Home SeniTelevisi dan Film Sitkom Kelas Pekerja: Sejarah Merepresentasikan Impian Amerika

Sitkom Kelas Pekerja: Sejarah Merepresentasikan Impian Amerika

by Kim

Sitkom Kelas Pekerja: Sejarah Merepresentasikan Impian Amerika

Kebangkitan Sitkom Kelas Pekerja

Tahun 1970-an menandai titik balik di televisi Amerika, dengan munculnya sitkom yang berfokus pada kehidupan keluarga kelas pekerja. Terinspirasi oleh perubahan sosial dan ekonomi saat itu, acara-acara ini menantang penggambaran tradisional keluarga kaya dan menyoroti perjuangan serta aspirasi orang Amerika biasa.

Archie Bunker: Patriark Kelas Pekerja yang Ikonik

Salah satu karakter kelas pekerja paling ikonik dalam sejarah pertelevisian adalah Archie Bunker, patriark keluarga dalam sitkom “All in the Family”. Archie, diperankan oleh Carroll O’Connor, adalah seorang pekerja dermaga gudang yang kasar dan keras kepala, yang mewakili rasa frustrasi dan ketakutan banyak orang Amerika kelas pekerja kulit putih. Terlepas dari pandangannya yang picik dan seksis, karakter Archie juga menantang pemirsa untuk menghadapi prasangka dan bias mereka sendiri.

Pengaruh Hak-Hak Sipil dan Feminisme

Sitkom kelas pekerja tahun 1970-an juga mencerminkan pengaruh gerakan hak-hak sipil dan feminisme yang semakin menguat. Acara seperti “Sanford and Son” dan “Good Times” menampilkan keluarga Afrika-Amerika yang menghadapi tantangan kehidupan perkotaan dan diskriminasi rasial. Sitkom “Alice” menggambarkan seorang ibu janda yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai seorang pelayan.

Roseanne: Ikon Kelas Pekerja

Sitkom “Roseanne” tahun 1988 melanjutkan tradisi representasi kelas pekerja di televisi. Roseanne Conner, diperankan oleh Roseanne Barr, adalah seorang ibu pekerja yang berjuang melawan ketidakamanan ekonomi dan tantangan dalam membesarkan keluarga. Penggambaran realistis tentang kehidupan kelas pekerja dalam acara tersebut mendapat sambutan baik dari penonton dan menjadikannya salah satu sitkom paling populer saat itu.

Penurunan Politik Kelas dalam Sitkom

Sejak tahun 1990-an, politik kelas telah surut di komedi televisi. Acara lebih fokus pada politik identitas dan keluarga non-tradisional, yang mencerminkan perubahan demografi dan norma sosial masyarakat Amerika. Namun, peningkatan kesenjangan pendapatan dan pemogokan buruh baru-baru ini menunjukkan bahwa kelas mungkin akan kembali ke sitkom.

Potensi Reboot “Roseanne”

Reboot “Roseanne” pada tahun 2018 telah memicu kembali minat pada sitkom kelas pekerja. Pencipta acara telah berjanji untuk membahas masalah gender fluidity dan perpecahan politik, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana penonton akan mengidentifikasi dan menertawakan karakter tersebut.

Implikasi Etis dari Penggambaran Karakter Kelas Pekerja

Meskipun sitkom kelas pekerja dapat memberikan wawasan berharga tentang kehidupan orang Amerika biasa, namun sitkom tersebut juga menimbulkan masalah etika. Kritikus berpendapat bahwa acara-acara ini dapat melanggengkan stereotip dan memperkuat persepsi negatif tentang masyarakat kelas pekerja. Penting bagi penulis dan produser untuk mendekati penggambaran ini dengan kepekaan dan rasa hormat.

Kesimpulan

Sejarah sitkom kelas pekerja adalah sejarah yang kompleks dan terus berkembang. Acara-acara ini telah mencerminkan realitas sosial dan ekonomi pada masanya, menantang asumsi pemirsa, dan memberikan suara bagi kelompok masyarakat kelas pekerja yang sering diabaikan. Seiring dengan perkembangan komedi televisi, masih harus dilihat apakah politik kelas akan kembali menjadi pusat perhatian atau tidak.

You may also like