Home SeniMusik Raja Mars Melawan Musik Mekanik: John Philip Sousa

Raja Mars Melawan Musik Mekanik: John Philip Sousa

by Jasmine

John Philip Sousa: Raja Mars Berperang Melawan Musik Mekanik

Pada tanggal 6 November 1854, lahirlah John Philip Sousa, yang dikenal sebagai “Raja Mars”. Sousa adalah seorang komposer visioner yang meramalkan munculnya musik rekaman dan dampak potensialnya pada masyarakat. Namun, ia bukanlah pendukung teknologi baru ini, sebagaimana dibuktikan oleh esainya yang berjudul “Ancaman Musik Mekanik”.

Kekhawatiran Sousa Tentang Musik Mekanik

Dalam esainya tahun 1906, Sousa mengungkapkan kekhawatirannya tentang bangkitnya musik mekanik, yang menurutnya merupakan ancaman bagi bentuk-bentuk pembuatan musik tradisional. Ia berpendapat bahwa musik rekaman akan menyebabkan penurunan interaksi sosial dan kemampuan bermusik, karena orang-orang tidak lagi perlu berkumpul untuk membuat musik.

Sousa sangat mengkhawatirkan dampak musik mekanik pada band militer. Ia takut para tentara akan dibawa ke medan perang oleh mesin, bukan oleh suara yang menginspirasi dari sebuah band berbaris langsung. Namun, ketakutannya terbukti tidak berdasar, karena band berbaris militer masih menjadi bagian penting dari tradisi militer.

Dampak Ekonomi dari Musik Mekanik

Di samping kekhawatirannya tentang dampak sosial dan budaya dari musik mekanik, Sousa juga mengkhawatirkan implikasi ekonominya. Pada awal tahun 1900-an, para produsen instrumen musik mekanik tidak membayar royalti kepada para komposer atas penggunaan musik mereka. Ini berarti para komposer tidak diberi kompensasi yang adil karena karya mereka digunakan, yang dapat direplikasi dan didistribusikan tanpa henti.

Kekhawatiran Sousa tentang hak-hak komposer membuatnya bersaksi di hadapan Kongres pada tahun 1906. Kesaksiannya membantu membentuk Undang-Undang Hak Cipta tahun 1909, yang memberikan perlindungan bagi para komposer dan karya mereka. Undang-undang ini memainkan peran penting dalam membentuk industri musik modern.

Warisan Sousa

Terlepas dari penolakannya terhadap musik mekanik, Sousa menyadari potensinya untuk menjangkau lebih banyak audiens. Pada masa-masa awal fonograf, Sousa dan Band Marinirnya membuat lebih dari 400 rekaman, yang membantu mempopulerkan mars Sousa dan menjadikan Band Marinir salah satu “bintang rekaman” pertama di dunia.

Warisan Sousa sebagai seorang komposer dan pemimpin band tidak dapat disangkal. Mars-marsnya terus dibawakan dan dinikmati oleh pendengar di seluruh dunia. Pembelaannya terhadap hak-hak komposer juga memiliki dampak abadi pada industri musik, memastikan bahwa para komposer diberi kompensasi yang adil atas pekerjaan mereka.

Dampak Musik Mekanik pada Masyarakat

Meskipun kekhawatiran Sousa tentang dampak negatif dari musik mekanik tidak sepenuhnya tidak berdasar, jelas juga bahwa musik rekaman juga berdampak positif pada masyarakat. Musik rekaman telah memungkinkan masyarakat untuk menikmati musik dari seluruh dunia, dan juga memainkan peran penting dalam pengembangan genre dan gaya musik baru.

Saat ini, kita hidup di era di mana musik rekaman ada di mana-mana. Kita dapat mendengarkan musik di ponsel cerdas, komputer, dan bahkan jam tangan kita. Sousa mungkin mengkhawatirkan dampak musik mekanik pada masyarakat, tetapi jelas bahwa musik rekaman telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita.

Kesimpulan

John Philip Sousa adalah sosok yang kompleks dan menarik yang meninggalkan warisan abadi dalam dunia musik. Penolakannya terhadap musik mekanik mungkin tampak aneh di dunia sekarang, tetapi penting untuk diingat bahwa ia adalah produk dari masanya. Kekhawatiran Sousa tentang dampak teknologi pada masyarakat masih relevan sampai sekarang, dan itu mengingatkan kita akan pentingnya menemukan keseimbangan antara inovasi dan tradisi.

You may also like