Dracaena: Panduan Lengkap Perawatan dan Varietas
Tinjauan Botani
Dracaena, genus dari semak dan pohon cemara tropis, memiliki lebih dari 100 spesies, banyak di antaranya merupakan tanaman hias populer. Tanaman ini dicirikan oleh batang tebal seperti tongkat dan daun berbentuk tombak atau rumput. Mereka dikenal karena dedaunannya yang menarik, yang sering kali menunjukkan variasi warna yang cerah.
Nama Umum dan Toksisitas
Dracaena umumnya dikenal sebagai “pohon naga” atau “tanaman jagung”. Namun, penting untuk dicatat bahwa tanaman ini beracun bagi anjing dan kucing. Menelan bagian tanaman mana pun dapat menyebabkan muntah, diare, dan masalah kesehatan lainnya.
Kebutuhan Cahaya
Dracaena tumbuh subur dalam cahaya tidak langsung yang terang. Meskipun mereka dapat mentolerir periode sinar matahari langsung dalam waktu singkat, paparan yang berkepanjangan dapat menghanguskan daun. Hindari menempatkan tanaman ini di tempat yang sepenuhnya teduh, karena mereka membutuhkan cahaya yang cukup untuk pertumbuhan optimal.
Kebutuhan Tanah dan Air
Dracaena lebih menyukai tanah yang dikeringkan dengan baik dan sedikit asam. Gunakan campuran pot komersial berbasis gambut atau perbaiki tanah kebun dengan bahan organik untuk mencapai keasaman dan drainase yang diinginkan. Sirami tanaman secara teratur selama musim semi dan musim panas, biarkan kelebihan air mengalir keluar. Kurangi frekuensi penyiraman di musim dingin, biarkan beberapa inci bagian atas tanah mengering sebelum disiram kembali.
Pemupukan
Pupuk dracaena setiap bulan selama musim semi dan musim panas dengan pupuk yang larut dalam air. Hindari pemupukan di musim gugur dan musim dingin saat pertumbuhan tanaman melambat.
Pemangkasan
Pemangkasan tidak penting untuk dracaena, tetapi dapat membantu mengendalikan bentuk atau tinggi tanaman. Buang daun yang menguning atau mati segera. Untuk pemangkasan besar, potong batang sesuai panjang yang diinginkan selama musim pertumbuhan aktif (musim semi dan musim panas).
Perbanyakan
Dracaena mudah diperbanyak dengan cara mencangkok batang. Ambil stek batang sepanjang 8 inci dan buang daunnya. Celupkan ujung bawah ke dalam bubuk hormon perakaran dan tanam dalam campuran pot yang lembap. Simpan stek di tempat yang terang dan tidak terkena sinar matahari trực tiếp, serta jaga kelembapannya hingga daun baru bertunas dari buku-buku yang terbuka (dalam waktu 3 minggu).
Jenis-Jenis Dracaena
Dracaena fragrans, umumnya dikenal sebagai tanaman jagung, memiliki daun seperti tali yang membentuk kelompok seperti air mancur.
Dracaena draco, pohon naga, adalah dracaena yang tumbuh lambat dengan dedaunan hijau seperti pedang.
Dracaena deremensis, juga dikenal sebagai ‘Janet Craig’ atau ‘Lemon Lime’, memiliki daun hijau dan kuning yang beraneka ragam.
Dracaena marginata, pohon naga, memiliki daun yang lebih tipis seperti rumput yang muncul dari beberapa batang yang tebal.
Dracaena sanderiana, bambu keberuntungan, sering dilatih untuk memiliki batang yang melengkung.
Dracaena surculosa ‘Florida Beauty’ memiliki batang yang ramping dan tegak serta daun hijau tua dengan variasi warna yang mencolok.
Dracaena reflexa, lagu India, memiliki garis-garis hijau tua dan hijau muda secara bergantian pada daunnya yang sempit.
Hama dan Penyakit Umum
Dracaena rentan terhadap thrips, kutu putih, kutu daun, dan tungau laba-laba. Penyakit bercak daun akibat jamur juga dapat terjadi pada tanah yang terlalu lembap.
Pemecahan Masalah
- Daun Kecokelatan: Penumpukan fluorida dan garam dapat menyebabkan daun berwarna cokelat. Siram dengan air yang tidak mengandung fluorida dan bersihkan garam dengan menyiram secara mendalam sebulan sekali. Kelembapan yang rendah juga dapat menyebabkan daun berwarna cokelat; semprot tanaman atau gunakan pelembap udara.
- Daun Terbakar: Pindahkan tanaman ke lokasi dengan sedikit sinar matahari langsung.
- Daun Menguning: Penyiraman yang berlebihan adalah penyebab paling umum. Kurangi frekuensi penyiraman dan pastikan tanah memiliki drainase yang baik.
- Daun Layu: Perubahan suhu yang tiba-tiba, pencahayaan yang tidak tepat, kurangnya kelembapan, atau penyakit jamur dapat menyebabkan layu.