Home KehidupanSejarah Reuni Ajaib: Veteran PD II Bertemu Kembali dengan Anak-Anak yang Hampir Ia Tembak Setelah 77 Tahun

Reuni Ajaib: Veteran PD II Bertemu Kembali dengan Anak-Anak yang Hampir Ia Tembak Setelah 77 Tahun

by Jasmine

Veteran Perang Dunia II Bertemu Kembali dengan Anak-Anak Italia yang Hampir Ia Tembak

Reuni yang Menghangatkan Hati

Setelah 77 tahun lamanya, seorang veteran Perang Dunia II, Martin Adler, akhirnya bertemu kembali dengan tiga anak Italia yang hampir ia tembak di bulan-bulan terakhir konflik. Pertemuan emosional tersebut berlangsung di bandara Bologna, berkat upaya media sosial dan seorang jurnalis yang berdedikasi.

Hampir Celaka

Pada bulan Oktober 1944, Prajurit Martin Adler sedang mencari tentara Nazi yang bersembunyi di desa kecil Cassano di Monterenzio, Italia. Tiba-tiba, ia melihat gerakan di dalam keranjang anyaman besar. Mengira ia telah menemukan tentara musuh, Adler mengarahkan senapan mesinnya ke keranjang tersebut dan bersiap untuk menembak.

Keberanian Seorang Ibu

Namun dalam sepersekian detik, seorang wanita bergegas masuk ke ruangan dan berdiri tepat di depan senjata Adler. Ia berteriak, “Bambinis! Bambinis! Bambinis!”—bahasa Italia untuk “anak-anak.” Adler menyadari kesalahannya dan menurunkan senjatanya.

“Pahlawan sebenarnya adalah ibu itu, bukan saya,” kenang Adler kemudian.

Kenangan Abadi

Tiga anak kecil—dua perempuan dan satu laki-laki—muncul dari keranjang. Lega dan tertawa, Adler meminta ketiganya untuk berfoto bersamanya. Ibu mereka setuju, dengan syarat ia boleh mendandani mereka dengan pakaian terbaik mereka terlebih dahulu.

Adler mengira ia tidak akan pernah melihat anak-anak itu lagi, tetapi Desember lalu, putrinya, Rachelle Adler Donley, mengunggah foto hitam-putih tersebut di beberapa grup Facebook veteran Perang Dunia II.

Pencarian Seorang Putri

Pencarian Adler Donley didorong oleh keinginan untuk menghibur ayahnya, yang terisolasi bersama istrinya di sebuah komunitas pensiunan di Florida. Unggahannya menarik perhatian jurnalis Italia Matteo Incerti, yang kemudian memberitahu surat kabar dan stasiun televisi lokal.

Pencarian yang Berhasil

Upaya Incerti terbukti berhasil. Salah satu anggota keluarga anak-anak tersebut mengenali ketiganya sebagai Bruno, Mafalda, dan Giuliana Naldi. Ketika Adler pertama kali bertemu mereka, Naldi bersaudara berusia antara 3 dan 6 tahun. Sekarang, mereka adalah para oktogenarian dengan cucu dan cicit.

Reuni yang Emosional

Naldi bersaudara dan Adler awalnya bertemu kembali melalui panggilan video Desember lalu. Pada hari Senin, pembatasan perjalanan Covid-19 telah cukup longgar bagi Adler untuk melakukan perjalanan dari Florida ke Bologna, di mana ia menyapa Naldi bersaudara secara langsung untuk pertama kalinya dalam 77 tahun.

“Hati saya meluap,” kata Adler kepada wartawan.

Rasa Syukur Seumur Hidup

Bruno, Mafalda, Giuliana, dan banyak keturunan mereka menghadiri pertemuan tersebut.

“Mengetahui bahwa Martin bisa saja menembak dan keluarga saya tidak akan ada adalah sesuatu yang sangat besar,” kata Roberta Fontana, cucu perempuan Giuliana. “Ini sangat emosional.”

Penebusan Seorang Tentara

Adler mengenakan kaos yang dicetak dengan gambar puluhan tahun lalu dan memberikan setiap saudara kandung sebatang cokelat—sebuah kenangan dari pertemuan pertama mereka, ketika ia menawarkan mereka cokelat yang dibungkus dengan pembungkus biru-putih.

Veteran itu berencana untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman Naldi bersaudara di Monterenzio sebelum mengunjungi Napoli dan Roma, di mana ia berharap untuk bertemu Paus Fransiskus.

Kenangan yang Menghantui

Incerti mengungkapkan bahwa Adler menderita PTSD setelah perang. Adler Donley menambahkan bahwa ayahnya masih mengalami mimpi buruk dari masa tugasnya di luar negeri. Pertemuan tak terduga sang tentara dengan anak-anak Naldi menjadi kenangan bahagia yang langka dari masa tugas yang sulit.

“Semua orang menyebutnya keajaiban Natal,” kata Incerti ketika kelompok itu pertama kali terhubung kembali. “Adler mengatakan ini adalah hal terindah yang pernah terjadi padanya.”

You may also like