Home KehidupanSejarah „Home, Sweet Home!”: Lagu yang Menyatukan Bangsa yang Terpecah

„Home, Sweet Home!”: Lagu yang Menyatukan Bangsa yang Terpecah

by Zuzana

Balada Sentimental dari Perang Saudara

Lagu yang Menyatukan Bangsa yang Terpecah

“Home, Sweet Home!” adalah sebuah lagu yang telah menyentuh hati banyak orang Amerika, baik selama Perang Saudara maupun setelahnya. Ditulis pada tahun 1822 oleh John Howard Payne, balada sentimental ini menjadi simbol kerinduan dan nostalgia bagi tentara Union dan Konfederasi.

Sebuah Lagu untuk yang Kangen Rumah

Selama Perang Saudara, tentara dari kedua belah pihak sering kali jauh dari rumah, bertempur di wilayah yang asing dan berbahaya. Lirik “Home, Sweet Home!” menangkap kerinduan mereka akan kenyamanan dan keamanan rumah mereka sendiri. Refrain lagu yang sederhana dan menyentuh, “Tak ada tempat seperti rumah,” sangat beresonansi dengan tentara yang mendambakan kembali ke keadaan normal.

Kisah-kisah Harmonisasi

Ada banyak kisah tentang pasukan Konfederasi dan Union yang menyanyikan “Home, Sweet Home!” secara bersamaan melintasi garis pertempuran, bahkan pada malam sebelum pertempuran. Pengalaman bersama ini melampaui batas konflik, menunjukkan kebutuhan manusia akan koneksi dan penghiburan dalam menghadapi kesulitan.

Kekaguman Abraham Lincoln

Presiden Abraham Lincoln sendiri adalah pengagum berat “Home, Sweet Home!” Ketika penyanyi opera Italia Adelina Patti membawakan lagu tersebut di Gedung Putih pada tahun 1862, ia melihat Mary Todd Lincoln menangis. Setelah pertunjukan, Lincoln meminta Patti menyanyikan “Home, Sweet Home!” lagi, dengan mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya lagu yang dapat memberikan penghiburan bagi dirinya dan istrinya.

Kisah John Howard Payne

John Howard Payne adalah seorang aktor, penulis, dan produser Amerika yang berbakat. Lahir di New York City pada tahun 1791, ia menunjukkan bakat yang besar sejak usia dini. Meskipun mendapat tentangan dari ayahnya, Payne mengejar karir di teater dan akhirnya pergi ke London, di mana ia mendapat sambutan hangat atas penampilannya di Drury Lane Theatre.

Karya Payne yang paling terkenal adalah “Clari, or the Maid of Milan,” sebuah operet yang memulai debutnya di London pada tahun 1823. Lagu “Home, Sweet Home!” adalah nomor klimaks dari pertunjukan tersebut dan langsung menjadi hit.

Perjuangan Finansial dan Kehidupan Pribadi

Terlepas dari kesuksesannya sebagai penulis dan pemain, Payne berjuang secara finansial sepanjang hidupnya. Ia adalah seorang pengelola uang yang buruk dan sering kali terlilit utang. Ia juga mengalami sejumlah kemunduran pribadi, termasuk pernikahan yang gagal dan kematian putra kecilnya.

Pada tahun 1842, Payne diangkat sebagai konsul jenderal di Tunis, di mana ia meninggal pada tahun 1852. Beberapa hartanya dilelang untuk membayar utangnya.

Kebangkitan Kembali “Home, Sweet Home!”

Selama Perang Saudara, “Home, Sweet Home!” mengalami kebangkitan popularitas. Tentara dari kedua belah pihak menemukan penghiburan dalam liriknya yang penuh nostalgia dan pesannya yang merindukan rumah. Lagu tersebut sering dimainkan oleh band kuningan dan dinyanyikan bersama di sekitar api unggun.

Signifikansi Pasca-Perang

Setelah Perang Saudara, “Home, Sweet Home!” terus menjadi lagu populer selama beberapa dekade, tetapi popularitasnya akhirnya menurun. Balada-balada sentimental tidak lagi digemari, dan lagu-lagu yang lebih ceria dan penuh semangat menjadi lebih populer.

Meskipun popularitasnya menurun, “Home, Sweet Home!” tetap menjadi lagu bersejarah yang penting. Lagu ini merupakan sumber penghiburan dan persatuan selama Perang Saudara, dan lagu ini terus menjadi pengingat akan kebutuhan manusia akan koneksi dan rasa memiliki.

Warisan John Howard Payne

Warisan John Howard Payne tetap hidup melalui musik dan kontribusinya pada teater Amerika. Lagu “Home, Sweet Home!” masih dibawakan hingga saat ini, dan lagu ini terus menyentuh hati orang-orang di seluruh dunia.

Di East Hampton, New York, sebuah rumah bergaya saltbox dipromosikan sebagai rumah John Howard Payne. Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Payne menulis “Home, Sweet Home!” di rumah khusus ini, namun taman museum yang tenang dan kincir angin di dekatnya membangkitkan citra keluarga dan rumah yang ditangkap Payne dengan begitu indah dalam lagunya.

You may also like