Makanan
Para peneliti percaya bahwa gorila mulai bersin untuk mendapatkan perhatian penjaga mereka. Mereka mungkin telah menyadari bahwa suara yang terkait dengan penyakit mendapat respons dari penjaga, jadi mereka mulai bersin untuk meminta makanan.
Bersin Merupakan Perilaku yang Kompleks
Bersin merupakan perilaku kompleks yang melibatkan komponen vokal dan fisik. Gorila membuka mulut mereka lebar-lebar, menghembuskan napas dengan kuat, dan terkadang mengeluarkan suara dan gerakan lain, seperti bertepuk tangan, memukul dada, dan menggedor kandang.
Bersin Adalah Perilaku Sosial
Bersin adalah perilaku sosial yang ditujukan kepada manusia. Gorila hanya bersin kepada penjaga kebun binatang dan manusia lainnya, tidak kepada sesamanya. Ini menunjukkan bahwa bersin adalah cara gorila berkomunikasi dengan manusia.
Bersin Merupakan Perilaku yang Dipelajari
Bersin adalah perilaku yang dipelajari yang tidak ditemukan pada gorila liar. Ini menunjukkan bahwa gorila mampu mempelajari vokalisasi dan perilaku baru saat dikurung.
Bersin Dapat Membantu Gorila Mengatasi Penangkaran
Bersin dapat membantu gorila mengatasi tantangan penangkaran. Dengan belajar berkomunikasi dengan penjaga manusia mereka, gorila dapat memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka.