Home KehidupanSejarah Rahasia Terungkap dari Rumah Tertua di Maui

Rahasia Terungkap dari Rumah Tertua di Maui

by Kim

Arkeolog Ungkap Rahasia Rumah Tertua di Maui

Dapur Tersembunyi Museum Rumah Baldwin

Para arkeolog dengan cermat mencari jejak dapur dari tanah liat di belakang Museum Rumah Baldwin, rumah tertua yang masih berdiri di Maui. Penggalian ini, yang dijadwalkan selesai pada 27 Maret, telah menghasilkan bukti menarik tentang makanan tradisional, peralatan masak, dan sebuah kancing tulang.

Rumah Baldwin, yang sekarang menjadi museum, pada awalnya dibangun untuk Pendeta Ephraim Spaulding. Ketika Spaulding jatuh sakit dan kembali ke Massachusetts, Pendeta Dwight Baldwin dan istrinya, Charlotte, pindah ke rumah tersebut. Selama bertahun-tahun, pasangan itu membesarkan delapan anak, meskipun dua di antaranya meninggal secara tragis karena disentri. Charlotte mendedikasikan dirinya untuk mendidik anak-anak setempat, sementara keluarganya menyambut baik pengunjung dari semua lapisan masyarakat, termasuk kapten laut, misionaris, dan bangsawan Hawaii.

Theo Morrison, direktur eksekutif Yayasan Restorasi Lahaina, melihat tidak adanya dapur di rumah bersejarah tersebut beberapa tahun lalu. “Tempat ini ramai dengan aktivitas siang dan malam,” komentar Morrison.

Dokumen yang terkait dengan perumahan tersebut menyebutkan sebuah dapur dari tanah liat di belakang rumah utama, serta ratusan bangunan dari tanah liat di Lahaina, yang berfungsi sebagai ibu kota của Maui selama 25 tahun sebelum Honolulu.

Rumah Baldwin awalnya merupakan bangunan satu lantai, empat kamar yang dibangun dengan batu lava dan karang yang disemen dengan pasir dan kapur. Gaya arsitekturnya membangkitkan kenangan akan rumah-rumah tua Inggris di tepi laut. Pengunjung dapat melihat sekilas dinding setebal dua kaki rumah tersebut melalui bagian kecil yang terbuka. Keluarga Baldwin memperluas properti tersebut selama 31 tahun, menambah kamar tidur dan lantai dua.

Penemuan Arkeologi

Meskipun mengalami kemunduran karena cuaca dan mangga yang berjatuhan, tim arkeologi tetap bertahan, menggali artefak dari berbagai periode. Ini termasuk fragmen cat biru dari renovasi abad ke-20, serta kancing, kulit kerang, opihi, tulang hewan, dan peralatan potensial.

Pencarian yang sedang berlangsung oleh tim tersebut bertujuan untuk menemukan pintu masuk ke dapur dan tangga menuju rumah Baldwin.

Peran Baldwin dalam Epidemi Cacar

Sejarah Rumah Baldwin terkait dengan perjuangan pulau tersebut melawan wabah penyakit. Pada abad ke-19, peningkatan lalu lintas dari pemburu paus, misionaris, dan pengusaha membuat penduduk setempat terpapar berbagai penyakit.

Pendeta Baldwin, yang memegang gelar Master dari sekolah kedokteran Harvard College, memainkan peran penting dalam memerangi epidemi cacar yang melanda kepulauan Hawaii pada tahun 1853. Rekan kerja di daratan mengirimkan pasokan untuk inokulasi, dan Baldwin tanpa lelah berkeliling pulau dengan menunggang kuda, memberikan vaksinasi kepada penduduk setempat.

Baldwin juga menganjurkan untuk menolak kapal yang datang dan mengkarantina individu yang menunjukkan gejala cacar. Alhasil, Maui mengalami kematian akibat cacar yang jauh lebih sedikit dibandingkan Oahu yang berdekatan.

Jendela ke Masa Lalu

Morrison membayangkan membangun kembali dapur menggunakan batu bata tanah liat yang dibuat oleh komunitas. “Ini akan memberikan gambaran sekilas lagi tentang kehidupan sehari-hari keluarga Baldwin—makanan mereka, metode memasak, dan praktik penyimpanan mereka,” jelasnya.

Museum Rumah Baldwin saat ini ditutup karena pandemi COVID-19, namun warisannya sebagai nơi perlindungan dan penyembuhan terus bergema. Penggalian arkeologi menawarkan sekilas ke masa lalu yang semarak dari rumah tertua di Maui dan orang-orang yang membentuk sejarahnya.

You may also like