Asal-usul Mengejutkan Makanan dan Minuman Penghilang Mabuk
Brunch: Obat Mabuk yang Menjadi Makanan Pokok Akhir Pekan
Brunch, ritual akhir pekan yang digemari dengan hidangan santai dan pertemuan sosial, keberadaannya berawal dari mabuk yang menyiksa. Sebelum Guy Beringer yang cerdik mengusulkan makanan gabungan pada abad ke-18, makan siang hari Minggu disediakan untuk hidangan berat seperti daging dan pai. Namun Beringer menganjurkan makanan baru, yang disajikan sekitar tengah hari, yang akan dimulai dengan makanan sarapan yang lebih ringan dan secara bertahap beralih ke hidangan yang lebih berat. Ini akan membuat orang bisa tidur lebih larut pada hari Minggu dan memulai hari dengan santai setelah bersenang-senang semalam. Brunch mulai digemari pada tahun 1920-an dan 1930-an, ketika para selebriti dan sosialita mengadakan pesta brunch di rumah mereka. Brunch menjadi semakin populer pada tahun 1970-an dan 1980-an, seiring menurunnya kehadiran di gereja dan masyarakat Amerika menerima tradisi sekuler menyantap kuning telur, bukan roti.
Bloody Mary: Rambut Anjing dengan Sentuhan Berbeda
Bloody Mary, makanan pokok saat brunch, awalnya dibuat sebagai obat penghilang mabuk. Pada tahun 1920-an yang gemilang, para ekspatriat di Paris mencari minuman untuk meredakan pusing setelah semalam. Fernand Petiot, bartender di Harry’s New York Bar, menyajikan campuran dengan takaran sama antara vodka dan jus tomat. Jus tomat, yang kaya akan likopen dan kalium, membantu melancarkan aliran darah dan mengisi kembali elektrolit. Meskipun teori “rambut anjing” telah dibantah sebagai obat mabuk yang sehat, Bloody Mary tetap menjadi minuman brunch yang populer.
Fernet: Pencernaan dengan Sejarah Menyembuhkan Mabuk
Fernet, minuman keras Italia yang sekarang digunakan sebagai pencernaan setelah makan, juga ditemukan sebagai obat mabuk. Pada tahun 1845, pedagang rempah-rempah Bernadino Branca menambahkan obat mabuk tradisional seperti mur dan minuman beralkohol anggur. Ia kemudian menambahkan rhubarb, kamomil, lidah buaya, kapulaga, minyak peppermint, dan bahkan candu. Campuran kuat ini membuat peminum kembali bersemangat setelah semalaman berpesta dan, dalam kasus ekstrem, bahkan pasien kolera.
Telur Benediktus: Ciptaan Pekerja Wall Street yang Mabuk
Telur Benediktus, hidangan brunch klasik lainnya, dikatakan telah diciptakan oleh seorang pekerja Wall Street mabuk bernama Lemuel Benedict. Pada tahun 1942, The New Yorker menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim bahwa Benedict menciptakan hidangan ini setelah malam pesta yang sangat riuh. Ia pergi sarapan di Hotel Waldorf dan menggabungkan dua telur rebus, bacon, roti panggang mentega, dan sepanci saus hollandaise. Pelayan kepala Hotel Waldorf yang terkenal, Oscar, mencicipi sandwich itu, membuat beberapa perubahan (ham untuk bacon, muffin Inggris untuk roti panggang), dan menambahkannya ke menu.
Coca-Cola: Obat Mabuk yang Menjadi Minuman Global
Coca-Cola, minuman ringan yang ada di mana-mana, juga berakar dari obat penghilang mabuk. Pada tahun 1886, apoteker John Pemberton menciptakan minuman cola yang memadukan kafein dari biji cola dengan kokain dari daun koka. Ramuan ini dipasarkan sebagai obat mabuk ajaib. Tak lama kemudian, rasanya yang nikmat membuatnya populer di kalangan orang yang tidak minum alkohol, dan Coca-Cola berevolusi menjadi minuman soda terkenal yang kita kenal sekarang.
Makanan dan minuman penghilang mabuk yang ikonik ini telah berkembang pesat dari asalnya yang sederhana. Dulunya dibuat untuk meredakan ketidaknyamanan karena terlalu banyak minum, makanan dan minuman ini telah menjadi tradisi kuliner dan sosial yang digemari. Jadi, lain kali Anda menikmati brunch, Bloody Mary, Fernet, Telur Benediktus, atau Coca-Cola, ingatlah hubungan mereka yang mengejutkan dan seringkali lucu dengan mabuk yang menyiksa.