Home KehidupanSeni kuliner Seni Kue: Perpaduan Sejarah, Desain, dan Cita Rasa

Seni Kue: Perpaduan Sejarah, Desain, dan Cita Rasa

by Zuzana

Rumah David Parr: Kanvas Seni Kue

Rumah Bersejarah Perintis Seni Rupa Terapan

Terletak di antara bangunan bertingkat di Cambridge, Inggris, bagian luar David Parr House menyimpan harta karun artistik di dalamnya. Masuklah ke dalam, dan Anda akan disambut oleh simfoni desain, dekorasi, dan kaca patri yang semarak, semuanya dibuat oleh seniman dekoratif kenamaan, David Parr.

Sebagai pendukung Gerakan Seni Rupa Terapan, Parr meyakini pengerjaan tangan di atas produksi massal. Rumahnya, yang kini terbuka untuk umum, menampilkan karya seninya dan memberi gambaran tentang kehidupan perajin kelas pekerja yang meninggalkan jejak abadi di dunia desain.

Ella Hawkins: Dari Sejarah ke Seni Kue

Terinspirasi oleh kunjungannya ke David Parr House, Ella Hawkins, seorang sejarawan dan penulis desain, memulai hobi unik: membuat seni kue. Menggunakan pengetahuannya tentang budaya material, ia menerjemahkan rancangan bersejarah ke atas kanvas yang dapat dimakan.

Menggabungkan kecintaannya pada desain, sejarah, dan membuat kue, Hawkins menggunakan kue jahe dan kue gula sebagai alas lukisan mungilnya. Ia menggunakan gel pewarna makanan dan vodka untuk menciptakan pola rumit dan menambahkan elemen timbul dengan lapisan gula kerajaan.

Evolusi Kue: Sejarah Kuliner

Kue, yang dikenal dengan berbagai nama di seluruh dunia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Dari kue bergambar Eropa Utara, yang berakar pada tradisi Jerman kuno, hingga kelezatan manis Persia, kue telah berevolusi selama berabad-abad.

Di Eropa, hadirnya gula pada Abad Pertengahan mengubah kue dari sajian biasa menjadi objek kesenangan dan perayaan. Wafel, yang dulunya digunakan untuk keperluan keagamaan, menjadi pelengkap populer bagi anggur manis. Pembuat roti Jerman menciptakan lebkuchen, kue madu berbumbu, dan kue springerle yang rumit dan dihiasi dengan desain yang rumit.

Kebangkitan Kue Buatan Pabrik

Revolusi Industri menghadirkan pemotong kue logam yang diproduksi secara massal, sehingga semakin mudah dan terjangkau untuk menciptakan berbagai macam bentuk. Perkebunan gula yang didirikan oleh negara-negara Eropa di Karibia membanjiri pasar dengan gula murah, mendorong popularitas makanan manis.

Pada abad ke-19, lapisan gula menjadi hiasan populer untuk kue dan kue kering, dan makanan hasil produksi massal seperti biskuit hewan menjadi simbol kepolosan masa kanak-kanak. Sebagai antitesis diam-diam terhadap industrialisasi, kue menawarkan pelarian manis dari dunia modern.

Era Modern Seni Kue

Teknologi telah mengubah dunia dekorasi kue, memungkinkan seniman seperti Hawkins untuk mencetak desain ke kanvas yang dapat dimakan dengan proyektor kecil. Airbrush, set kuas, stensil, dan printer 3D memungkinkan pembuat roti mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara-cara baru dan menarik.

Keindahan Seni Kue yang Sementara

Meskipun memiliki desain yang rumit, kue yang dihias memiliki sifat sementara yang menambah daya tariknya. “Sebagian dari mereka bersifat sementara,” kata Hawkins. “Ada sesuatu yang sangat aneh tentang mereka yang provokatif.”

Sementara beberapa seniman kue mungkin berusaha untuk mengawetkan kreasi mereka dalam foto, yang lain merangkul sifat sementara mereka, menemukan kegembiraan dalam tindakan berkreasi dan berbagi karya mereka yang dapat dimakan dengan orang lain.

Tips Membuat Seni Kue Sendiri

Tertarik untuk mencoba seni kue? Berikut beberapa tips untuk Anda mulai:

  • Mulailah dengan alas yang kokoh seperti kue jahe atau kue gula.
  • Gunakan gel pewarna makanan dan vodka untuk membuat desain Anda.
  • Tambahkan elemen timbul dengan lapisan gula kerajaan.
  • Bereksperimenlah dengan berbagai bentuk dan desain untuk menemukan gaya unik Anda sendiri.
  • Bagikan karya Anda dengan orang lain dan nikmati keindahan sementara dari seni kue.

Kesimpulan

Dari dinding David Parr House hingga kanvas kue yang dapat dimakan dari Ella Hawkins, seni kue merayakan persimpangan antara sejarah, desain, dan kegembiraan dalam membuat kue. Sebagai simbol kreativitas dan keindahan sementara, kue yang dihias menawarkan gangguan yang menyenangkan dari dunia modern dan sebuah pengingat akan kenikmatan yang dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana.

You may also like