Jatah Rum Royal Navy: Tinjauan Sejarah
Jatah Harian
Selama lebih dari dua abad, jatah rum harian merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan di Royal Navy. Para pelaut bergantung pada “jatah harian” rum mereka untuk membantu mereka bertahan dari kondisi kehidupan yang keras di laut. Jatah rum diperkenalkan pada abad ke-17 sebagai cara untuk mencegah penyakit kudis, penyakit yang melemahkan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Rum, yang dicampur dengan air jeruk nipis, memberi para pelaut sumber vitamin C yang sangat dibutuhkan.
Jatah rum juga berfungsi sebagai bentuk mata uang di kapal angkatan laut. Para pelaut dapat menggunakan rum mereka untuk barter barang dan jasa dari pelaut lain. Jatah rum juga digunakan sebagai cara untuk memberi penghargaan kepada para pelaut atas perilaku baik dan menghukum mereka atas kesalahan.
Penurunan Jatah Rum
Pada pertengahan abad ke-20, jatah rum menjadi kurang penting di Royal Navy. Para pelaut sekarang mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi dan bergizi, dan penyakit kudis tidak lagi menjadi ancaman besar. Angkatan Laut juga menjadi semakin profesional, dan jatah rum dipandang sebagai sebuah anakronisme.
Pada tahun 1970, Royal Navy akhirnya menghapus jatah rum harian. Keputusan tersebut mendapat tentangan dari kelompok tradisionalis, namun pada akhirnya dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk memodernisasi Angkatan Laut.
Warisan Jatah Rum
Jatah rum memainkan peran penting dalam sejarah Royal Navy. Hal ini membantu mencegah penyakit kudis, meningkatkan moral, dan menjaga disiplin di antara para pelaut. Jatah rum juga merupakan pengingat akan kondisi keras yang dihadapi para pelaut di masa lalu.
Saat ini, jatah rum masih dikenang di Royal Navy. Para pelaut di kapal-kapal tertentu masih menerima jatah rum simbolis pada acara-acara khusus. Jatah rum juga merupakan topik populer dalam cerita rakyat dan legenda angkatan laut.
Mengapa Royal Navy Menyuap Pelaut dengan Minuman Keras
Royal Navy menggunakan rum untuk menyuap para pelaut karena beberapa alasan. Pertama, rum adalah komoditas berharga yang dapat digunakan untuk menarik dan mempertahankan pelaut. Kedua, rum membantu menjaga agar para pelaut tetap senang dan puas, yang mengurangi risiko terjadinya pemberontakan. Ketiga, rum dipercaya memiliki khasiat obat, dan dipercaya dapat membantu mencegah penyakit kudis dan penyakit lainnya.
Hari Terakhir Jatah Rum di Royal Navy
Pada tanggal 31 Juli 1970, Royal Navy menghapus jatah rum harian. Keputusan tersebut mendapat reaksi beragam dari para pelaut. Beberapa pelaut kecewa melihat jatah rum dihapuskan, sementara yang lain menyambut baik perubahan tersebut.
Pentingnya Historis Jatah Rum Harian di Royal Navy
Jatah rum harian memainkan peran penting dalam sejarah Royal Navy. Hal ini membantu mencegah penyakit kudis, meningkatkan moral, dan menjaga disiplin di antara para pelaut. Jatah rum juga merupakan pengingat akan kondisi keras yang dihadapi para pelaut di masa lalu.
Bagaimana Rum Membantu Mencegah Penyakit Kudis pada Pelaut
Rum secara alami tidak mengandung vitamin C, tetapi sering dicampur dengan air jeruk nipis, yang merupakan sumber vitamin C yang baik. Air jeruk nipis membantu mencegah penyakit kudis, penyakit yang melemahkan yang umum terjadi di kalangan pelaut di masa lalu.
Peran Rum dalam Kehidupan Sehari-hari Pelaut Royal Navy
Jatah rum merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari para pelaut Royal Navy. Itu digunakan sebagai mata uang, hadiah, dan hukuman. Jatah rum juga membantu menjaga agar para pelaut tetap senang dan puas, yang mengurangi risiko terjadinya pemberontakan.
Penurunan Jatah Rum di Royal Navy
Pada pertengahan abad ke-20, jatah rum menjadi kurang penting di Royal Navy. Para pelaut sekarang mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi dan bergizi, dan penyakit kudis tidak lagi menjadi ancaman besar. Angkatan Laut juga menjadi semakin profesional, dan jatah rum dipandang sebagai sebuah anakronisme.
Warisan Jatah Rum Royal Navy
Jatah rum memainkan peran penting dalam sejarah Royal Navy. Hal ini membantu mencegah penyakit kudis, meningkatkan moral, dan menjaga disiplin di antara para pelaut. Jatah rum juga merupakan pengingat akan kondisi keras yang dihadapi para pelaut di masa lalu.