Home KehidupanBerkebun Tepung Darah: Pupuk Organik Serbaguna dan Penangkal Hama

Tepung Darah: Pupuk Organik Serbaguna dan Penangkal Hama

by Zuzana

Tepung Darah: Pupuk Organik Serbaguna dan Penangkal Hama

Apa itu Tepung Darah?

Tepung darah adalah pupuk alami yang dibuat dari darah kering hewan ternak, terutama sapi. Tepung darah merupakan sumber nitrogen yang kaya, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tidak seperti tepung tulang yang menyediakan kalsium dan fosfor, tepung darah terutama memasok nitrogen ke tanaman.

Manfaat Tepung Darah

  • Kandungan Nitrogen Tinggi: Tepung darah mengandung persentase nitrogen yang tinggi, menjadikannya pupuk yang efektif untuk tanaman yang kekurangan nitrogen.
  • Penangkal Hama: Bau khas tepung darah mengusir hama tertentu, seperti rusa, kelinci, dan tikus tanah.
  • Organik dan Ramah Lingkungan: Tepung darah adalah pupuk organik yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
  • Mengasamkan Tanah: Tepung darah dapat mengasamkan tanah, yang bermanfaat bagi tanaman yang menyukai asam seperti azalea dan blueberry.
  • Pupuk Lepas Lambat: Tepung darah melepaskan nutrisi secara perlahan selama periode 1 hingga 4 bulan, memberikan nutrisi berkelanjutan untuk tanaman.

Kekurangan Tepung Darah

  • Nitrogen Berlebih: Penggunaan tepung darah yang berlebihan dapat menyebabkan kadar nitrogen yang berlebihan di dalam tanah, yang dapat menghambat pembungaan dan bahkan membakar atau membunuh tanaman.
  • Biaya untuk Kebun Besar: Tepung darah bisa mahal jika dibeli dalam jumlah besar untuk kebun besar.
  • Menarik Karnivora: Bau tepung darah dapat menarik karnivora, seperti anjing, ke kebun Anda.
  • Tidak Cocok untuk Semua Tanaman: Beberapa tanaman, seperti tanaman yang lebih menyukai tanah basa, mungkin tidak tahan terhadap kondisi asam yang diciptakan oleh tepung darah.

Kapan Menggunakan Tepung Darah

  • Oleskan tepung darah di musim semi saat Anda pertama kali mengamati pertumbuhan tanaman.
  • Oleskan kembali setiap 2 hingga 3 bulan sepanjang musim tanam.
  • Gunakan 1 hingga 2 pon per 100 kaki persegi.
  • Pemberian 2 pon dianggap sebagai pemberian makan yang banyak; sampai Anda terbiasa dengan produk ini, oleskan hanya 1 pon per 100 kaki persegi.
  • Anda juga dapat menggunakan tepung darah sebagai pupuk sampingan, mengaplikasikannya di sekitar pangkal tanaman.

Alternatif untuk Tepung Darah

  • Pupuk Ikan: Pupuk ini dibuat dari produk sampingan pengolahan ikan, termasuk tulang, sisik, dan kulit. Pupuk ini kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium.
  • Tepung Bulu: Tepung ini terdiri dari bulu burung yang digiling di pabrik pengolahan unggas. Tepung ini mirip dengan tepung darah karena menyediakan nitrogen hampir secara eksklusif.

Tepung Tulang vs. Tepung Darah

Tepung tulang dan tepung darah adalah pupuk organik lepas lambat yang berasal dari produk hewani. Namun, mereka memiliki profil nutrisi dan kegunaan yang berbeda:

  • Tepung Darah: Memasok nitrogen, mendorong pertumbuhan dedaunan yang sehat, dioleskan ke umbi berbunga musim semi di musim semi.
  • Tepung Tulang: Memasok kalsium dan fosfor, mendorong pembungaan dan perkembangan akar yang sehat, dioleskan ke umbi berbunga musim semi di musim gugur.

Cara Menggunakan Tepung Darah dengan Aman

  • Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan.
  • Hindari penggunaan tepung darah secara berlebihan untuk mencegah kadar nitrogen yang berlebihan.
  • Oleskan tepung darah jauh dari hewan peliharaan dan hewan lain untuk menghindari menarik mereka ke kebun Anda.

Tips untuk Penggunaan Optimal

  • Gunakan tepung darah untuk memperbaiki tanah atau mengusir hama dalam skala kecil dengan membeli kemasan kecil yang murah.
  • Gunakan tepung darah sebagai pupuk sampingan saat tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nitrogen, seperti daun kuning.
  • Pantau pertumbuhan tanaman dan sesuaikan frekuensi dan jumlah aplikasi tepung darah yang sesuai.

You may also like